Jadi Pemicu Gempa di Majene-Mamuju Sulbar, Apa Itu Thrust Fault?
Kerusakan yang ditimbulkan selalu tergolong berat
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Gempa Magnitudo 6.2 mengguncang Sulawesi Barat (Sulbar) pada Jumat (15/1/2021) dini hari. Berpusat di kedalaman 6 kilometer di arah timur laut Kabupaten Majene, guncangannya mengakibatkan banyak bangunan roboh. Salah satunya yakni Kantor Gubernur Sulbar di Kota Mamuju.
Menurut Agus selaku Kepala Stasiun Meteorologi Majene dalam rilisnya, gempa yang membuat sekitar 2 ribu penduduk Sulbar terdampak, menunjukkan mekanisme pergerakan naik atau thrust fault di Sesar Majene-Mamuju. Apakah itu?
1. Thrust fault atau sesar naik selalu terjadi di area patahan secara geologis
Menurut Earthquake Glossary versi United States Geological Survey (USGS), thrust fault (sesar naik untuk istilah bahasa Indonesia) juga kerap disebut sebagai reverse fault. Ini juga terjadi di area sesar atau patahan secara geologis. Sesar ini selalu mengalami pergeseran relatif (displacement) antara satu blok terhadap blok batuan lainnya.
Sesar naik sendiri adalah aktivitas sesar ketika salah satu blok/lapisan batuan yang berusia tua bergeser ke arah atas (hanging wall) dan blok/lapisan batuan lain yang berusia lebih muda bergeser ke arah bawah (foot wall) di sepanjang bidang/garis patahannya.
Baca Juga: Cerita Rahmi Selamatkan Diri dari Lantai 5 Rusun saat Gempa di Mamuju
Baca Juga: Jalan Utama Putus, Bantuan Gempa Majene Dikirim via Laut dan Udara