Wali Kota Makassar Bela 15 Camat yang Dianggap Langgar Aturan Pemilu 

Wali Kota sebut tidak masalah camat acungkan jari telunjuk

Makassar, IDN Times - Wali Kota Makassar Ramdhan Pomanto memberi dukungan pada 15 camatnya yang akan diperiksa Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Jumat (22/2) besok.

Kelima belas camat itu dilaporkan pengurus Partai Gerindra Sulawesi Selatan karena dinilai mendukung capres-cawapres nomor urut 01, Jokowi-Ma'ruf Amin, gara-gara mengacungkan jari telunjuk bersama mantan Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo, dalam sebuah video yang viral.

“Saya sudah lihat videonya, tidak ada pelanggaran saya kira. Apa salahnya kalau camat mengacungkan telunjuk sambil memperkenalkan diri, saya juga biasa pidato sambil mengangkat telunjuk saya,” ujar Wali Kota yang akrab disapa Danny, usai mendampingi cawapres KH Ma’ruf Amin dalam acara pengajian ‘Kami Cinta Ulama’, di Celebes Convention Center, Makassar, Kamis (21/2).

Baca Juga: Beredar Video Dukung Jokowi, 15 Camat Makassar Dilaporkan ke Bawaslu

1. Wali Kota Danny siapkan pengacara untuk dampingi 15 camatnya

Wali Kota Makassar Bela 15 Camat yang Dianggap Langgar Aturan Pemilu IDN Times / Aan Pranata

Wali Kota Danny akan menyiapkan pendampingan hukum bagi seluruh camatnya yang diperiksa Bawaslu Makassar. Danny juga sudah menelepon para camat untuk kooperatif dalam pemeriksaan dugaan pelanggaran Pemilu, seperti yang dilaporkan kubu Prabowo-Sandi.

“Saya sudah perintahkan kuasa hukum Pemkot Makassar untuk mendampingi seluruh camat saya, kami kooperatif atas pemeriksaan Bawaslu,” ucap Danny.

2. Pelapor anggap camat se-Makassar tidak netral dalam Pilpres 2019

Wali Kota Makassar Bela 15 Camat yang Dianggap Langgar Aturan Pemilu IDN Times / Aan Pranata

Pengurus Gerindra Sulsel Edy Arsyam menerangkan, pihaknya melapor ke Bawaslu Sulsel karena menganggap perbuatan para camat sangat mempengaruhi masyarakat calon pemilih dan bersikap tidak netral dalam Pilpres 2019.

Edy menyatakan, akan mencari bukti tambahan untuk memperkuat dugaan. Terlebih, ada kemungkinan sikap para camat berdasarkan  tekanan atau perintah atasannya.

“Saya tidak tahu bagaimana bentuknya, tapi kita akan tetap cari bukti. Saya kira, kalau mereka menyatakan dukungan kepada calon presiden, otomatis pendukung capres lain tidak akan pernah mau menerima,” ujar Edy.

3. Bawaslu Makassar masih menginvestigasi dugaan pelanggaran pemilu para camat

Wali Kota Makassar Bela 15 Camat yang Dianggap Langgar Aturan Pemilu IDN Times / Aan Pranata

Humas Bawaslu Makassar Muhammad Maulana menyatakan, informasi soal dugaan camat tidak netral sudah didapatkan dari awal. Video yang beredar kemudian dijadikan bahan temuan untuk menggelar rapat pleno internal. Kini Bawaslu tengah melakukan investigasi, untuk memastikan ada tidaknya indikasi pelanggaran.

Maulana menyatakan, investigasi diperkirakan memakan waktu 14 hari. Bawaslu juga akan mengklarifikasi secara langsung, dengan memanggil orang-orang yang ada dalam video. 

“Kalau dalam proses investigasi nanti kita temukan ada indikasi pelanggaran, maka akan dilanjutkan ke proses hukum. Kita belum bisa memastikan, karena akan ada hasil dalam investigasi nanti,” kata Maulana.

Baca Juga: Besok, Danny Pomanto Kampanyekan Jokowi-Ma'ruf di Makassar

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya