6 Pertanyaan Ini Bisa Gagalkan Kencan Kedua Tanpa Kamu Sadari

Dalam dunia kencan, kesan pertama punya peran penting. Kencan pertama bisa jadi ajang menentukan apakah akan ada pertemuan selanjutnya atau tidak. Tapi sayangnya, kadang tanpa sadar, kita bisa membuat kesalahan yang membuat lawan bicara langsung ilfeel dan memilih mundur. Bukan karena kamu tidak menarik atau tidak cocok—tapi bisa jadi karena kamu menyentuh topik yang terlalu pribadi, sensitif, atau terkesan menilai secara sepihak.
Menurut Alexa Johnston, pakar hubungan dan seks dari Just, toko produk dewasa ternama di Australia, banyak orang tidak menyadari bahwa pertanyaan yang terdengar biasa bisa mengubah suasana kencan menjadi canggung dalam hitungan detik. "Pertemuan pertama sudah cukup bikin grogi, jadi hindari menanyakan hal-hal yang bisa menyinggung atau membuat mereka merasa tidak nyaman," jelasnya.
Sebelum kamu tanpa sadar menggagalkan peluang untuk kencan kedua, berikut adalah enam pertanyaan yang sebaiknya tidak kamu lontarkan pada pertemuan pertama, menurut Johnston.
1. "Gajimu berapa, sih?"

Memang wajar jika kamu ingin tahu tentang pekerjaan atau masa depan finansial seseorang, apalagi kalau kamu mencari pasangan yang serius. Tapi langsung bertanya soal nominal gaji di pertemuan pertama bisa membuatmu terkesan hanya peduli uang.
"Pertanyaan ini menciptakan kesan bahwa kamu lebih menilai seseorang dari sisi ekonomi, bukan kepribadiannya," kata Johnston.
Daripada bertanya nominal, kamu bisa arahkan pembicaraan ke topik yang lebih luas seperti tujuan karier, semangat kerja, atau proyek impian. Hal-hal ini bisa memperlihatkan motivasi dan nilai hidup seseorang tanpa menyinggung urusan pribadi.
2. "Kok masih single?"

Kalimat ini sering kali diucapkan sebagai lelucon atau basa-basi, padahal bisa menyiratkan bahwa ada yang salah dengan status mereka. Secara tidak langsung, pertanyaan ini membuat lawan bicara harus membela diri atau menjelaskan masa lalunya.
"Ini membuat mereka merasa harus membuktikan sesuatu," ujar Johnston. "Padahal menjadi single bukanlah hal yang perlu dijustifikasi."
Lebih baik ajak bicara tentang minat atau aktivitas yang mereka sukai. Itu jauh lebih menyenangkan dan bisa membangun koneksi tanpa menyinggung ranah sensitif.
3. "Aku lebih oke dari mantanmu, kan?"

Percaya atau tidak, masih banyak orang yang bertanya ini—entah karena insecure atau hanya ingin meyakinkan diri. Tapi pertanyaan semacam ini adalah bumerang yang pasti berakhir canggung.
"Ini semacam jebakan tiga arah," kata Johnston. "Bisa menunjukkan kurangnya rasa percaya diri, membangkitkan kenangan lama, dan memaksa mereka memberi penilaian yang tidak adil."
Daripada membandingkan diri dengan masa lalu mereka, lebih baik tunjukkan kepercayaan diri dan jadilah dirimu sendiri. Itu lebih menarik dan menunjukkan bahwa kamu siap membangun hubungan yang baru, bukan hidup di bayang-bayang yang lama.
4. "Kamu mau punya anak berapa, dan kapan?"

Topik tentang anak dan masa depan rumah tangga memang penting, tapi kencan pertama bukan waktu yang tepat untuk membahas detail seperti ini. Membicarakan rencana jangka panjang terlalu dini bisa membuat suasana terasa berat dan terlalu serius.
“Pertanyaan ini membuat kamu terlihat terburu-buru ingin ke tahap serius,” jelas Johnston.
Kalau kamu ingin membicarakan nilai hidup dan visi hubungan, gunakan kalimat yang lebih netral seperti, “Kamu lebih suka hubungan santai atau yang serius?” atau “Apa yang kamu harapkan dari pasangan?” Ini tetap memberi gambaran tanpa membuat mereka merasa sedang diwawancara.
5. "Sudah tidur dengan berapa orang?"

Langsung menyinggung soal kehidupan seksual, apalagi dengan pertanyaan seperti ini, adalah hal yang sangat berisiko. Tidak semua orang nyaman membuka ranah pribadi begitu cepat, apalagi jika baru sekali bertemu.
"Ini bisa terasa sangat menilai dan invasif," kata Johnston. “Kamu bisa terlihat hanya tertarik pada hal fisik, bukan koneksi emosional.”
Lebih baik fokus pada membangun chemistry lewat obrolan ringan, menemukan kesamaan nilai, dan menciptakan kenyamanan. Keintiman, bila memang terjalin, akan hadir secara alami saat sudah ada rasa saling percaya.
6. "Kamu pernah operasi plastik?"

Membahas penampilan memang kadang bisa jadi topik menarik, tapi sangat penting untuk berhati-hati. Pertanyaan soal operasi plastik bisa terdengar menuduh atau menghakimi, meskipun kamu tidak bermaksud demikian.
"Ini membuat orang merasa dinilai dari penampilannya, bukan dari siapa mereka sebenarnya," jelas Johnston.
Jika kamu terkesan dengan penampilan mereka, cukup katakan, “Kamu kelihatan keren malam ini,” atau “Gayamu unik banget, suka deh.” Itu sudah cukup memberi apresiasi tanpa menyentuh wilayah pribadi yang sensitif.
Membangun hubungan bukan soal seberapa cepat kamu tahu semua detail kehidupan mereka, tapi seberapa baik kamu menciptakan suasana nyaman dan saling menghargai. Kencan pertama seharusnya ringan, menyenangkan, dan jadi ajang mengenal satu sama lain—bukan interogasi.
Kalau kamu ingin ada pertemuan selanjutnya, berhati-hatilah dalam memilih kata dan pertanyaan. Bangun koneksi lewat percakapan yang tulus, bukan lewat rasa ingin tahu yang mendesak.