DPRD Makassar Catat Kerugian Mobiler dan Elektronik Capai Rp70 Miliar
- Nilai kerugian mobiler dan elektronik mencapai Rp70 miliar
- Proses inventarisasi masih berlangsung, sejumlah arsip penting ikut terbakar
- Kerugian gedung dan kendaraan diperkirakan mencapai Rp253,4 miliar, lima pegawai menjalani konseling trauma
Makassar, IDN Times - DPRD Kota Makassar menemukan data baru terkait kerugian pembakaran gedung pada 29 Agustus 2025 lalu. Dari hasil inventarisasi, nilai kerugian khusus mobiler (perabotan atau furnitur) dan perangkat elektronik diperkirakan mencapai Rp70 miliar.
Sekretaris DPRD Kota Makassar, Andi Rahmat Mappatoba, menjelaskan angka kerugian itu merupakan hasil pendataan bersama. Proses inventarisasi melibatkan Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD).
"Untuk mobiler dan perangkat elektronik sudah tercatat kurang lebih Rp70 miliar. Kan kami sudah total keseluruhan," kata Rahmat, Senin (9/9/2025).
1. Sejumlah arsip ikut hangus
Rahmat menegaskan bahwa pendataan sudah mencakup seluruh peralatan kerja yang terbakar. Perangkat elektronik dan perlengkapan rapat yang rusak akibat kebakaran juga telah dimasukkan dalam catatan inventarisasi.
Meski demikian, proses pendataan belum sepenuhnya rampung. Rahmat mengakui ada sejumlah arsip penting yang ikut terbakar dan sulit diidentifikasi. Pasalnya, masih ada sejumlah dokumen DPRD yang berbentuk hard copy dan belum didigitalisasi.
"Susah kita inventarisasi karena arsipnya sudah terbakar dan bentuknya tidak bisa dikenali. Ada beberapa yang belum kita scan, jadi datanya masih kosong," ungkapnya.
2. Kerugian gedung dan kendaraan capai Rp253 miliar
Di sisi lain, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Makassar menaksir kerugian gedung dan kendaraan mencapai Rp253,4 miliar. Kepala BPBD Makassar, Fadli Tahar, mengatakan angka itu bisa bertambah setelah adanya data tambahan dari Sekretariat DPRD.
"Kerugian Rp253,4 miliar itu nilai gedung dan kendaraan. Sekarang ada tambahan data internal dari Sekwan untuk mobiler dan elektronik Rp70 miliar. Jadi nilainya bisa lebih besar," ungkapnya.
3. Lima pegawai jalani konseling karena trauma
Fadli mengatakan bahwa dampak nonmateri dari kebakaran juga menjadi perhatian. Selain menelan korban jiwa, insiden tersebut juga mengakibatkan dampak psikologis pada orang yang terjebak sewaktu gedung dibakar. Mereka pun menjalani konseling trauma healing.
"Ada lima orang khusus untuk kasus kebakaran ini. Mereka dari staf dan pejabat. Tapi dari anggota dewan sendiri, belum ada yang mendaftar untuk konseling," katanya.
