BNPB: Sebanyak 62 Bangunan Terdampak Banjir di Wasior Papua Barat

28 Des 2019, 05:22 WIB

Twitter.com/BNPB_Indonesia

Makassar, IDN Times - Rilis data terbaru dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut sebanyak 62 bangunan tergenang air dan lumpur akibat bencana banjir di Kecamatan Wasior, Kabupaten Teluk Wondama, Provinsi Papua Barat.

"Data terakhir pada Kamis (26/12) menyebutkan tidak ada korban jiwa maupun luka-luka, tetapi 62 bangunan tergenang air dan lumpur," ujar Agus Wibowo, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat BNPB pada hari Jumat (27/12) seperti dilansir oleh laman berita Antara.

1. Bantuan telah disalurkan kepada hampir 4.000 warga yang terdampak

Twitter.com/BNPB_Indonesia

Agus turut merinci bangunan yang mengalami kerusakan usai diterpa banjir. Total ada 28 rumah tinggal, enam warung makan, enam tempat usaha, sepuluh kios, satu gudang, dua fasilitas umum, lima fasilitas pemerintahan, dan empat aset milik pemerintah.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Papua Barat sendiri telah menyalurkan bantuan 70 paket pakaian, 70 dus mi instan, dan 48 dus air mineral kepada lebih dari 3.899 warga yang terdampak banjir.

2. Material lumpur yang hanyut bersama luapan air Kali Anggris mencapai 25 cm

Twitter.com/BNPB_Indonesia

Banjir terjadi pada Senin (23/12) pukul 21.00 WIT setelah hujan deras disertai angin kencang mendera Kelurahan Wasior. Luapan Kali Anggris yang membelah Kota Wasior turut membawa material kayu, patahan pepohonan, lumpur, dan material lain.

Aliran sungai yang berada tepat di bawah jembatan yang terletak tepat di tengah-tengah kota pun tersumbat. Selain itu, luapan air sungai membawa lumpur memenuhi sejumlah ruas jalan dan bangunan di Kecamatan Wasior dengan tinggi mencapai 25 cm.

3. Masyarakat dibantu aparat pemda dan TNI/Polri telah melaksanakan pembersihan lanjutan pada Jumat (27/12) pagi

Twitter.com/BNPB_Indonesia

Pihak BPBD Kabupaten Teluk Wondama bersama warga, aparat pemerintah daerah, dan TNI/Polri telah melaksanakan pembersihan lanjutan di sejumlah ruas jalan dari bongkahan kayu, batang pohon, dan lumpur tebal pada Jumat (27/12) pagi waktu setempat.

Sebelumnya pada Selasa (24/12) atau sehari setelah banjir, Pemerintah Kabupaten Teluk Wondama telah mengerahkan dua ekskavator untuk mengeruk material yang menghambat aliran air di Kali Anggris.