Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Cara Ampuh Atasi FOMO Tanpa Harus Menarik Diri dari Dunia

ilustrasi sedang merenung (freepik.com/freepik)
ilustrasi sedang merenung (freepik.com/freepik)

Kamu mungkin pernah merasa gelisah ketika melihat teman-temanmu seru-seruan tanpa kamu. Perasaan takut ketinggalan momen, atau yang dikenal dengan istilah FOMO (Fear of Missing Out), bisa bikin hati gak tenang. Di era media sosial, momen-momen itu mudah banget terlihat, dan kadang bikin kamu merasa hidupmu kurang seru. Padahal, gak semua yang kamu lihat itu cerita utuh. Banyak hal yang gak terlihat di balik layar yang mungkin gak kamu sadari.

Yang perlu kamu ingat, FOMO bukan tanda kamu lemah atau kurang bergaul. Itu perasaan manusiawi yang wajar dialami siapa saja. Namun, kalau dibiarkan, ia bisa menguras energimu dan membuatmu sulit menikmati hidupmu sendiri. Mengatasinya bukan berarti kamu harus mengasingkan diri dari semua orang. Kamu bisa tetap terhubung sambil menjaga kesehatan mentalmu. Inilah cara-cara yang bisa kamu coba agar FOMO gak lagi mengganggu hatimu.

1. Sadari bahwa media sosial hanyalah highlight hidup orang

ilustrasi menggunakan sosial media untuk bersuara (freepik.com/freepik)
ilustrasi menggunakan sosial media untuk bersuara (freepik.com/freepik)

Media sosial sering kali menampilkan bagian paling menarik dari hidup seseorang. Kamu jarang melihat sisi rapuh atau hari-hari biasa mereka. Menyadari hal ini akan membantumu melihat bahwa gak ada hidup yang sempurna sepanjang waktu. Hidupmu yang sederhana pun punya momen indah yang sama berharganya. Belajar menghargai keseharianmu sendiri adalah langkah awal untuk meredam FOMO.

Ketika kamu mulai membandingkan dirimu dengan apa yang terlihat di layar, tarik napas dan ingatkan dirimu bahwa itu bukan keseluruhan cerita. Setiap orang punya perjuangan dan kebahagiaan yang gak selalu dipamerkan. Dengan sudut pandang ini, kamu bisa lebih damai menerima ritme hidupmu sendiri. Fokus pada kebahagiaan yang nyata, bukan ilusi yang terlihat sempurna. Ini akan membantumu lebih menghargai apa yang kamu miliki sekarang.

2. Buat daftar syukur untuk menyadari yang sudah kamu punya

ilustrasi menulis (pexels.com/energepic.com)
ilustrasi menulis (pexels.com/energepic.com)

Menulis daftar syukur bisa jadi cara sederhana namun kuat untuk melawan FOMO. Ketika kamu mencatat hal-hal kecil yang membuatmu bahagia, kamu akan lebih menghargai hidupmu. Kamu mungkin akan terkejut menyadari betapa banyak hal indah yang sering kamu abaikan. Ini juga membantu hatimu tetap hangat, bahkan saat kamu merasa tertinggal. Rasa syukur bisa membuat pandanganmu tentang hidup jadi lebih positif.

Luangkan waktu setiap malam untuk menulis tiga hal yang kamu syukuri. Bisa sesederhana kopi hangat di pagi hari atau senyum dari orang terkasih. Dengan begitu, kamu akan lebih sadar bahwa kebahagiaan gak selalu tentang mengikuti tren. Ini tentang bagaimana kamu menikmati momen yang ada. Rasa cukup ini akan mengurangi kegelisahanmu saat melihat hidup orang lain.

3. Kurangi paparan media sosial tanpa memutus koneksi

ilustrasi seseorang membaca (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi seseorang membaca (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Mengatasi FOMO bukan berarti kamu harus menghilang dari dunia digital. Kamu hanya perlu lebih bijak mengatur waktumu. Kurangi waktu scroll berlebihan yang bikin pikiranmu dipenuhi perbandingan. Tentukan jam tertentu untuk memeriksa media sosial agar kamu lebih fokus pada hidup nyata. Dengan begitu, kamu tetap terhubung tanpa merasa kewalahan.

Membatasi paparan ini bisa memberi ruang bagi ketenangan pikiranmu. Kamu bisa menggunakan waktumu untuk aktivitas yang lebih bermakna, seperti membaca buku atau berjalan-jalan santai. Saat kamu gak terlalu sering terpapar pencapaian orang lain, perasaan takut ketinggalan akan berkurang. Kamu akan lebih menikmati momenmu sendiri tanpa distraksi. Ini juga membantu kamu merasa lebih terkendali atas hidupmu.

4. Ajak teman berbagi cerita daripada hanya mengintip lewat layar

ilustrasi ngobrol dengan teman (freepik.com/tirachardz)
ilustrasi ngobrol dengan teman (freepik.com/tirachardz)

Daripada hanya menatap foto-foto liburan temanmu, coba ajak mereka ngobrol langsung. Kadang, cerita di balik layar lebih menarik dan manusiawi daripada yang tampak di media sosial. Ini juga memperkuat hubunganmu karena kamu terlibat secara nyata, bukan sekadar penonton. Kamu akan lebih merasa terhubung dan gak terlalu cemburu. Berbagi cerita juga bisa jadi pengingat bahwa semua orang punya perjalanan unik.

Dengan membuka percakapan, kamu bisa memahami bahwa setiap momen indah juga datang dengan tantangan tersendiri. Kamu akan belajar bahwa hidup bukan hanya tentang momen spektakuler yang dipamerkan. Hubungan yang hangat dengan teman-temanmu akan membuatmu merasa lebih diterima. Ini jauh lebih berharga daripada sekadar mengagumi dari kejauhan. Koneksi nyata selalu lebih memuaskan dibanding ilusi digital.

5. Isi waktumu dengan aktivitas yang bermakna untukmu

ilustrasi orang sedang menulis (pexels.com/Tirachard Kumtanom)
ilustrasi orang sedang menulis (pexels.com/Tirachard Kumtanom)

Alih-alih terus membandingkan hidupmu dengan orang lain, fokuslah pada apa yang membuatmu bahagia. Cari aktivitas yang membuat hatimu berbunga, entah itu hobi lama atau mencoba hal baru. Ketika waktumu diisi dengan hal-hal bermakna, rasa cemas karena FOMO akan perlahan memudar. Kamu akan lebih sibuk menikmati hidupmu daripada mengintip hidup orang lain. Ini juga cara bagus untuk menumbuhkan rasa puas.

Aktivitas bermakna memberimu energi positif yang gak bisa kamu dapatkan dari sekadar scrolling. Bisa saja itu menulis, melukis, berkebun, atau sekadar menonton film favorit. Saat kamu menikmati apa yang kamu lakukan, pikiranmu gak lagi sibuk memikirkan apa yang dilewatkan. Ini akan membuat hidupmu terasa lebih utuh dan bahagia. Ingat, kebahagiaan datang dari dalam, bukan dari validasi luar.

6. Bangun kebiasaan mindful agar lebih hadir di momen sekarang

ilustrasi seorang menerapkan mindful eating (freepik.com/freepik)
ilustrasi seorang menerapkan mindful eating (freepik.com/freepik)

Mindfulness adalah kunci untuk menghentikan kebiasaan membandingkan diri. Dengan melatih diri untuk hadir sepenuhnya di momen sekarang, kamu bisa lebih menghargai apa yang ada. Saat pikiranmu mulai melayang ke kehidupan orang lain, tarik napas dalam dan kembali pada apa yang kamu rasakan saat ini. Ini latihan sederhana, tapi dampaknya besar. Hidupmu akan terasa lebih penuh dan bermakna.

Kamu bisa mempraktikkan mindfulness melalui meditasi singkat, berjalan-jalan tanpa distraksi, atau sekadar memperhatikan detail kecil di sekitarmu. Dengan begitu, kamu belajar bahwa setiap momen memiliki keindahannya sendiri. Ini membantu kamu berhenti mengejar validasi dari luar. Saat kamu lebih hadir, rasa cemas karena FOMO perlahan menghilang. Hidupmu jadi lebih damai dan seimbang.

7. Ingatkan dirimu bahwa hidup bukan kompetisi

ilustrasi bahagia menikmati momen (freepik.com/benzoix)
ilustrasi bahagia menikmati momen (freepik.com/benzoix)

Pada akhirnya, penting untuk menyadari bahwa hidup bukan perlombaan. Setiap orang punya jalur dan waktu yang berbeda. Apa yang terlihat seperti pencapaian besar bagi orang lain, belum tentu cocok untukmu. Kamu gak harus selalu berada di tempat yang sama dengan orang lain. Mengingatkan dirimu akan hal ini akan membebaskanmu dari tekanan sosial.

Ketika kamu berhenti memandang hidup sebagai ajang lomba, kamu akan lebih tenang. Kamu bisa menikmati perjalananmu tanpa rasa tergesa-gesa. Ini bukan tentang siapa yang lebih dulu atau lebih hebat, tapi tentang bagaimana kamu menghargai langkah-langkahmu sendiri. Dengan perspektif ini, FOMO gak lagi punya kuasa besar atasmu. Hidupmu jadi lebih damai, bahagia, dan penuh syukur.

Mengatasi FOMO bukan soal menjauh dari dunia, tapi soal mengubah cara kamu memandangnya. Kamu bisa tetap terhubung, bersosialisasi, dan menikmati momen tanpa merasa harus selalu ada di mana-mana. Ingat, hidupmu berharga bukan karena seberapa banyak kegiatan yang kamu ikuti, tetapi karena bagaimana kamu menghargai momen-momenmu sendiri. Jadi, nikmati hidupmu tanpa terbebani oleh apa yang orang lain lakukan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Aan Pranata
EditorAan Pranata
Follow Us

Latest Life Sulawesi Selatan

See More

7 Cara Ampuh Atasi FOMO Tanpa Harus Menarik Diri dari Dunia

15 Sep 2025, 11:05 WIBLife