Anak SD di Sinjai Bawa Adik ke Sekolah Tiap Hari Setelah Ibu Meninggal

22 Mar 2024, 18:12 WIB

Tangakapan layar video seorang anak SD di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, membawa adiknya ke sekolah usai ibu mereka meningal dunia/Istimewa

Intinya sih...

Nuraeni (9 tahun) harus merawat adiknya setelah ibunya meninggal karena sakit kanker
Ayahnya bekerja sebagai petani sehingga tidak bisa menjaga adiknya, neneknya juga tidak kuat
Nuraeni tetap cerdas di sekolah dan semangat belajarnya tidak surut meskipun harus membawa adik ke sekolah

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Makassar, IDN Times - Setiap anak berhak menimba ilmu di sekolah dengan nyaman dan layak. Hal ini juga berlaku bagi Nuraeni (9), siswi MI Maddakko, Desa Barania, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan.

Namun berbeda dengan teman-temannya, dia harus berangkat ke sekolah dengan membawa serta seorang adiknya yang baru berusia 2 tahun. Aktivitas itu terpaksa dilakukannya karena ibu mereka telah meninggal dunia.

Ibunya meninggal September 2023 lalu akibat sakit kanker yang dideritanya. Sepeninggal ibunya, mau tidak mau, Nuraeni harus menjaga adiknya hingga membawanya ke sekolah.

"Meninggal mamanya bulan 9 lalu 2023. Meninggalnya mamanya, tidak yang jaga adiknya," kata Maemunah, selaku Kepala Sekolah MI Maddakko, saat dihubungi IDN Times, Jumat (22/3/2023).

1. Ayah Nuraeni berkerja sebagai petani

Tangakapan layar video seorang anak SD di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, membawa adiknya ke sekolah usai ibu mereka meningal dunia. TikTok/helmy.fr

Nuraeni bukannya tidak punya keluarga lagi. Gadis kecil ini sebenarnya masih punya ayah. Namun ayahnya setiap hari juga harus bekerja sebegai petani sehingga tidak ada yang menjaga adiknya.

"Kalau tidak pergi bapaknya cari rezeki, apa mau dia makan. Jadi terpaksa Nuraeni gendong adiknya pergi sekolah. Lengket sekali itu anak dengan kakaknya," kata Maemunah.

Nuraeni juga masih memiliki nenek yang tinggal tak jauh dari rumahnya. Namun usia yang renta membuat sang nenek tidak terlalu kuat menjaga cucunya.

2. Tidak menganggu aktivitas belajar mengajar

Tangakapan layar video seorang anak SD di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, membawa adiknya ke sekolah usai ibu mereka meningal dunia. TikTok/helmy.fr

Dalam keseharian, Nuraeni termasuk siswa yang cerdas. Perkembangan belajarnya, kata Maemunah, cukup baik dan signifikan.

Pihak sekolah juga tidak mempermasalahkan aksi Nuraeni. Lagipula, kehadiran sang adik dianggap tidak menggangu aktivitas belajar mengajar.

"Jadi dia bawa ke sekolah tapi pintar juga di sekolah, tidak dia ganggu kakaknya belajar. Itu kalau mau tidur rewel," kata Maemunah.

3. Pihak sekolah maklum keadaan Nuraeni

Tangakapan layar video seorang anak SD di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, membawa adiknya ke sekolah usai ibu mereka meningal dunia. TikTok/helmy.fr

Nuraeni rupanya memiliki semangat untuk terus belajar. Kondisinya bahkan tidak serta merta membuatnya kehilangan semangat untuk belajar.

Pihak sekolah telah memaklumi keadaan Nuraeni. Hal itu juga semata-mata agar Nuraeni tidak memilih putus sekolah karena harus menjaga adiknya.

"Lebih baik kalau saya tidak dibiarkan bawa adik ke sekolah, saya berhenti sekolah," kata Maemunah menirukan Nuraeni.