Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Bukan Cuma Lemak! Ini 5 Tipe Perut Buncit dan Penyebabnya

ilustrasi perut buncit (pexels.com/Towfiqu barbhuiya)

Perut buncit sering dianggap sebagai akibat dari penumpukan lemak berlebih. Padahal, kondisi ini bisa dipicu oleh berbagai faktor yang berbeda, tergantung pada gaya hidup, pola makan, dan kondisi tubuh seseorang. Memahami jenis perut buncit yang dimiliki sangat penting agar bisa menentukan langkah penanganan yang tepat.

Ada berbagai tipe perut buncit yang masing-masing memiliki karakteristik unik dan penyebab yang berbeda-beda. Beberapa di antaranya bahkan tidak berkaitan langsung dengan berat badan, tetapi lebih kepada gangguan hormon, stres, atau kebiasaan tertentu yang kerap diabaikan. Berikut lima tipe perut buncit beserta penyebab medis di baliknya yang perlu dikenali sebelum kamu memulai diet.

1. Perut buncit akibat lemak visceral

ilustrasi perut buncit (unsplash.com/Towfiqu barbhuiya)

Lemak visceral adalah lemak yang menumpuk di sekitar organ dalam perut seperti hati, pankreas, dan usus. Jenis lemak ini cukup berbahaya karena tidak hanya menyebabkan perut tampak menonjol, tetapi juga meningkatkan risiko penyakit serius seperti diabetes tipe 2, hipertensi, dan penyakit jantung. Lemak visceral biasanya tidak terasa saat ditekan karena tersembunyi di balik otot perut, namun dapat dikenali dari bentuk perut yang keras dan menonjol ke depan.

Penyebab utama penumpukan lemak visceral adalah konsumsi makanan tinggi gula dan lemak jenuh, kurangnya aktivitas fisik, serta stres kronis yang memicu lonjakan hormon kortisol. Kebiasaan begadang dan kurang tidur juga berkontribusi karena mengganggu metabolisme tubuh. Lemak jenis ini paling sering terjadi pada pria paruh baya, namun perempuan juga bisa mengalaminya terutama setelah menopause.

2. Perut buncit karena kembung dan gas

ilustrasi sakit di bagian perut (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Tidak semua perut buncit disebabkan oleh lemak. Dalam banyak kasus, perut membesar karena adanya penumpukan gas di saluran pencernaan. Kondisi ini biasanya bersifat sementara, namun bisa terasa sangat tidak nyaman dan mengganggu aktivitas sehari-hari. Gejala lain yang menyertai adalah sendawa berlebihan, perut terasa penuh, dan sering buang angin.

Penyebab perut buncit jenis ini bisa berasal dari konsumsi makanan yang memicu produksi gas seperti kol, brokoli, kacang-kacangan, serta minuman berkarbonasi. Gangguan pencernaan seperti intoleransi laktosa atau sindrom iritasi usus besar (IBS) juga dapat memicu pembentukan gas berlebih. Untuk mengatasinya, penting untuk mengidentifikasi makanan pemicu dan memperbaiki pola makan harian.

3. Perut buncit hormonal

ilustrasi perut buncit (pexels.com/Towfiqu barbhuiya)

Ketidakseimbangan hormon dapat menyebabkan penumpukan lemak di area perut, terutama pada perempuan. Kondisi ini umum terjadi saat mengalami sindrom ovarium polikistik (PCOS), menopause, atau gangguan tiroid. Ciri khas dari tipe perut buncit hormonal adalah sulitnya menurunkan berat badan di bagian perut meski sudah melakukan diet dan olahraga.

Selain itu, hormon kortisol yang meningkat akibat stres juga berperan dalam meningkatkan penyimpanan lemak di area perut. Gangguan tidur yang berkepanjangan turut memperburuk kondisi ini karena memengaruhi produksi hormon leptin dan ghrelin yang mengatur nafsu makan. Penanganan perut buncit tipe ini membutuhkan pemeriksaan medis, pengaturan pola makan, dan manajemen stres.

4. Perut buncit akibat konsumsi alkohol

ilustrasi meminum bir (unsplash.com/Gabriel Dalton)

Konsumsi alkohol secara rutin dapat menyebabkan penumpukan lemak di sekitar perut, yang dikenal sebagai "beer belly" atau perut bir. Meskipun namanya populer di kalangan peminum bir, kenyataannya semua jenis minuman beralkohol dapat memberikan efek serupa karena kandungan kalorinya yang tinggi dan sifatnya yang memperlambat metabolisme lemak. Alkohol juga meningkatkan kadar kortisol dalam tubuh, yang mendorong penyimpanan lemak, terutama di area perut.

Selain dari kalori yang terkandung langsung dalam minuman beralkohol, kebiasaan makan saat minum juga memengaruhi. Minum alkohol sering disertai dengan konsumsi makanan tinggi lemak, asin, atau digoreng yang menambah asupan kalori tanpa disadari. Selain itu, alkohol dapat mengganggu keseimbangan hormon insulin dan glukosa, yang membuat tubuh lebih sulit membakar lemak. Kombinasi faktor inilah yang membuat perut buncit karena alkohol sulit dikurangi tanpa perubahan dalam gaya hidup.

5. Perut buncit akibat postur tubuh buruk

ilustrasi postur yang membungkuk (unsplash.com/canweallgo)

Postur tubuh yang salah, seperti membungkuk saat duduk atau berdiri, dapat membuat perut tampak lebih besar dari sebenarnya. Hal ini terjadi karena tekanan dari organ dalam yang terdorong ke depan akibat posisi tubuh yang tidak ideal. Meski tidak berkaitan dengan lemak atau gas, perut tetap terlihat buncit karena distribusi berat badan yang tidak merata.

Kebiasaan duduk terlalu lama di depan komputer tanpa dukungan postur yang benar juga dapat memperburuk kondisi ini. Selain membuat perut tampak menonjol, postur tubuh yang salah bisa menyebabkan nyeri punggung dan menurunnya fleksibilitas otot inti. Mengoreksi postur dengan latihan peregangan dan penguatan punggung bawah dapat membantu memperbaiki tampilan perut.

Mengandalkan diet ekstrem atau olahraga berat saja sering kali tidak efektif jika akar masalahnya tidak diatasi. Mengenali jenis perut buncit yang dimiliki bisa menjadi langkah awal yang penting untuk melakukan diet. Perlu diingat bahwa perut buncit bisa menjadi penanda kondisi kesehatan yang perlu perhatian serius.

Sumber:

  • https://www.healthline.com/nutrition/types-of-belly-fat

  • https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/24147-visceral-fat

  • https://time.com/6244477/bloating-causes-foods-treatment

  • https://www.webmd.com/diet/features/the-truth-about-beer-and-your-belly

  • https://www.healthline.com/health/abdominal-bloating

  • https://www.health.com/pcos-belly-8708067

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Aan Pranata
EditorAan Pranata
Follow Us