Mengenal Gunung Ruang di Kepulauan Sitaro yang Eksplosif

Gunung Ruang pernah menyebabkan tsunami pada tahun 1800an

Manado, IDNTimes – Setelah 20 tahun beristirahat, Gunung Ruang di Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara (Sulut), naik statusnya menjadi level waspada (level II). Kenaikan level ini dikarenakan adanya peningkatan aktivitas gunung berupa gempa vulkanik yang terjadi sejak 7 April 2022.

Volcanologist & Subkoordinator Mitigasi Gunungapi Wilayah Timur Indonesia Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Devy Kamil Syahbana mengatakan, Gunung Ruang diketahui telah aktif sejak tahun 1800an.

“Gunung Ruang termasuk gunung yang tidak terlalu sering erupsi jika dibandingkan gunung lainnya di Sulut seperti Gunung Soputan, Gunung Lokon, dan Gunung Karangetang,” jelas Devy, Senin (18/4/2022).

Gunung Ruang tidak memiliki siklus erupsi yang tetap. Hal tersebut dinilai berbahaya karena penumpukan material dalam dapur magma yang lebih banyak selama bertahun-tahun.

Baca Juga: Status Gunung Ruang di Kepulauan Sitaro Naik Menjadi Level Waspada

1. Karakteristik Gunung Ruang yang eksplosif

Mengenal Gunung Ruang di Kepulauan Sitaro yang EksplosifPemandangan Gunung Ruang di Kepulauan Sitaro, Sulut. IDNTimes/Ungke Pepotoh/bt

Gunung Ruang memiliki tinggi sekitar 725 mdpl dengan diameter 5 kilometer dan radius 2,5 kilometer dari kaki gunung. Gunung Ruang merupakan tipe stratavolcano atau kerucut dan berlapis-lapis.

“Gunung Ruang juga merupakan gunung tipe A yang artinya pernah mengalami erupsi sejak 1600an. Gunung Ruang termasuk gunung paling eksplosif di Sulut selain Gunung Awu,” sambung Devy.

Jika terjadi erupsi, Gunung Ruang bisa mengeluarkan letusan berupa awan panas, abu, batu, dan material lainnya yang lebih besar. Devy menyebut, saat ini yang paling berisiko terkena dampak erupsi eksplosif Gunung Ruang berada dalam radius satu kilometer.

2. Pernah beristirahat selama 53 tahun

Mengenal Gunung Ruang di Kepulauan Sitaro yang EksplosifVolcanologist & Subkoordinator Mitigasi Gunungapi Wilayah Timur Indonesia Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Devy Kamil Syahbana. IDNTimes/Ungke Pepotoh/bt

Sebelum 2022, Gunung Ruang pernah erupsi besar-besaran pada 25 September 2002. Awan panas Gunung Ruang terdeteksi menyentuh ketinggian 5 kilometer dan abu vulkaniknya mencapai ketinggian 16 kilometer.

Letusan yang sangat besar ini salah satunya diakibatkan karena Gunung Ruang yang tidak memiliki siklus tetap. Gunung Ruang sendiri tercatat pernah erupsi pada tahun 1603, 1808, 1810, 1840, 1870, 1871, 1874, 1889, 1904, 1905, 1914, 1915, 1946, 1949, dan 2002.

“Sebelum tahun 2002, Gunung Ruang sempat beristirahat sejak tahun 1949. Istirahat panjang ini mengakibatkan erupsinya besar dan eksplosif. Sekarang sudah istirahat 20 tahun sudah lumayan, sudah banyak tabungan juga kalau dilihat,” lanjut Devy.

3. Wilayah paling berisiko di kaki Gunung Ruang

Mengenal Gunung Ruang di Kepulauan Sitaro yang EksplosifPeta Gunung Ruang yang berada di Kepulauan Sitaro, Sulut. Google Maps

Devy juga menyebut, wilayah paling berisiko terkena material ledakan Gunung Ruang adalah timur, tenggara, selatan, dan barat daya. Untungnya, keempat wilayah tersebut tidak ditinggali warga.

“Warga desa di sana sudah lebih paham dan hapal karakteristik Gunung Ruang, sehingga mereka memilih tinggal di daerah utara dan barat karena wilayah tersebut relatif lebih aman dari awan panas,” kata Devy.

Meski begitu jika terjadi erupsi, warga yang menempati dua desa di bagian utara dan barat, yaitu Desa Laingpatehi dan Desa Pumpente, masih berisiko terkena lontaran material meski tidak semua wilayah desa terkena dampaknya. “Sekarang rekomendasi dari kami tidak boleh ada aktivitas di radius 1,5 kilometer dari puncak dan sektoral 2,5 kilometer di wilayah timur, tenggara, selatan, dan barat daya,” tutur Devy.

Meski ada 2 desa yang dihuni, sebagian besar warga memilih tinggal di Kecamatan Tagulandang yang berbeda pulau. Warga yang tinggal di Tagulandang tersebut mengunjungi kaki Gunung Ruang untuk berkebun dan melaut.

4. Pernah menyebabkan tsunami

Mengenal Gunung Ruang di Kepulauan Sitaro yang EksplosifGunung Ruang di Kepulauan Sitaro, Sulut. Dok. Pos Pengamatan Gunung Api Ruang

Pada sekitar tahun 1800an, erupsi Gunung Ruang pernah menyebabkan tsunami. Awan panas yang dihasilkan masuk ke air laut yang menyebabkan kontak antara awan panas dan air yang menghasilkan kubah muka air laut.

“Waktu itu yang paling terdampak daerah Tagulandang, karena di sana banyak yang meninggal,” ucap Devy.

Untuk tahun ini, Devy mengatakan potensi tsunami sangat kecil. Pasalnya, erupsi eksplosif Gunung Ruang cukup besar yang terjadi pada tahun 2002 saja tidak menyebabkan tsunami.(*)

Baca Juga: Jerit Hati Nelayan Tradisional di Manado yang Kini Kesulitan Melaut

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya