TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

P2TP2A Makassar Dampingi Remaja Diduga Terlibat Prostitusi Online

Diserahkan oleh orangtua sendiri ke P2TP2A Makassar

P2TP2A Makassar mendampingi remaja yang dititipkan orang tuanya. IDN Times/Sahrul Ramadan

Makassar, IDN Times - Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Makassar menerima pengaduan kasus dugaan prostitusi online melibatkan anak di bawah umur. Pengaduan diterima setelah P2TP2A berkoordinasi dengan aparat kepolisian.

"Dugaannya postitusi online. Tapi itu dugaan, karena kami baru melakukan pendampingan, orangtuanya sendiri yang serahkan ke kami untuk pembinaan sementara," kata Ketua Tim Reaksi Cepat P2TP2A Makassar, Makmur, kepada IDN Times saat ditemui di kantornya, Jumat (4/12/2020).

1. Orangtua curiga setelah anaknya jarang pulang ke rumah

P2TP2A Makassar mendampingi remaja yang dititipkan orang tuanya. IDN Times/Sahrul Ramadan

Makmur menjelaskan, kasus ini diketahui setelah orangtua MS (16), curiga anak gadisnya terlibat pergaulan bebas. Beberapa hari tak memberi kabar, orang tua MS lantas mengadu ke polisi bahwa anaknya diperdagangkan oleh orang.

Aduan itu, kata Makmur, kemudian dikoordinasikan kepolisian ke P2TP2A lantaran usia MS masih kategori anak. Orangtua MS kemudian menceritakan semua persoalan itu kepada petugas P2TP2A. "Jadi dibuatkan skenario oleh orangtuanya untuk mengetahui apakah anaknya betul begitu (terlibat) atau tidak," jelas Makmur.

Baca Juga: Mabuk, Mahasiswi Diperkosa 6 Pria di Hotel Makassar

2. Berawal dari kecurigaan orangtua karena beberapa hari anaknya tidak pulang

P2TP2A Makassar mendampingi remaja yang dititipkan orang tuanya. IDN Times/Sahrul Ramadan

Orangtua sang anak, lanjut Makmur, lantas mengirimkan pesan pribadi ke akun media sosial anaknya lantaran nomor handhpone remaja kelas 1 SMA itu tidak bisa dihubungi. Setelah menunggu beberapa lama, Kamis, 3 Desember, akhirnya pesan sang ibu direspons MS. Namun tanpa sepengetahuan MS karena ibunya menggunakan akun baru.

Keduanya pun janjian untuk bertemu di suatu tempat di Kecamatan Tamalate. Betapa kagetnya sang ibu saat melihat MS bersama rekan prianya, MF (17). Belum sempat diberikan penjelasan, ibu MS kemudian langsung membawa keduanya ke kantor polisi. "Jadi dari situ. Setelahnya polisi serahkan ke kami untuk di-assesment," jelas Makmur.

Namun, petugas P2TP2A menemukan kejanggalan saat memeriksa MS. Rupanya, MF adalah orang yang baru kenal dengan MS satu bulan terakhir. Keduanya menjalin hubungan dengan status pacaran. Petugas mencurigai MS yang memberikan keterangan terbata-bata dan terkesan menutup-nutupi sesuatu. "Setelah kita selidiki, baru diketahui," ujar Makmur.

Baca Juga: Kasus Pemerkosaan Mahasiswi Makassar di Hotel, 4 Orang Wajib Lapor

Berita Terkini Lainnya