Bawaslu: Data Terintegrasi Jadi Fondasi, Tapi Juga Bisa Melemahkan
Makassar, IDN Times – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) menggelar Rapat Koordinasi Nasional Bidang Data dan Informasi di Hotel Claro, Makassar, Selasa (16/9/2025). Kegiatan ini mengangkat tema “Mewujudkan Bawaslu yang berintegritas melalui dukungan teknologi informasi yang terpercaya.”
Rakor ini dihadiri langsung oleh jajaran pimpinan Bawaslu RI dan perwakilan Bawaslu provinsi serta kabupaten/kota dari 22 provinsi di wilayah timur dan tengah Indonesia. Tujuan utamanya adalah memperkuat sinergi dalam pengelolaan data dan informasi untuk mendukung pengawasan pemilu yang cepat, tepat, dan akurat.
1. Bawaslu Sulsel tekankan pentingnya validasi data
Ketua Bawaslu Provinsi Sulawesi Selatan, Mardiana Rusli, menegaskan pentingnya integrasi dan validasi data dalam pengawasan pemilu. Menurutnya, data bisa menjadi kekuatan besar, namun juga berpotensi menjadi kelemahan jika tidak dikelola dengan baik.
“Secara kelembagaan, data yang terintegrasi bisa menjadi pondasi yang kuat buat kita dalam melakukan pengawasan, pencegahan dan penanganan pelanggaran. Namun data tidak hanya sebagai kekuatan, tetapi juga bisa melemahkan ketika kita tidak mampu memvalidasi dan mempertanggungjawabkan data-data sebagai informasi publik,” ungkap Mardiana.
Ia menambahkan, akurasi data menjadi kunci untuk menjaga kepercayaan publik. Oleh karena itu, pengelolaan data bukan sekadar administratif, melainkan menyangkut integritas lembaga pengawas pemilu.
2. DATIN jadi simpul pengelolaan data pengawasan
Anggota Bawaslu RI, Dr. Puadi, menyoroti peran strategis Divisi Data dan Informasi (DATIN) dalam pengelolaan data pengawasan pemilu. Ia menyebut bahwa fungsi DATIN lebih dari sekadar mengumpulkan data.
“DATIN bukan hanya menyajikan data, melainkan mampu mengolah data menjadi informasi, mengubah informasi menjadi pengetahuan, dan memanfaatkan pengetahuan itu sebagai dasar pengambilan keputusan yang cepat, tepat, dan akurat dalam pengawasan,” ujarnya.
Lebih jauh, Puadi menekankan bahwa DATIN harus menjadi simpul yang menghubungkan berbagai basis data pengawasan. “DATIN harus menjadi simpul yang menghubungkan seluruh basis data pengawasan: laporan masyarakat, hasil pengawasan lapangan, penanganan pelanggaran, hingga putusan sengketa. Dari sana kita akan memiliki big data pengawasan pemilu yang bisa kita baca dan analisis secara real time,” tambahnya.
3. Bawaslu dorong pengawasan Pemilu berbasis teknologi
Rakor ini diikuti oleh koordinator divisi dan kepala bagian yang membidangi data dan informasi dari Bawaslu provinsi serta kabupaten/kota. Mereka berasal dari Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, hingga Papua. Kehadiran mereka menunjukkan komitmen bersama untuk memperkuat sistem pengawasan berbasis teknologi.
Dengan terlaksananya kegiatan ini, Bawaslu berharap mampu membangun sistem informasi pengawasan yang solid, integratif, dan adaptif terhadap perkembangan teknologi. Dukungan dari seluruh jajaran, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, dinilai sebagai elemen penting dalam mewujudkan pengawasan pemilu yang profesional dan berintegritas.
