TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ramadan Kareem atau Ramadan Mubarak? Ini Ucapan yang Tepat

Umat Muslim bersiap menyambut bulan Ramadan 1444 Hijriah

Umat muslim berdoa dan membaca Al Quran saat melaksanakan iktikaf Bulan Ramadhan di Masjid Pusdai, Bandung, Jawa Barat, Senin (3/5/2021). ANTARA FOTO/Novrian Arbi

Makassar, IDN Times - Umat Muslim di seluruh dunia saat ini sedang menantikan bulan Ramadan 1444 Hijriah dengan sukacita. Bulan Ramadan sangat dinantikan karena di dalamnya terdapat ibadah dan kebajikan yang dapat memberikan pahala berlipat ganda.

Sebelum masuk bulan Ramadan, biasanya orang-orang mulai saling mengirimkan ucapan. Diantara berbagai pilihan, "Ramadan Kareem" atau "Ramadan Mubarak" jadi yang paling sering dipakai. Namun, mungkin kamu belum mengetahui bahwa kedua ucapan itu punya makna berbeda. Simak penjelasannya di bawah ini.

Baca Juga: Jumat, Jemaah Annadzir Gowa Mulai Puasa Sambut Ramadan

1. Arti Ramadan Kareem dan Ramadan Mubarak

Suasana Masjid Amirul Mukminin (Masjid Terapung) yang berada di area sayap barat dan Anjungan Makassar Pantai Losari Makassar. (Dok. Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag RI)

Dalam Bahasa Arab, kata "Kareem", yang ditulis كَرِْيم, berarti pemurah atau murah hati. Al Kareem merupakan salah satu dari 99 Asmaul Husna atau nama Allah, yakni Maha Pemurah.

Secara sederhana, "Ramadan Kareem" bisa diartikan menjadi "Ramadan yang pemurah."

Sedangkan "Mubarak", dalam Bahasa Arab, yakni مُبَارَك berarti diberkahi. Sehingga "Ramadan Mubarak" artinya Ramadan yang diberkahi.

Jadi, mana yang tepat?

2. Hukum mengucapkan Ramadan Karim

Ilustrasi Ramadhan (IDN Times/Sukma Shakti)

Dikutip dari laman Muslim.or.id, ulama ahli sains fikih, Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin pernah ditanyai tentang hukum kalimat "Ramadan Kareem". 

Dia menjawab, yang artinya sebagai berikut:

“Hukumnya adalah bawah kalimat ini “Ramadan Kareem” adalah tidak benar. Yang benar adalah “Ramadan Mubarak” atau yang semisal, karena bukan Ramadhan yang memberi sehingga disebut pemurah, akan tetapi Allah Ta’ala yang memberikan keutamaan ini.” [Majmu’ Fatawa Syaikh Al-‘Ustaimin 20/254)

Baca Juga: Salam, Kutipan, dan Ucapan yang Pas untuk Menyambut Ramadan

Berita Terkini Lainnya