Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tanda Kamu Sudah Terjebak dalam Siklus Overthinking Tanpa Sadar

ilustrasi pria mengalami stres (pexels.com/Nathan Cowley)
ilustrasi pria mengalami stres (pexels.com/Nathan Cowley)

Kadang kamu merasa hanya sedang memikirkan sesuatu secara mendalam, padahal sebenarnya kamu sudah masuk ke dalam lingkaran overthinking. Pikiranmu terus berputar pada hal yang sama tanpa menemukan jalan keluar. Lama-kelamaan, ini bisa menguras energi dan membuatmu semakin sulit fokus pada hal-hal penting.

Yang membuat overthinking berbahaya adalah kamu sering tidak sadar sudah terjebak di dalamnya. Pikiran seolah-olah berjalan otomatis, membuatmu semakin cemas dan lelah. Untuk itu, penting sekali mengenali tanda-tanda ketika kamu mulai masuk ke dalam siklus overthinking, supaya kamu bisa segera menghentikannya.

1. Terus memikirkan hal yang sama berulang-ulang

ilustrasi pria gelisah (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi pria gelisah (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Kamu mungkin sadar bahwa pikiranmu tidak pernah berhenti memutar ulang suatu kejadian. Misalnya, kesalahan kecil yang kamu buat di kantor atau percakapan singkat dengan teman. Meski sudah lewat, otakmu terus mengulangnya seolah-olah kamu bisa mengubah masa lalu.

Kebiasaan ini membuatmu sulit move on dan malah menambah rasa cemas. Kamu jadi sibuk dengan kemungkinan “seandainya” daripada menerima kenyataan. Ini tanda jelas bahwa pikiranmu sudah terjebak dalam siklus overthinking.

2. Sulit tidur karena terlalu banyak pikiran

ilustrasi pria begadang (pexels.com/SHVETS production)
ilustrasi pria begadang (pexels.com/SHVETS production)

Salah satu tanda paling nyata dari overthinking adalah sulit tidur. Ketika waktunya istirahat, otakmu justru semakin aktif memikirkan berbagai skenario. Dari hal besar seperti masa depan hingga hal kecil yang sebenarnya tidak penting.

Kalau ini terjadi terlalu sering, tubuhmu jadi lelah karena kurang istirahat. Lingkaran setan pun terbentuk, yaitu semakin lelah tubuhmu, semakin sulit pikiranmu dikendalikan. Hasilnya, overthinking semakin kuat mencengkeram keseharianmu.

3. Terlalu khawatir dengan kemungkinan terburuk

ilustrasi pria mengalami stres (pexels.com/Andrew Neel)
ilustrasi pria mengalami stres (pexels.com/Andrew Neel)

Overthinking sering membuatmu berpikir jauh ke depan, tapi dengan cara yang tidak sehat. Kamu selalu membayangkan skenario terburuk dari setiap situasi. Mau melangkah sedikit saja, otakmu sudah membayangkan semua hal buruk yang bisa terjadi.

Kebiasaan ini bisa menghambatmu mengambil keputusan. Alih-alih bertindak, kamu malah terjebak dalam keraguan. Padahal, sebagian besar kekhawatiranmu mungkin tidak akan pernah terjadi.

4. Sulit menikmati momen sekarang

ilustrasi banyak pikiran. (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi banyak pikiran. (pexels.com/cottonbro studio)

Saat overthinking, kamu jarang benar-benar hadir di momen yang sedang kamu jalani. Kamu bisa duduk bersama teman, tapi pikiranmu sibuk dengan hal lain. Akhirnya, kamu tidak merasakan kebahagiaan penuh dari momen itu.

Hidup jadi terasa hambar karena kamu selalu sibuk memikirkan masa lalu atau masa depan. Padahal, yang paling berharga justru ada di saat ini. Kalau kamu sering kehilangan momen karena pikiranmu melayang, itu tanda kuat kamu sedang terjebak dalam overthinking.

5. Merasa cepat lelah secara mental

ilustrasi pria sendirian (pexels.com/Sameel Hassen)
ilustrasi pria sendirian (pexels.com/Sameel Hassen)

Overthinking membuat otakmu bekerja terus-menerus, bahkan untuk hal-hal kecil. Tidak heran kalau kamu sering merasa lelah tanpa alasan jelas. Energi mentalmu terkuras hanya untuk berpikir, bukan untuk melakukan hal produktif.

Kalau dibiarkan, rasa lelah ini bisa berkembang menjadi stres atau bahkan burnout. Saat kamu merasa mudah lelah meskipun tidak melakukan banyak aktivitas, kemungkinan besar overthinking adalah penyebabnya.

Overthinking memang bisa datang diam-diam, dan sebelum kamu sadar, pikiranmu sudah terjebak di dalamnya. Mengenali tanda-tandanya adalah langkah pertama untuk keluar dari siklus ini. Ingat, pikiranmu seharusnya menjadi alat yang membantumu berkembang, bukan jebakan yang menahan langkahmu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Aan Pranata
EditorAan Pranata
Follow Us

Latest Life Sulawesi Selatan

See More

Hati-Hati! 7 Kebiasaan Sepele Ini Diam-Diam Bikin Dompet Kamu Bocor

10 Sep 2025, 14:20 WIBLife