5 Hal yang Harus Kamu Hindari untuk Atasi Body Dysmorphic Disorder
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Apakah kamu sering merasa tidak puas dengan penampilanmu? Apakah kamu menghabiskan banyak waktu untuk memeriksa atau menyembunyikan bagian tubuh tertentu yang kamu anggap cacat? Apakah kamu merasa malu dan cemas jika orang lain melihat penampilanmu? Jika ya, mungkin kamu mengalami Body Dysmorphic Disorder (BDD).
BDD adalah gangguan kesehatan mental yang membuat seseorang terobsesi dengan cacat fisik yang sebenarnya kecil atau tidak ada. Cacat ini bisa berupa bentuk hidung, ukuran payudara, warna kulit, atau apapun yang berkaitan dengan penampilan. Orang dengan BDD merasa bahwa cacat ini sangat mencolok dan menjijikkan, padahal orang lain mungkin tidak menyadarinya sama sekali.
Ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi BDD dengan lebih baik. Berikut adalah 5 hal yang harus kamu hindari jika kamu ingin mengatasi BDD.
1. Hentikan kebiasaan membandingkan penampilanmu dengan orang lain
Salah satu hal yang memperparah BDD adalah kebiasaan membandingkan penampilanmu dengan orang lain, terutama dengan orang yang kamu anggap lebih cantik atau tampan. Hal ini bisa membuatmu merasa lebih rendah diri dan tidak puas dengan dirimu sendiri.
Untuk menghentikan kebiasaan ini, kamu harus belajar untuk menerima dan mencintai dirimu apa adanya. Kamu juga harus menyadari bahwa setiap orang memiliki keunikan dan kelebihan masing-masing, dan tidak ada standar kecantikan yang mutlak. Jangan biarkan media sosial atau media massa mempengaruhi pandanganmu tentang penampilan ideal.
2. Batasi waktu melihat diri di cermin
Orang dengan BDD cenderung melihat diri mereka di cermin terlalu sering atau menghindari cermin sama sekali. Mereka melakukannya karena ingin memeriksa atau menyembunyikan cacat yang mereka pikirkan. Namun, hal ini justru dapat memperburuk gejala BDD, karena mereka akan semakin fokus pada cacat tersebut dan mengabaikan bagian tubuh lainnya yang normal atau bahkan menarik.
Untuk membatasi waktu melihat diri di cermin, kamu harus mencoba untuk mengurangi frekuensi melihat diri di cermin, atau menggunakan cermin hanya untuk tujuan fungsional, seperti merapikan rambut atau memakai pakaian. Kamu juga harus berhenti memeriksa penampilanmu di benda-benda yang bisa memantulkan bayanganmu, seperti kaca jendela atau layar ponsel.
3. Jaga kebersihan dan kesehatan kulitmu dengan cara yang tepat
Orang dengan BDD seringkali menggaruk atau memencet kulit mereka untuk membuatnya lebih halus atau menghilangkan noda atau jerawat. Namun, hal ini justru dapat menyebabkan iritasi, infeksi, bekas luka, atau peradangan pada kulit. Hal ini juga dapat menimbulkan rasa sakit dan ketidaknyamanan pada tubuhmu.
Untuk menjaga kebersihan dan kesehatan kulitmu dengan cara yang tepat, kamu harus mencuci muka secara rutin, menggunakan pelembab dan tabir surya, dan berkonsultasi dengan dokter kulit jika perlu. Kamu juga harus mencari cara lain untuk menenangkan dirimu jika kamu merasa cemas atau stres, seperti meditasi, olahraga, atau hobi.
4. Ekspresikan dirimu dengan cara yang lebih positif dan nyaman
Orang dengan BDD seringkali menyembunyikan cacat yang mereka khawatirkan dengan cara yang berlebihan, seperti menggunakan riasan tebal, pakaian longgar, topi, kacamata hitam, atau rambut panjang. Mereka melakukannya karena takut orang lain akan melihat dan mengejek cacat tersebut. Namun, hal ini justru dapat membuat mereka semakin tidak percaya diri dan terisolasi dari lingkungan sosial mereka.
Untuk mengekspresikan dirimu dengan cara yang lebih positif dan nyaman, kamu harus belajar untuk menunjukkan dirimu yang sebenarnya kepada orang lain, dan percaya bahwa mereka akan menerimamu apa adanya. Kamu juga harus mengembangkan keterampilan sosial dan bergaul dengan orang-orang yang mendukung dan menghargaimu.
Baca Juga: Dihadapkan pada Kesulitan Meminta Maaf? Pelajari 5 Cara Terbaik
5. Jangan ragu untuk mencari bantuan profesional
Orang dengan BDD seringkali merasa malu atau takut untuk mencari bantuan profesional, karena mereka merasa tidak ada yang bisa membantu mereka atau karena mereka merasa tidak pantas untuk mendapatkan bantuan. Namun, hal ini justru dapat membuat mereka semakin menderita dan tidak bisa sembuh dari BDD.
Untuk mencari bantuan profesional, kamu harus menyadari bahwa BDD adalah gangguan kesehatan mental yang serius dan membutuhkan penanganan yang tepat. Kamu juga harus tahu bahwa ada banyak orang yang mengalami BDD dan berhasil sembuh dengan bantuan profesional. Kamu bisa mencari bantuan dari dokter umum, psikolog, psikiater, atau terapis yang berpengalaman dalam menangani BDD. Kamu juga bisa bergabung dengan kelompok dukungan atau komunitas online yang berisi orang-orang dengan BDD.
BDD bukanlah hal yang harus kamu tanggung sendirian. Kamu bisa mengatasi BDD dengan cara yang sehat dan efektif, asalkan kamu mau berusaha dan mendapatkan bantuan yang sesuai. Ingatlah bahwa kamu adalah orang yang berharga dan pantas untuk bahagia.
Baca Juga: Jangan Biarkan 5 Mental Buruk Ini Merusak Hidupmu, Jauhi!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.