Baru 38 Koperasi Merah Putih Aktif di Sulsel dari 3.059 yang Dibentuk

- Permodalan jadi kendala utama operasional Koperasi Desa Merah Putih di Sulsel.
- Pemerintah siapkan pendampingan PPPK untuk percepat akses pembiayaan koperasi dengan syarat proposal bisnis.
- Operasionalisasi koperasi Merah Putih dipercepat hingga akhir Oktober 2025, targetnya ada sekitar 1.000 koperasi sebagai role model.
Makassar, IDN Times - Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih di Sulawesi Selatan (Sulsel) rupanya belum sepenuhnya beroperasi walaupun. Padahal sejak awal, pembentukan koperasi ini dilaporkan telah rampung 100 persen.
Dari total 3.059 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih di Sulsel yang telah terbentuk, sebagian besar masih belum aktif. Saat ini, baru 38 koperasi desa yang tercatat berjalan dan beroperasi secara resmi.
Hal ini disampaikan Sekretaris Daerah Sulawesi Selatan, Jufri Rahman, saat rapat koordinasi regional koperasi desa/kelurahan Merah Putih di Kantor Pertamina, Selasa (23/9/2025).
"Dari 3.059 koperasi desa kelurahan, baru 38 yang operasional," kata Jufri.
1. Permodalan jadi kendala utama

Jufri menyebut permodalan menjadi kendala utama dalam operasional Koperasi Desa Merah Putih. Padahal, pemerintah telah menyiapkan dana Rp200 triliun melalui Himbara untuk mempercepat akses permodalan bagi koperasi.
"Tapi, seperti yang saya katakan tadi di sambutan, bahwa ada Rp200 triliun yang di-inject oleh Menteri Purbaya ke Himbara, sebenarnya itu membuka ruang untuk makin cepat bagi Koperasi Desa Merah Putih memperoleh akses permodalan. Saya kira hanya itu kendalanya," kata Jufri.
Dia pun menyinggung soal penggunaan SIM Kopdes sebagai langkah awal operasional koperasi. Dengan memiliki akun di sistem tersebut, koperasi dapat lebih mudah mengakses fasilitas dan pembiayaan awal.
"Kalau masuk ada akunnya sehingga memudahkan akses permulaan. Jadi sumbernya kan persoalan selama ini permodalan. Itu hasil pembicaraan kita dengan semua teman-teman di daerah, permodalan," kata Jufri.
2. Pemerintah siapkan pendampingan PPPK untuk percepat akses pembiayaan

Lebih lanjut, Jufri menyampaikan, setiap koperasi diminta menyiapkan proposal bisnis sebagai syarat akses pembiayaan. Untuk mendukung hal ini, pemerintah menempatkan satu hingga empat pegawai PPPK di masing-masing koperasi Merah Putih sebagai pendamping.
"Jadi tidak ada alasan lagi soal keterbatasan SDM dan seterusnya. Kalau itu terjadi sudah dilaksanakan, kita tinggal menunggu hasilnya. Sabar ya karena ini berproses," kata Jufri.
3. Operasionalisasi koperasi Merah Putih dipercepat

Sekretaris Kementerian Koperasi, Ahmad Zabadi, menyebut tahap operasionalisasi Kopdes Merah Putih di Sulsel tengah berjalan dan menjadi fokus percepatan. Dia mengakui kendala utama saat ini berkaitan dengan permodalan serta persiapan proposal bisnis oleh masing-masing koperasi.
"Dari sisi pembiayaan, memang membutuhkan suatu proses penyiapan, menyiapkan proposalnya. Kemudian dari sisi sarana, apa tempatnya dan seterusnya, ini memang membutuhkan waktu," kata Zabadi.
Pemerintah menargetkan percepatan operasionalisasi koperasi Merah Putih hingga akhir Oktober 2025. Dengan akselerasi ini, diharapkan lebih banyak koperasi dapat beroperasi dan memberikan kontribusi nyata bagi perekonomian lokal.
"Untuk itu, kita targetkan akhir bulan ini ada kurang lebih saat ini sudah masuk di Himbara, yang sudah dinilai oleh Himbara, dan kelayakannya sudah oke itu ada sekitar 1.000 sebagai role model," katanya.