TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tangkapan Gurita Torosiaje Gorontalo Melimpah usai Tiga Bulan Tutup

Tangkapan gurita Torosiaje melimpah

Hasil tangkapan gurita di Desa Torosiaje, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo. Dok. IDN Times/Jaring Advokasi Pengelolaan Sumberdaya Alam (JAPESDA)

Makassar, IDN Times - Penutupan sementara lokasi tangkap gurita Desa Torosiaje, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo dibuka kembali setelah kelompok nelayan Sipakullong melakukan penutupan sementara selama 3 bulan di Sekitar Pulau Torosiaje Besar dan Torosiaje Kecil.

Hasilnya, tangkapan nelayan cukup mengejutkan. Padahal lokasi di sekitar Pulau Torosiaje Besar dan Torosiaje Kecil sudah sangat jarang ditemukan gurita berukuran besar. Menurut pengakuan nelayan, sebelumnya tangkapan gurita hanya memiliki berat 0,3 sampai 0,9 kilogram. Setelah penutupan sementara lokasi tangkap, nelayan mampu menangkap gurita ukuran 4,2 kilogram atau masuk kategori grade A.

“Dulu menangkap gurita di sekitar Pulau Torosiaje belum pernah menangkap gurita besar. Kalaupun ada ukuranya kecil tidak sampai 1 kilo,” ungkap Aldi Atek nelayan gurita asal Desa Torosiaje dalam keterengan pers Jaring Advokasi Pengelolaan Sumberdaya Alam (JAPESDA), Rabu (11/1/2023).

Aldi mengatakan tidak butuh waktu yang panjang untuk melaut dan mendapatkan gurita dengan ukuran besar setelah pemberlakuan penutupan. Catatan Enumerator Jaring Advokasi Pengelolaan Sumberdaya Alam (JAPESDA) hanya dalam jangka waktu 2 hingga 3 jam, 30 nelayan gurita mampu menangkap sekitar 236,5 kilogram.

Setelah penutupan sementara lokasi tangkap gurita di Pulau Torosiaje Besar dan Torosiaje Kecil, Aldi berharap ada lokasi lain yang akan dilakukan buka tutup sementara lokasi tangkap gurita.

1. Menguntungkan bagi nelayan gurita

Hasil tangkapan gurita di Desa Torosiaje, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo. Dok. IDN Times/Jaring Advokasi Pengelolaan Sumberdaya Alam (JAPESDA)

Senada dengan Aldi, Ketua Kelompok Sipakullong, Abdul Halik Mappa mengatakan kegiatan seperti ini harus terus dilakukan. Tentunya kegiatan yang diinisiasi kelompok Sipakullong dan JAPESDA serta didukung pemerintah desa itu sangat menguntungkan bagi nelayan gurita.

“Yang kami inginkan kegiatan ini terus berlanjut di Desa Torosiaje,” katanya pada seremoni kegiatan pembukaan penutupan sementara di Desa Torosiaje, Selasa (10/01/23).

Biasanya untuk mendapatkan banyak gurita, nelayan Torosiaje harus melaut hingga ke perairan Provinsi Sulawesi Tengah. Lokasi yang jauh ditambah biaya ekstra pun tidak menjanjikan hasil tangkapan gurita yang maksimal. Sehingga menurut Halik, pemberlakuan penutupan sementara adalah solusi yang baik bagi nelayan gurita di Desa Torosiaje.

“Dampaknya masyarakat tidak mengeluarkan dana terlalu banyak,” kata Halik.

2. Potensi besar gurita di Torosiaje

Hasil tangkapan gurita di Desa Torosiaje, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo. Dok. IDN Times/Jaring Advokasi Pengelolaan Sumberdaya Alam (JAPESDA)

Di tempat yang sama Direktur JAPESDA, Nurain Lapolo mengatakan, potensi perikanan khususnya gurita cukup besar di Torosiaje, sayangnya potensi itu tidak terkelola dengan baik. Padahal Torosiaje memiliki 250 nelayan gurita, tapi tidak begitu berdampak signifikan terhadap perekonomian masyarakat.

“Kita tahu data menyampaikan bahwa masyarakat pesisir itu dikategorikan sebagai sebagian masyarakat miskin,” kata Nurain.

Hadirnya JAPESDA, jelas Nurain, untuk melakukan kegiatan konservasi perikanan berkelanjutan khususnya gurita. Melalui kegiatan konservasi yang dilakukan tersebut diharapkan nelayan mampu mengelola lingkungan dengan baik dan memberi penghidupan yang layak bagi nelayan.

“Kami harap bukan cuma kami yang bekerja. Tapi kami butuh kolaborasi, ada komitmen bersama tidak hanya dari kami dan dari masyarakat,” katanya.

Baca Juga: 5 Spot yang Sering Dijadikan Tempat Camping Di Gorontalo

Berita Terkini Lainnya