Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

4 Film dan Series Berlatar Sejarah yang Diadaptasi dari Novel Klasik

cuplikan series Gadis Kretek (dok. Netflix/Gadis Kretek)
Intinya sih...
  • Bumi Manusia diangkat dari novel karya Pramoedya Ananta Toer, dilarang pada era Orde Baru, dan meraih penghargaan.
  • Tenggelamnya Kapal Van der Wijck diadaptasi dari novel Buya Hamka, berhasil menyabet penghargaan film Indonesia, dan mengambil latar tahun 1930-an.
  • Sang Penari diadaptasi dari novel trilogi Ronggeng Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari, melakukan penelitian mendalam selama dua tahun, dan berhasil memenangkan penghargaan Seoul International Drama Awards.

Menonton film dan series bisa jadi aktivitas yang seru buat mengisi waktu luang. Gak hanya sebagai hiburan, menonton film juga bisa jadi sarana buat menambah pengetahuan baru tentang sejarah di masa lalu. Kamu bisa memilih film dengan latar belakang sejarah buat mengetahui gambaran suasana sosial, budaya, dan politik pada zaman dulu.

Beberapa film sejarah ini diangkat dari novel klasik Indonesia yang bakal membawa kamu hanyut dalam kisah romansa dan tragedi di masa silam. Lewat kisah fiksi berbalut sejarah yang diadaptasi dalam film ini bakal bikin mata kamu terbuka tentang sudut pandang baru yang gak pernah kamu pikirkan sebelumnya. Yuk, langsung aja simak empat film dan series berlatar sejarah yang diadaptasi dari novel klasik berikut ini!

1. Bumi Manusia (2019)

cuplikan film Bumi Manusia (dok. Falcon Pictures/Bumi Manusia)

Bumi Manusia diadaptasi dari novel legendaris karya Pramoedya Ananta Toer dengan judul yang sama. Pada masa Orde Baru, novel karya Pramoedya ini sempat dilarang beredar dan gak boleh sembarangan dibaca. Hingga kemudian pada tahun 2019 silam, novel ini diangkat ke layar lebar disutradarai oleh Hanung Bramantyo dan berhasil meraih penghargaan yang cukup bergengsi.

Dalam film ini dikisahkan Minke, seorang pemuda pribumi yang jatuh cinta dengan gadis keturunan Belanda bernama Annelies. Perbedaan status sosial ini bikin keduanya harus mengalami kisah cinta yang gak mudah. Ditambah lagi dengan adanya pergolakan politik di era tahun 1900-an, bikin Minke harus mengalami berbagai diskriminasi yang gak mendukung dia bisa bersama dengan gadis pujaannya.

2. Tenggelamnya Kapal Van der Wijck (2013)

cuplikan film Tenggelamnya Kapal Van der Wijck (dok. Soraya Intercine Films/Tenggelamnya Kapal Van der Wijck)

Tenggelamnya Kapal Van der Wijck (2013) merupakan film berlatar sejarah garapan Soraya Intercine Films yang diadaptasi dari novel fenomenal karya Buya Hamka dengan judul yang sama. Meski diangkat dari kisah yang tergolong jadul, film ini bisa membuktikan pencapaiannya dengan berhasil menyabet penghargaan Festival Film Indonesia. Bahkan, pemeran dari film ini juga turut memenangkan kategori penghargaan actress of the year, lho!

Film ini mengambil latar era tahun 1930-an. Dikisahkan Zainuddin, seorang pemuda Minangkabau jatuh cinta pada gadis jelita berdarah ningrat yang bernama Hayati. Perbedaan status sosial dan adat daerah bikin cinta keduanya gak mendapatkan restu dari keluarga. Hingga kemudian tanpa disangka-sangka terjadi tragedi kapal Van der Wijck yang mereka tumpangi mengalami kecelakaan. 

3. Sang Penari (2011)

poster film Sang Penari (dok. Salto Films/Sang Penari)

Sang Penari rilis pada tahun 2011 silam dengan disutradari Ifa Isfansyah. Film ini diadaptasi dari novel trilogi Ronggeng Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari yang mengisahkan kisah cinta tragis dengan latar budaya jawa yang kental. Menariknya, sebelum proses produksi film ini ternyata dilakukan penenlitian mendalam selama kurang lebih dua tahun biar bisa menyajikan kisah sejarah Gerakan 30 September dengan lebih akurat.

Dalam film ini, dikisahkan Srintil merupakan seorang gadis desa yang pandai menari. Karena bakat luar biasanya ini Srintil ditakdirkan harus menjadi seorang ronggeng, yaitu seorang penari tradisional Jawa yang berperan penting di desanya. Hingga kemudian Srintil terlibat kisah asmara dengan teman masa kecilnya yang bernama Rasus. Hal ini bikin Srintil harus dihadapi kebingungan buat memilih cintanya pada Rasus atau tetap menjalankan kewajibannya sebagai seorang ronggeng.

4. Gadis Kretek (2023)

cuplikan series Gadis Kretek (dok. Netflix/Gadis Kretek)

Gadis Kretek merupakan series dengan latar budaya jawa kental yang diadaptasi dari novel klasik karya Ratih Kumala dengan judul yang sama. Film ini tayang perdana di Netflix pada November 2023 lalu dan berhasil memenangkan penghargaan bergengsi Seoul International Drama Awards. Yang bikin bangga lagi, ternyata Gadis Kretek jadi serial orisinal Indonesia yang tayang pertama di Netflix, lho! Keren, ya!

Lewat film ini, kamu bakal diajak menelusuri perjalanan industri kretek di Indonesia sekitar tahun 1960-an. Dikisahkan Soeraja, pemiliki dari kretek Djagad Raja, sedang mengalami sekarat. Dia meminta tolong pada putranya, Lebas, untuk mencari jejak Jeng Yah, sosok wanita dari masa lalunya. Lewat pencarian ini akhirnya terkuak rahasia ketenaran kretek Djagat Raja sehingga bisa jadi nomor satu di Indonesia.

Sebagai adaptasi karya sastra fenomenal di Indonesia, keempat film di atas bisa memberikan kamu wawasan baru tentang fakta sejarah di masa lalu yang mungkin belum kamu ketahui. Film ini berhasil menggambarkan kondisi sosial, budaya, dan pergolakan politik yang terjadi di masa silam. Gak heran jika keempat film ini menyabet penghargaan bergengsi, keren! Yuk, tonton film dan series ini biar kamu makin kenal dengan budaya dan sejarah bangsa!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Irwan Idris
EditorIrwan Idris
Follow Us