Makassar, IDN Times - Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah IV Makassar, memastikan semua daerah di Sulawesi Selatan dapat menyaksikan langsung proses transisi terjadinya gerhana bulan total atau super blood moon.
"Kita di Sulsel beruntung kita menyaksikan prosesnya," kata Kepala BBMKG Wilayah IV Makassar Darmawan kepada jurnalis di sela pemantauan di kantornya, Rabu (26/5/2021).
Darmawan mengungkapkan, sejumlah tahapan gerhana bulan total dapat secara langsung disaksikan oleh seluruh masyarakat di Sulsel. Sentuhan atau tahapan pertama gerhana, kata Darmawan, sudah berlangsung sejak pukul 16.46 WITA.
Selanjutnya, pada pukul 17.44 WITA masuk dalam fase gerhana sebagian dan pukul 19.09 WITA adalah tahapan gerhana total. "Puncaknya 19.18 WITA itu sudah total. Tidak ada lagi cela yang tertampak oleh cahaya matahari ke bulan atau tutup total," jelas Darmawan.
Menurut Darmawan, tidak semua daerah di Indonesia dapat menyaksikan secara utuh proses awal hingga akhir gerhana bulan. "Ada daerah yang tidak melihat tahapan awalnya, ada juga yang hanya bisa melihat pada posisi gerhana totalnya," ungkap Darmawan.
Bahkan ada juga daerah yang hanya bisa melihat tahapan pascagerhana total. Daerah itu seperti Nias, Aceh, Medan dan beberapa wilayah di Sumatera Utara. "Enam provinsi lainnya itu bisa. Selain Sulsel, hampir semua daerah di Pulau Sulawesi," ujarnya.
Selain di Makassar, proses pengamatan gerhana bulan total juga dilaksanakan oleh stasiun BBMKG di Gowa. Menurut Darmawan, pihaknya tidak hanya memantau gerhana, namun proses pasang air laut. Termasuk memantau potensi banjir rob.
"Kita pantau terus itu, dengan alat pengukur pasang surut air laut. Kalau ada banjir rob pasti secepatnya akan kita laporkan. Tapi selama ini kalau terjadi seperti ini (gerhana bulan), tidak terjadi banjir rob begitu," imbuhnya.