Jejak Relasi Orang Makassar dan Aborigin, Sahabat dari Seberang Lautan
Semuanya berawal dari pencarian teripang laut
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Dalam harian Pedoman Rakyat edisi Senin 1 Juli 1986, diberitakan bahwa 10 orang Aborigin mengunjungi Kota Makassar, atau Ujung Pandang jika merunut pada penamaan pemerintah. Datang ke ibukota Sulawesi Selatan, rombongan suku asli Australia tersebut rupanya hendak mengunjungi keluarga jauhnya.
Pada kunjungannya, mereka mendapati banyak persamaan budaya meski jaraknya terpisah nyaris 1.500 kilometer. "Di sana mereka kaget melihat tumbuhan Lontara (Borassus flabellifer) yang katanya juga tumbuh di Australia Utara yang sarinya dijadikan gula serta tuak," demikian petikan berita kunjungan tersebut.
Tak sampai di situ, cara mereka mengatur posisi tamu dalam jamuan makan bahkan sama persis dengan kebiasaan orang Makassar pada umumnya. Selama beberapa hari kunjungan, mereka turut singgah di Pulau Kodingareng dan menyambangi para saudara jauh mereka.
1. Nelayan Makassar mencari teripang laut hingga pesisir utara Australia sejak abad ke-17
Tentu saja muncul pertanyaan, bagaimana bisa masyarakat yang kini terpisah batas negara bisa berbagi jejak histori yang identik? Sejarawan Australian National University (ANU) yakni Campbell C. Macknight mengupasnya secara lugas dalam buku berjudul The Voyage to Marege yang pertama kali terbit pada 1976. Buku tersebut kemudian dialihbahasakan oleh Penerbit Ininnawa tahun 2017 lalu.
Macknight menyebut bahwa para nelayan Makassar mulai menyambangi Australia pada sekitar tahun 1751 untuk mencari teripang laut (taripaŋ menurut lidah orang-orang Yolngu). Teripang laut, bagi orang-orang Tiongkok, adalah komoditas yang laris manis sebab menjadi penambah rasa pada masakan dan afrodisiak alias pembangkit gairah yang ampuh.
Namun, teori yang dikemukakan Macknight dianggap terlalu muda oleh sebagian akademisi. Regina Ganter dari Griffiths University bahkan meyakini bahwa kontak antara keduanya sudah berlangsung sejak pertengahan abad ke-17.
Baca Juga: Penampakan Peta Makassar di Abad ke-17
Baca Juga: [FOTO] Nostalgia Suasana Kota Ujung Pandang di Tahun 1972
Baca Juga: Sejarah EIC Inggris dan Gowa: Hubungan Harmonis yang "Dirusak" VOC