Foto-Foto Meriahnya Suasana Pasar Malam di Makassar Tahun 1948
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - C.J. Taillie merupakan seorang fotografer militer Belanda yang ditugaskan di Indonesia dari tahun 1946 hingga 1949. Dari kamera lensanya, ia mengabadikan banyak momen ketika tentara Kerajaan Belanda bertugas di negeri yang baru merdeka. Mulai dari patroli rutin hingga sekadar bersantai di tangsi.
Tapi, kondisi masyarakat dan budaya di beberapa tempat tak luput dari jepretannya. Salah satunya pada Oktober 1948, saat Taillie menyambangi Makassar. Di ibu kota Provinsi Sulawesi, sekaligus pusat Negara Indonesia Timur, saat itu sedang semarak dengan perayaan 50 tahun Ratu Wilhelmina naik tahta.
Sebuah pasar malam dilangsungkan di Benteng Fort Rotterdam alih-alih Lapangan Karebosi. Tua, muda, laki dan perempuan, semua tumpah ruah menikmati segala wahana. Taillie tentu saja hadir dengan kamera. Berikut foto-foto jepretannya, yang kini menjadi koleksi Tropenmuseum.
Baca Juga: Foto Jadul 12 Bangunan Bersejarah di Makassar yang Masih Berdiri
1. Gerbang Fort Rotterdam disulap menjadi pintu masuk yang dipenuhi kerlap-kerlip lampu. Bentuknya pun mirip dengan desain rumah gadang khas Sumatra Barat
2. Pada akhir pekan, Pasar Malam bahkan sudah dijejali pengunjung sejak sore. Terlihat juga sebuah lapak pedagang yang menjajakan kipas dari daun rumbia
3. Sama seperti pusat keramaian pada umumnya, Pasar Malam menjadi ajang para anak muda berkumpul dan bercengkerama. Tukar menukar topik pun terjadi
4. Salah satu yang tak ketinggalan dari Pasar Malam adalah keberadaan penjual obat. Aksi unjuk kebolehan khasiat juga dilakoni
5. Salah satu penjaja rokok sedang melayani pengunjung Pasar Malam yang membeli. Potret sederhananya ekonomi Makassar saat itu
6. Menginjak malam, C.J. Taillie membawa kameranya ke wahana "adu keberuntungan" yang dijejali oleh pengunjung pria
7. Tallie lewat foto ini seolah memberitahu bahwa riuhnya Pasar Malam tak cuma berisi laki-laki, ada juga perempuan turut menikmati suasananya
Taillie sendiri sempat beberapa bulan berada di Makassar, mulai dari pertengahan 1948 hingga awal 1949. Selain Pasar Malam, ia juga memotret suasana pawai tentara Kerajaan Belanda serta kondisi tangsi militer yang dijaga ketat. Turut pula suasana kota lama, Pantai Losari, Pelabuhan Paotere dan pemukiman masyarakat.
Usai memotret Pasar Malam, C.J. Taillie berkendara 350 kilometer ke utara menuju Toraja. Di sana, ia menyaksikan prosesi upacara kematian Rambo Solo' yang terkenal serta adat mereka. Dokumentasi Taillie di Sa'dan dan Rantepao masih menghiasi artikel dan buku-buku perihal kebudayaan Toraja.
Baca Juga: 12 Potret Ruas Jalan Makassar di Masa Lalu