Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

6 Tips Nyaman Bekerja dan Beristirahat di Kamar Sempit, Produktif!

ilustrasi pria bekerja (unsplash.com/Daniele D'Andreti)
ilustrasi pria bekerja (unsplash.com/Daniele D'Andreti)
Intinya sih...
  • Kamar tidur bisa difungsikan sebagai ruang kerja untuk tetap produktif dan berkualitas
  • Pilih perabot lipat agar ruangan tetap muat dan dapat digunakan secara fleksibel
  • Bersihkan kamar setiap hari, hidup minimalis, dan fokus pada realitas ruangan yang tersedia
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Tidak apa-apa kamu bekerja dan tidur di ruangan yang sama serta ukurannya kecil. Terpenting dirimu bisa tetap produktif, mencapai hidup yang berkualitas, bahkan menghasilkan gagasan serta karya besar. Jangan menganggap sempitnya kamar tidur yang difungsikan juga sebagai ruang kerja merupakan keadaan yang menyedihkan.

Pun luas ruangan tak menggambarkan jangkauan dari hasil kerjamu. Tidak ada yang bisa menjamin dirimu bakal lebih produktif serta berprestasi apabila memisahkan ruang kerja dengan ruang istirahat dan masing-masingnya berukuran besar. Syukuri serta manfaatkan saja ruangan yang dimiliki seoptimal mungkin.

Dengan membiasakan diri, kamu tetap dapat beristirahat serta bekerja sesuai waktu masing-masing. Untuk meningkatkan kenyamananmu baik kala mesti mengerjakan tugas maupun tiba waktunya melepas lelah, perhatikan enam tips berikut. Bekerja dan tidur di ruangan yang sama bisa menjadi pilihan praktis sekaligus ekonomis.

1. Perabot serba lipat paling cocok

ilustrasi bekerja (pexels.com/Tima Miroshnichenko)
ilustrasi bekerja (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Lantaran kamar ini digunakan buat tidur sekaligus bekerja, otomatis kebutuhan akan perabot menjadi lebih banyak. Sebagai contoh, kamu perlu meja dan kursi untuk bekerja. Juga wadah khusus buat menyimpan berbagai perlengkapan kerja. Agar ruangan tetap muat dan dirimu dapat bergerak dengan cukup leluasa di dalamnya, pilih perabot lipat sebanyak mungkin.

Seperti lebih tepat untukmu menggunakan kasur lipat daripada tempat tidur biasa. Begitu pula buat meja kerja, kursi, sampai keranjang pakaian kotor. Pilih keranjang berbahan kain sehingga dapat dilipat serta disimpan ketika kosong. Kasur juga tinggal dilipat pada pagi sampai sore hari saat kamu mesti bekerja.

Ruangan menjadi dapat digunakan buat menaruh meja kerja berikut kursi atau bantal duduk. Bonusnya, bila suatu saat dirimu pindah juga lebih praktis untuk membawa seluruh perabot lipat tersebut. Jika kamu tak memakai perabot lipat, hampir seharian berada di ruangan ini benar-benar menyiksa saking nyaris tidak ada area yang kosong. Dirimu bergerak sedikit saja telah mengenai aneka perabot.

2. Sering merapikan dokumen dan peralatan kerja

ilustrasi bekerja (pexels.com/Antoni Shkraba)
ilustrasi bekerja (pexels.com/Antoni Shkraba)

Bekerja juga selalu memerlukan banyak peralatan seperti untuk menulis dan gadget lengkap dengan pengisi daya masing-masing. Belum lagi dokumen berbentuk fisik yang masih digunakan sehingga tak bisa sembarangan dimusnahkan. Kamu kudu rajin merapikan seluruhnya.

Bila tidak, kamar yang mestinya memberikan rasa nyaman justru tampak seperti gudang. Pasti menyebalkan sekali kalau kamu hendak tidur, tetapi punggungmu dibuat nyeri oleh pulpen yang ternyata ada di sana. Dokumen penting pun bisa tak sengaja terinjak hingga kusut bahkan robek saat dirimu keluar dan masuk kamar.

Makin sempit ukuran kamar, kamu makin perlu merapikan alat kerja lebih sering. Misalnya, setiap selesai mengisi daya salah satu gawai, kabelnya segera dicabut dari stopkontak serta digulung agar tak membuatmu tersandung. Wadah alat tulis wajib ada biar kamu tidak sebentar-sebentar kebingungan mencari sesuatu.

Dokumen penting wajib ditaruh di kotak khusus dan jepit setiap bundelnya agar tak tercampur dengan yang lain. Keluarkan dokumen satu per satu saja sesuai kebutuhan. Jangan sebagian besarnya dibongkar dan disebar di lantai kamar atau kasur. Kembalikan dulu dokumen yang sudah tak terpakai sebelum dirimu mengambil berkas yang lain.

3. Besarkan jendala atau bekerja dengan pintu terbuka

ilustrasi bekerja (pexels.com/ArtHouse Studio)
ilustrasi bekerja (pexels.com/ArtHouse Studio)

Ukuran kamar umumnya sulit diubah karena berkaitan dengan luas tanah yang tersedia. Memperbesar kamar berarti juga memperkecil ukuran ruangan yang lain. Tidak peduli kamu akan menggunakannya untuk tidur saja atau sekaligus bekerja, tentu keputusan itu gak adil buat penghuni rumah yang lain.

Namun, ukuran jendela masih dapat dibesarkan tanpa mengganggu ukuran ruangan sebelahnya. Bila baik kamar maupun jendelanya sama-sama kecil, rasanya bakal pengap sekali. Kamu mudah kepanasan ketika tidur serta sangat sulit berkonsentrasi pada pekerjaan. Buat jendela yang besar dan bekerjalah di dekatnya biar terasa segar.

Akan tetapi jika tidak memungkinkan buatmu bikin jendela lebih besar karena indekos misalnya, bekerjalah dengan pintu terbuka. Ini membantu sirkulasi udara lebih lancar. Toh, kamu dalam keadaan sepenuhnya sadar sehingga tidak berbahaya seperti bila dirimu tidur dan membiarkan pintu kamar tak terkunci.

4. Pembersihan rutin dan menyeluruh tetap perlu dilakukan

ilustrasi bekerja (pexels.com/Anna Nekrashevich)
ilustrasi bekerja (pexels.com/Anna Nekrashevich)

Kamar yang kecil terkadang membuat pemiliknya merasa tidak perlu sering bersih-bersih. Alasannya, tak banyak bagian lantai yang dapat disapu atau dipel. Sebagian besar lantai tertutup oleh perabotan. Dirimu memilih cuma memungut atau mengelap kotoran di lantai. 

Lebih-lebih apabila kamu menggunakan karpet. Pikirmu, apa yang perlu disapu dan dipel? Namun, pembersihan secara menyeluruh tetap dibutuhkan. Idealnya malah kamar dibersihan setiap hari biar ide-ide mengalir lancar. Dengan dirimu menggunakan kamar tersebut untuk bekerja dan istirahat tentu ada minuman bahkan makanan yang dibawa ke kamar.

Jika kamar jarang dibersihkan malah akan muncul banyak semut. Pembersihan sampai ke sudut-sudut kamar juga buat memastikan semua perlengkapan kerja, tidur, dan lainnya ada di tempat masing-masing. Tanpa pembersihan rutin, banyak barang bercampur tidak keruan dan sulit ditemukan kala dibutuhkan.

5. Hidup minimalis paling tepat untukmu

ilustrasi bekerja (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)
ilustrasi bekerja (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)

Hidup minimalis memudahkanmu memaksimalkan penggunaan ruangan. Dengan luas yang terbatas, jumlah barang di dalamnya mesti dikurangi. Sebagai contoh, pengurangan jumlah pakaian otomatis bikin kamu merasa cukup dengan lemari yang lebih kecil. Ini membuat ada ruang lebih untuk bergerak atau menempatkan perabot lain seperti meja kerja. 

Jangan pula terjebak pada pandangan bahwa bekerja dari rumah menuntut fasilitas kerja yang selengkap mungkin seperti di kantor. Bekerja dari rumah gak sama persis dengan memindahkan kantor. Ingat bahwa fasilitas di kantor disediakan buat banyak orang. Sementara itu, kamu yang bekerja sendirian dari rumah gak memerlukan perlengkapan sebanyak itu. 

Apabila dirimu cukup bekerja memakai meja kecil, gak usah beli meja yang lebih besar. Jika satu laptop dan smartphone sudah memadai buat menyelesaikan berbagai tugas serta berkomunikasi, tak perlu menambah gadget. Begitu pula dengan barang lain seperti sepatu bahkan boneka untukmu yang menyukainya. Biar tidak di setiap titik di ruangan terisi oleh benda-benda.

6. Memperbaiki bayangan tentang kamar yang ideal

ilustrasi bekerja (pexels.com/Polina Tankilevitch)
ilustrasi bekerja (pexels.com/Polina Tankilevitch)

Rasa nyaman atau tidak juga sangat dipengaruhi oleh bayanganmu tentang sesuatu. Kalau kamu selalu membayangkan kamar tidur yang ideal terpisah dari ruang kerja, tentu melakukan keduanya di satu ruangan akan terasa buruk sekali. Demikian pula jika dirimu membayangkan ruang kerja mesti ada rak buku besar.

Kamarmu yang cuma muat buat rak buku mungil menjadi tampak memalukan bahkan seolah-olah mengurangi kesan profesionalmu. Geser dulu segala angan-anganmu tentang kamar ideal. Fokus pada realitas bahwa kamar yang tersedia hanya ini dan dirimu mesti menggunakannya sebaik mungkin. 

Pikirkan hal-hal yang bisa membuatmu lebih nyaman beraktivitas di kamar tersebut. Contohnya, berkata pada diri sendiri bahwa sekalipun kamarmu kecil tetapi semangat serta kreativitasmu besar. Kamu boleh bermimpi suatu hari punya kamar tidur dan kamar kerja yang terpisah. Namun, untuk sekarang dirimu mesti tetap puas dengan ruangan yang tersedia.

Kamu harus bangga bila mampu bekerja dan beristirahat di ruang yang sama. Ini artinya, dirimu disiplin tentang penggunaan waktu serta tak suka mengemukakan banyak alasan yang menghambat produktivitas. Jangankan di kamar tidur, kamu pun pasti lebih bisa bekerja dari mana saja sebab punya kemampuan adaptasi yang tinggi sesuai kebutuhan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Irwan Idris
EditorIrwan Idris
Follow Us

Latest Life Sulawesi Selatan

See More

5 Ciri Burnout yang Sering Diabaikan, Jangan Anggap Remeh!

16 Nov 2025, 23:19 WIBLife