Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Tips Membuat Ramadan Planner Khusus Muslimah yang Sedang Haid

ilustrasi muslimah sedang melingkari jadwal siklus haid (freepik.com/krakenimages.com)
Intinya sih...
  • Tetap produktif saat haid dengan membuat Ramadan Planner
  • Manfaatkan aplikasi pencatat siklus menstruasi untuk merencanakan ibadah
  • Daftar ibadah alternatif dan checklist harian untuk menjaga disiplin dan konsistensi

Menjalani Ramadan di tengah siklus haid atau menstruasi menjadi tantangan tersendiri bagi muslimah. Dibilang sedih, tentu saja iya. Muslimah yang sedang haid tentu tidak bisa menunaikan ibadah puasa secara penuh, merasakan kebersamaan saat berbuka puasa pertama, apalagi mengikuti salat Tarawih berjamaah di masjid.

Meskipun demikian, siklus menstruasi yang datang setiap bulan seharusnya tidak mengurangi semangat seorang Muslimah untuk tetap beribadah dan meraih keberkahan Ramadan. Salah satu cara agar tetap produktif meskipun sedang haid adalah membuat Ramadan Planner. Ramadan Planner sangat membantu dalam menyusun daftar ibadah alternatif selama haid. Misalnya, memberi makan orang yang berpuasa, memperbanyak zikir, menghadiri kajian baik secara online maupun offline, serta melakukan amalan kebajikan lainnya. 

Kalau kamu penasaran bagaimana tips membuat Ramadan Planner Muslimah yang sedang haid, simak artikel ini sampai akhir! Meskipun tidak bisa berpuasa, muslimah tetap bisa produktif dalam menjalani serangkaian ibadah di bulan suci Ramadan. Let’s get started!

1. Manfaatkan aplikasi pencatat siklus menstruasi untuk antisipasi perkiraan jadwal haid selama Ramadan

Clue Period Tracker, aplikasi pencatat siklus menstruasi (play.google.com)

Perencanaan yang matang akan membuat kegiatan Ramadan kamu lebih terstruktur dan bermakna, termasuk dalam mengantisipasi datangnya haid. Salah satu cara yang bisa kamu lakukan adalah memanfaatkan aplikasi pencatat siklus menstruasi. Aplikasi seperti Clue, Flo, atau Period Tracker dapat membantumu memperkirakan kapan haid akan datang, sehingga kamu bisa mengatur strategi ibadah sebelum dan sesudahnya. Melalui pencatatan guna mengetahui perkiraan jadwal haid, kamu bisa lebih siap dalam menjalankan ibadah wajib dan sunnah di hari-hari sebelum menstruasi tiba.

Selain itu, pencatatan ini juga membantumu memahami pola tubuh sendiri. Siklus menstruasi yang lebih teratur memungkinkan kamu untuk menyesuaikan energi dan aktivitas selama Ramadan. Jika haid diperkirakan akan datang di awal Ramadan, kamu bisa memperbanyak puasa sunnah di bulan Syaban agar tetap mendapatkan keutamaan berpuasa. Sebaliknya, jika haid datang di pertengahan atau akhir bulan, kamu bisa memaksimalkan ibadah di sepuluh malam terakhir sebelum haid tiba. Melalui perencanaan ini, kamu tetap bisa mendapatkan pahala dan merasakan kekhusyukan Ramadan meskipun ada fase di mana kamu tidak bisa berpuasa.

2. Susun daftar ibadah alternatif yang bisa dilakukan selama haid

ilustrasi mengikuti kajian islam selama Ramadan (freepik.com/master1305)

Menstruasi bukanlah alasan untuk berhenti beribadah di bulan Ramadan. Meskipun tidak bisa menunaikan salat dan puasa, ada banyak ibadah alternatif yang tetap bisa kamu lakukan untuk meraih keberkahan. Menyusun daftar ibadah ini penting agar kamu tidak kehilangan arah dan tetap merasa dekat kepada Allah SWT. Beberapa amalan yang bisa dilakukan antara lain memperbanyak zikir, membaca tafsir Al-Qur’an, berdoa dengan penuh kekhusyukan, serta mengikuti kajian baik secara online maupun offline. Melalui daftar yang tersusun rapi, kamu bisa memaksimalkan waktu haid untuk tetap produktif dalam beribadah.

Selain itu, ibadah seperti bersedekah, membantu menyiapkan hidangan berbuka untuk keluarga, atau berbagi makanan kepada mereka yang membutuhkan juga menjadi bentuk ibadah yang bernilai pahala besar. Ramadan adalah bulan penuh kasih sayang dan kesempatan untuk berbagi. Jika kamu tidak bisa menjalankan ibadah puasa, kamu tetap bisa mendapatkan pahala melalui cara lain. Berbekal list daftar ibadah alternatif akan membantu kamu menjalani hari-hari haid penuh semangat dan manfaat tanpa kehilangan momentum Ramadan.

3. Buat checklist amalan harian agar lebih terstruktur

ilustrasi suasana bulan ramadan (unsplash.com/Sid Balachandran)

Checklist amalan harian bisa membantu muslimah untuk menjaga disiplin dan menyelami makna Ramadan. Melalui daftar aktivitas yang tersusun rapi memastikan setiap hari tetap diisi dengan ibadah, meskipun dalam keadaan haid. Kamu bisa membuat kategori seperti zikir harian, membaca tafsir Al-Qur’an, mengikuti kajian, atau menulis refleksi spiritual di jurnal Ramadan. Target yang jelas membuat setiap hari lebih terarah dan bermakna.

Checklist juga memudahkan dalam mengukur progres ibadah. Jika ada amalan yang terlewat, kamu bisa menggantinya keesokan hari agar tidak ada waktu yang terbuang. Mencentang setiap amalan yang sudah dilakukan memberikan kepuasan tersendiri dan menambah semangat untuk terus konsisten. Ingat Ramadan hanya datang sekali setahun. Maka dari itu, manfaatkan setiap harinya sebaik mungkin agar selalu diselimuti keberkahan.

4. Pilih media yang nyaman untuk kamu, bisa menggunakan planner digital atau manual

ilustrasi buku agenda (pexels.com/Nataliya Vaitkevich)

Setiap orang memiliki cara berbeda dalam mengorganisir kegiatan hariannya. Begitu pula perencanaan ibadah di bulan Ramadan. Kamu bisa memilih media yang paling nyaman untuk digunakan, baik dalam bentuk digital maupun manual. Jika kamu lebih suka sesuatu yang praktis dan mudah diakses, planner digital bisa menjadi pilihan. Aplikasi seperti Notion, Google Keep, atau Evernote bisa membantumu mencatat target harian, menambahkan pengingat, hingga menyimpan refleksi Ramadan jadi lebih efisien. Kalau kamu memilih planner format digital, kamu bisa mengakses catatan kapan saja dan dari perangkat mana pun tanpa takut kehilangan data.

Namun, jika lebih nyaman menulis langsung, planner manual dalam bentuk jurnal atau bullet journal bisa menjadi pilihan terbaik. Menulis dengan tangan sering kali memberi efek reflektif yang lebih mendalam dan membuat catatan terasa lebih personal. Kamu bisa berkreasi dengan menambahkan hiasan, kutipan motivasi, atau ayat Al-Qur’an untuk memperkaya isi planner. Apapun bentuknya, konsistensi dalam menggunakan planner akan membantu menjalani Ramadan jadi lebih terarah dan bermakna.

5. Rancang kegiatan produktif untuk mengisi waktu selama haid

ilustrasi muslimah (freepik.com/wayhomestudio)

Selama haid, banyak Muslimah merasa kehilangan ritme ibadah karena tidak bisa berpuasa dan salat. Namun, hal ini bukan berarti kamu harus membiarkan waktu berlalu tanpa makna. Justru, ini bisa menjadi kesempatan untuk mengembangkan diri dan melakukan berbagai kegiatan produktif. Kamu bisa memanfaatkan waktu haid seperti membaca buku bertema Islami atau self-improvement, menulis jurnal refleksi, atau bahkan mengikuti kursus online yang bermanfaat. Dengan tetap aktif dalam kegiatan positif, kamu tidak akan merasa kehilangan momentum Ramadan, tetapi justru semakin bersemangat dalam menjalani hari-hari istimewa ini.

Berbagai kegiatan kreatif juga bisa kamu lakukan untuk mengisi waktu luang seperti menulis kaligrafi ayat-ayat Al-Qur’an, membuat konten dakwah ringan di media sosial, atau belajar keterampilan baru yang bisa berguna setelah Ramadan berakhir. Kunci utamanya adalah tetap menjaga niat bahwa semua kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk ibadah. Ingat, waktu haid bukan sebagai penghalang, tetapi peluang untuk tetap produktif dan terus mendekatkan diri kepada Allah.

Ramadan Planner untuk Muslimah yang sedang haid dapat menjadi panduan dalam menyusun ibadah alternatif, menjaga produktivitas, dan meraih keberkahan selama bulan suci. Berbekal perencanaan yang matang, kamu tetap bisa mendapatkan pahala Ramadan melalui zikir, doa, membaca tafsir Al-Qur’an, serta berbagai amalan saleh lainnya. Jadi, sudah siap membuat Ramadan Planner versimu? Semoga Ramadan tahun ini jadi momen berharga untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT, meskipun sedang tidak berpuasa. Marhaban ya Ramadan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Irwan Idris
EditorIrwan Idris
Follow Us