4 Pertanyaan Keluarga saat Lebaran yang Sering Bikin Pusing

Lebaran memang identik dengan kumpul keluarga, makan ketupat, dan saling bermaaf-maafan. Tapi buat sebagian orang, ada satu hal yang cukup bikin deg-degan jelang momen ini, pertanyaan dari keluarga besar. Mulai dari yang basa-basi sampai yang menusuk hati, semuanya bisa muncul seolah tanpa filter.
Momen yang harusnya penuh tawa dan kehangatan ini kadang berubah jadi penuh tekanan gara-gara pertanyaan-pertanyaan yang sebenarnya gak semua orang siap jawab. Padahal niatnya cuma mau silaturahmi, eh pulangnya malah overthinking. Nah, berikut ini ada beberapa pertanyaan klasik yang sering banget bikin pusing saat Lebaran. Kira-kira kamu pernah kena yang mana?
1. "Kapan nikah?"

Pertanyaan sejuta umat yang bisa datang dari siapa aja, mulai dari tante yang jarang ketemu sampai om yang bahkan gak tau ulang tahun kamu kapan. Buat sebagian orang, pertanyaan ini mungkin terasa biasa aja. Tapi buat yang masih berjuang dalam relasi atau memang belum nemu yang cocok, rasanya bisa langsung bikin senyum kaku.
Yang bikin repot, kadang jawaban diplomatis kayak “doain aja ya” malah dibalas dengan ceramah panjang soal umur, jodoh, dan takdir. Seolah-olah kalau belum nikah artinya ada yang salah. Padahal kan urusan menikah itu bukan lomba cepat-cepat, dan gak semua orang punya garis waktu yang sama. Jadi, kalau ditanya “kapan nikah?”, tarik napas panjang dulu aja sebelum jawab.
2. "Kerja di mana sekarang?"

Pertanyaan ini bisa jadi harmless kalau kamu lagi kerja di tempat yang jelas dan bangga banget kamu ceritain. Tapi buat yang lagi jobless, masih cari kerja, atau kerjaannya gak sesuai ekspektasi keluarga besar, pertanyaan ini bisa terasa kayak tekanan batin. Belum lagi kalau dibandingin sama saudara lain yang “katanya” udah sukses duluan.
Kadang yang bikin makin nyesek adalah nada-nada nyindir yang dibalut senyum manis. Misalnya kayak, “Oh masih freelance ya? Santai banget hidupmu,” atau “Kerja di rumah aja? Gak mau yang tetap?” Padahal tiap orang punya jalannya masing-masing. Gak semua orang harus kerja kantoran atau pakai seragam biar dianggap ‘kerja beneran’. Jadi, pertanyaan ini bisa banget bikin suasana Lebaran jadi awkward.
3. "Gajimu berapa sekarang?"

Ini nih pertanyaan yang sebenarnya udah masuk ranah privasi, tapi entah kenapa dianggap wajar saat Lebaran. Seolah-olah Lebaran itu waktu yang sah buat ngecek kondisi keuangan semua anggota keluarga. Padahal urusan gaji itu ya sama kayak status hubungan, gak semua orang nyaman buat dibahas di ruang tamu sambil makan opor.
Yang lebih bikin geregetan, kadang pertanyaan ini bukan buat peduli, tapi buat dibandingin. Kalau ternyata kamu gajinya di bawah ekspektasi mereka, bisa langsung dikomentarin. Tapi kalau ternyata lebih tinggi, bisa jadi bahan gosip. Makanya, gak heran kalau banyak yang langsung mau pura-pura ke dapur atau bantu nyuci piring demi kabur dari topik ini.
4. "Kapan nyusul punya anak?"

Buat pasangan yang baru nikah, pertanyaan ini sering banget muncul bahkan belum genap sebulan setelah resepsi. Padahal, soal punya anak itu urusan yang super personal dan gak semua orang mau atau bisa langsung punya. Ada yang lagi program, ada yang masih menikmati waktu berdua, bahkan ada yang sedang menghadapi kendala medis.
Sayangnya, pertanyaan ini sering dilontarkan tanpa empati. Bahkan gak jarang dibumbui dengan mitos-mitos yang gak berdasar. Misalnya kayak, “Katanya makin lama ditunda makin susah hamil,” atau “Coba deh minum ramuan dari sana.” Padahal tiap pasangan punya rencana dan perjalanan masing-masing. Jadi, pertanyaan ini bisa terasa sangat menyakitkan buat mereka yang sedang berjuang.
Gak semua pertanyaan itu salah, tapi cara dan waktu menyampaikannya harus dipikirkan juga. Kadang yang kita anggap basa-basi biasa, bisa jadi beban besar buat orang lain. Daripada nanya hal-hal yang bikin pusing, mending ngobrolin hal ringan kayak film favorit, rencana liburan, atau nostalgia masa kecil. Lebaran itu waktunya saling menguatkan, bukan saling menekan. Jadi, semoga Lebaranmu tahun ini lebih damai dan bebas dari pertanyaan-pertanyaan menjebak, ya!