TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Status Gunung Ruang di Kepulauan Sitaro Naik Menjadi Level Waspada

Terjadi peningkatan aktivitas gunung sejak awal April 2022

Pemandangan Gunung Ruang dari Pos Pengamatan Gunung Api Ruang, Kepulauan Sitaro, Sabtu (16/4/2022). Dok. Pos Pengamatan Gunung Api Ruang

Manado, IDNTimes – Sabtu, 16 April 2022, Gunung Ruang di Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara (Sulut) naik status dari normal (level I) menjadi waspada (level II).

Menurut Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Ruang, Heymans Tamaka, kenaikan status tersebut disebabkan karena adanya peningkatan gempa bumi vulkanik yang tercatat beberapa waktu terakhir.

“Kenaikan statusnya pukul 13.00 Wita dan hingga saat ini gempa vulkanik masih terus terekam seismograf,” terang Heymans, Minggu (17/4/2022).

1. Dua desa di sekitar Gunung Ruang bisa terdampak

Gunung Ruang di Kepulauan Sitaro, Sulut. Dok. Pos Pengamatan Gunung Api Ruang

Berdasarkan laporan yang dibuat oleh Pos Pengamatan Gunung Api Ruang, tercatat ada 97 gempa vulkanik dengan lama gempa 5-25 detik.

Dampak aktivitas kegunungapian Gunung Ruang bisa berdampak pada dua desa yang berada di sekitarnya, yaitu Desa Laingpatehi dan Desa Pumpente. Namun, Heymans menyebut, saat ini warga di kedua desa tersebut masih beraktivitas seperti biasa.

“Jarak kedua desa dari puncak Gunung Ruang sekitar 2,5 kilometer, masih bisa beraktivitas seperti biasa. Warga juga masih bermukim di tempat masing-masing,” lanjut Heymans.

2. Warga dan wisatawan dilarang berkegiatan di dekat puncak Gunung Ruang

Peta Gunung Ruang yang berada di Kepulauan Sitaro, Sulut. Google Maps

Meski masih bisa beraktivitas seperti biasa, warga dan wisatawan diminta agar tidak beraktivitas di radius 1,5 kilometer dari kawah Gunung Ruang. “Aktivitas pendakian tidak boleh dilakukan pada area 1,5 kilometer dari puncak,” tutur Heymans.

Sedangkan masyarakat yang berada di wilayah sektor timur, tenggara, selatan, dan barat daya, diminta tidak mendekati Gunung Ruang dalam radius sejauh 2,5 kilometer.

Heymans menyebut, potensi dampak yang bisa terjadi adalah Desa Laingpatehi dan Desa Pumpente bisa terkena lontaran material dari erupsi eksplosif Gunung Ruang.

Berita Terkini Lainnya