Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

DMI Makassar Kecam Kekerasan Seksual di TPA Masjid

Ketua DMI Makassar M. M. Yunus. (Dok. Istimewa)
Ketua DMI Makassar M. M. Yunus. (Dok. Istimewa)

 Makassar, IDN Times - Kekerasan seksual yang dilaporkan terjadi di Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA) salah masjid di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, mendapat kecaman dari Dewan Masjid Indonesia (DMI) Makassar. Ketua DMI Makassar, H.M Yunus mengatakan tindakan kekerasan seksual di lingkungan masjid bukan hanya tercela tetapi juga dilaknat oleh Allah SWT. 

Diketahui, kasus ini viral setelah dikisahkan oleh Komika Eky Priyagung melalui akun Instagramnya. Diduga pelaku lebih dari satu orang dan kejadian sudah berlangsung selama belasan tahun dengan banyak korban.

"Jangankan mengecam, itu termasuk laknatullah. Perbuatan keji seperti ini dilaknat Allah, sebagaimana kisah umat Nabi Lut. Tanah mereka dibalikkan akibat perbuatan sodomi," ucap Yunus kepada IDN Times, Kamis (1/5/2025).

1. Masjid harus dijaga kesuciannya

Ilustrasi pelecehan seksual. (IDN Times/Arief Rahmat)

Yunus menyayangkan kasus ini terjadi di tempat suci seperti masjid, yang seharusnya menjadi lingkungan yang aman dan suci bagi anak-anak belajar mengaji. Kasus ini juga merusak nama baik masjid dan TPA.

"Ini rumah Allah, tempat ibadah yang harus dijaga kesuciannya. Jika kejahatan seperti ini dibiarkan, bukan hanya pelaku yang terkena azab, tapi juga masyarakat sekitar bisa terkena dampaknya," kata Yunus.

Ia meminta masyarakat dan aparat hukum bergerak cepat menangani kasus ini agar tidak merusak kepercayaan publik terhadap lembaga pendidikan agama. "Jika ada kejahatan, cegah secepatnya. Jangan biarkan merusak nama baik masjid dan TPA,"ujarnya.

Yunus juga mendesak aparat berwajib menindak tegas pelaku dan memverifikasi kebenaran kasus ini. "Masyarakat harus segera melapor. Pelaku harus ditangkap dan diproses hukum," tambahnya.

2. Dampak pelecehan bisa menular ke generasi berikutnya

ilustrasi kekerasan seksual (IDN Times/Aditya Pratama)

Yunus mengingatkan bahaya sodomi terhadap psikologis korban dan risiko penularan perilaku menyimpang. "Anak-anak yang pernah disodomi biasanya akan mengingatnya hingga besar dan berpotensi meniru perbuatan itu. Ini tidak boleh dibiarkan," ungkapnya.

Ia juga menyayangkan laporan yang terlambat meski kejadian diduga melibatkan tiga pelaku. "Ini tempat suci, rumah Allah. Jika dibiarkan, azab bisa menimpa tidak hanya pelaku, tapi juga sekitar masjid," tegas Yunus.

3. Orang tua dan pengurus masjid diminta waspada

Komika Eky Priyagung mengungkap pengalaman pahitnya menjadi korban kekerasan seksual saat remaja di Makasar 16 tahun lalu. (Instagam/ekypriyagung)

Yunus mengimbauan kepada orang tua dan pengurus masjid untuk lebih waspada dalam mengawasi aktivitas anak-anak di TPA. "Orang tua jangan hanya menanyakan hafalan anak, tapi juga bagaimana interaksi dengan gurunya. Pengurus masjid juga harus memastikan lingkungan TPA benar-benar aman," pesannya.

Ia juga mengingatkan bahwa di mana ada kebaikan, ada pula godaan setan yang mengintai. "Di masjid pun, bukan hanya kopral setan, tapi jenderalnya yang selalu berusaha merusak," dia melanjutkan.

DMI Makassar mendesak hukuman maksimal bagi pelaku dan mengingatkan seluruh pihak untuk menjaga kesucian masjid sebagai tempat ibadah. "Hukum harus ditegakkan. Jangan ada toleransi untuk kejahatan seksual," kata Yunus.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Darsil Yahya Mustari
EditorDarsil Yahya Mustari
Follow Us