5 Tips Berkebun Sederhana dari Barang Bekas dan Limbah Rumah Tangga

- Memanfaatkan botol dan galon plastik untuk pot tanaman
- Memanfaatkan limbah makanan untuk membuat pupuk cair dan padat
- Memanfaatkan limbah dapur sebagai pestisida sederhana
Lahan yang terbatas dan perawatan tanaman yang merepotkan seringkali membuat sebagian orang malas dalam memulai kegiatan berkebun. Masyarakat yang memiliki lahan sempit, seringkali perlu mengeluarkan lebih banyak biaya untuk lahan dalam berkebun. Tidak hanya itu, tanaman juga memerlukan perawatan dalam jangka panjang yang membuat pengeluaran untuk pupuk maupun pestisida tidak dapat dihindarkan.
Akan tetapi, faktanya banyak hal yang bisa dipangkas dalam kegiatan berkebun. Mulai dari pemanfaatan barang bekas, pembuatan pestisida dan pupuk yang bisa dimulai secara sederhana di rumah. Selain itu, juga terdapat tips sederhana yang jarang diketahui dan dapat menunjang kegiatan berkebun. Kira-kira apakah saja itu? Yuk simak di bawah.
1. Memanfaatkan botol dan galon plastik yang menumpuk di rumah

Pemakaian barang berbahan plastik tentu bukan hal yang jarang di era modern ini sehingga botol dan galon plastik bisa dipastikan sangat mudah ditemukan di rumah. Selain itu, penggunaan botol dan galon plastik ini juga bisa mengurangi sampah-sampah yang menumpuk dan sulit untuk di daur ulang. Oleh karena itu, penggunaan botol dan galon plastik merupakan hal yang efektif dan efisien untuk menunjang kegiatan berkebun.
Pastikan untuk memilih botol dan galon plastik dengan ukuran yang pas. Untuk botol ukuran 300ml, 450ml, dan 600ml bisa dimanfaatkan untuk tanaman hias, dimana setiap botolnya bisa diisi 1 tanaman yang kemudian botolnya bisa dihias dan dijadikan sebagai pajangan rumah. Untuk botol ukuran 1500ml bisa dimanfaatkan sebagai tempat penyemaian benih dengan cara memotong secara horizontal, atau pun untuk menyimpan pupuk cair atau pestisida yang dibuat sendiri. Terakhir, untuk galon bisa dimanfaatkan sebagai pot ukuran besar, bisa digunakan untuk tanaman hias maupun tanaman hasil dari persemaian yang telah dilakukan sebelumnya. Pastikan setiap botol yang digunakan diberikan lubang, agar drainase dari tanaman tetap terjaga dengan baik.
2. Memanfaatkan limbah makanan untuk membuat pupuk

Limbah makanan yang dihasilkan dalam kegiatan rumah tangga seringkali tidak dimanfaatkan dan langsung dibuang. Padahal limbah makanan ini bisa dimanfaatkan sebagai pupuk cair dan padat. Meskipun cara pembuatannya tergolong cukup lama, tetapi dengan memanfaatkan limbah makanan ini bisa memangkas biaya dalam pembelian pupuk, dan mengubah limbah makanan yang awalnya tidak bermanfaat menjadi pantas untuk dimanfaatkan.
Cara pembuatannya cukup mudah dengan memanfaatkan ember bekas yang ada di rumah, tanah pekarangan, gula jawa sebagai molase dan limbah makanan. Meskipun demikian, terdapat juga bahan yang perlu dibeli seperti EM4, tetapi EM4 ini tergolong bahan murah karena dalam pemakaiannya juga perlu diencerkan dengan air. Hasil dari pembuatan pupuk ini ada 2 yaitu pupuk cair dan padat, dimana pada saat pemanfaatannya juga perlu diberikan campuran. Untuk pupuk cair dilarutkan dengan air, dan pupuk padat dicampur dengan media tanam. Oleh karena itu, bisa dipastikan jika membuat pupuk ini bisa dimanfaatkan dalam jangka waktu yang lama.
3. Memanfaatkan limbah dapur sebagai pestisida

Kegiatan rumah tangga sehari-hari, terutama untuk keluarga yang sering memasak pasti akan menghasilkan limbah dapur yang cukup banyak. Salah satu limbah dapur yang bisa dimanfaatkan adalah kulit bawang merah. Dalam kegiatan memasak, dipastikan akan terdapat kulit bawang merah yang terbuang. Oleh karena itu, kulit ini bisa dimanfaatkan sebagai pestisida sederhana yang akan mengusir hama yang mendekat ke tanaman.
Pembuatan dari pestisida kulit bawang merah cukup sederhana yaitu dengan menggunakan air, dan kulit bawang merah saja. Pastikan untuk menyimpan pestisida dengan wadah bekas yang ada, contohnya botol ukuran 1500ml, kemudian masukkan kulit bawang merah dicampur dengan air dan ditunggu kurang lebih 24 jam. Pestisida ini akan menghasilkan bau yang menyengat dan rasa panas, sehingga sangat cocok untuk membuat hama tidak mendekat di tanaman yang sedang ditanam.
4. Memanfaatkan limbah dapur untuk benih

Selain pemanfaatan sebagai pestisida, limbah dapur juga bisa dimanfaatkan sebagai benih. Tanpa perlu membeli, benih bisa didapatkan secara langsung dari sayur-sayur yang ada di rumah. Tentu, hal ini akan membuat kegiatan berkebun menjadi lebih efisien dan hemat.
Contohnya sayuran yang bisa dimanfaatkan yaitu cabai dan bawang daun. Untuk cabai bisa digunakan dengan membelah cabai, kemudian menyebar biji yang ada di dalamnya. Sedangkan untuk bawang daun bisa dilakukan pemotongan bagian yang masih ada akarnya. Bawang daun sendiri bisa ditanam di tanah maupun air. Pemanfaatan sayuran yang ada di rumah dapat menyederhanakan kegiatan berkebun, sehingga tidak perlu membeli benih dari toko pertanian.
5. Tips sederhana mengecek tanaman kekurangan air

Selain cara sederhana tentang budidaya tanaman sudah dijelaskan di atas, ada satu tips yang bisa digunakan untuk membuat kegiatan berkebun menjadi lebih sederhana yaitu cara mengecek tanaman kekurangan air. Sebagian orang jarang terpikirkan tips ini, karena cenderung melakukan penyiraman secara teratur. Namun, perlu juga untuk mengetahui kondisi tanaman agar nantinya tanaman yang dibudidayakan tidak mati karena kekurangan atau kelebihan air.
Caranya adalah menggunakan telunjuk dengan memasukkan telunjuk ke dalam media tanam tempat tanaman tumbuh. Jika saat telunjuk ditarik tidak terdapat tanah yang menempel, maka dipastikan tanaman dalam kondisi kering. Sebaliknya, jika pada saat telunjuk ditarik terdapat tanah menempel bisa dipastikan media tanam dalam kondisi lembab. Cara ini cukup simple dan sangat mudah untuk dilakukan sehingga bisa membuat kegiatan penyiraman menjadi lebih efektif.
Semua cara yang dijelaskan di atas bisa dipastikan membuat kegiatan berkebun menjadi lebih sederhana. Pemanfaatan barang di sekitar yang kurang berguna tidak hanya membuat kegiatan berkebun menjadi efisien dalam sisi biaya, tetapi juga membuat kita lebih peduli dengan lingkungan karena mengurangi sampah. Jadi, cara mana yang paling sederhana untuk membuatmu mulai berkebun di rumah?