Makassar, IDN TImes - Demi mempercepat pembangunan di Sulawesi Selatan, Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah berkomitmen untuk permudah izin dalam dunia usaha. Itu disampaikan saat membahas kawasan industri baru di Kabupaten Takalar bersama Komisaris dan Direktur PT. Kawasan Berikat Nusantara (KBN) Persero.
“Kalau bisa dipermudah kenapa harus dipersulit dunia usahanya,” kata Nurdin Abdullah saat menerima rombongan KBN Persero, di Baruga Lounge Kantor Gubernur Sulsel, Kamis (16/5).
Gubernur Sulawesi Selatan meminta kepada organisasi perangkat daerah (OPD) Sulsel agar mempermudah perizinan seluruh pengusaha retail. Karena, jika semua urusan dipermudah maka semua pihak bakal merasakan bahwa pemerintah dekat dan hadir untuk masyarakatnya.
“Saya katakan berikan kemudahan, sediakan karpet merah para pengusaha supaya produksinya pengusaha terus meningkat,” ucap Nurdin.
Nurdin menjelaskan, mempermudah izin badan usaha tidak hanya berdampak positif kepada pemerintah, tetapi juga bisa menciptakan lapangan kerja lantaran produksi yang dihasilkan para pengusaha terus meningkat dan memberikan keuntungan.
“Jika keuntungan naik, bonus bagi karyawan juga ada, dan di hari-hari seperti ini dikeluarkan sedekah,” tambahnya.
Oleh sebab itu pemerintah ingin mengubah regulasi yang memberatkan pengusaha. “Kalau sedikit-sedikit dipersulit kapan mereka bisa, kalau perlu kita yang mengurusi semua," ungkap mantan Bupati Bantaeng dua periode ini.
Komisaris PT KBN Ermaya Suradinata mengungkapkan, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan melakukan ekspansi bisnis industri di Sulsel. Karena, imbuh dia, bisnis ini merupakan salah satu cara untuk mendorong peningkatan ekonomi negara, khususnya di Sulsel.
“Kami ingin berikan kontribusi buat Sulsel demi meningkatkan ekonomi nasional,” ucap Ermaya.
Direktur PT KBN Persero, Sattar Taba menambahkan pihaknya juga berencana mendatangkan investor dari China pada 22 Mei mendatang. Mereka bakal meninjau langsung lahan dan kawasan industri baru yang akan membutuhkan 10.000 tenaga kerja baru. “Investor dari China yang mau datang rencananya 21 orang,” ungkap Sattar.