Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

3 Tips Menghadapi Orang yang Suka Mengeluh, Buat Batasan

ilustrasi orang mengeluh (pexels.com/Keira Burton)
Intinya sih...
  • Mendengarkan dengan perhatian saat seseorang curhat menandakan kepercayaan pada kita.
  • Hindari menghakimi dan tawarkan solusi untuk mendorong mereka mencari solusi terbaik.
  • Alihkan pembicaraan dengan topik umum dan sisipkan humor relevan untuk meredakan ketegangan.

Kita biasanya curhat kepada orang terdekat ketika terjadi masalah. Hal itu membuat kita merasa lebih lega karena sudah meluapkannya. Namun, ada juga orang yang sedikit-sedikit mengeluh. Selalu saja ada hal-hal yang bisa ia jadikan topik untuk dikeluhkan.

Orang yang awalnya mau berempati akhirnya enggan karena sudah muak duluan dalam mendengarkan ceritanya. Jangan mau sia-siakan waktumu untuknya. Coba lakukan tiga tips ini agar membuatmu terbebas dari kebiasaan si tukang mengeluh.

1. Dengarkan dan bantu mereka telusuri alasan di balik keluhan

ilustrasi ngobrol (pexels.com/SHVETS production)

Kalau sampai seseorang cerita masalahnya ke kita, hal itu menandakan bahwa orang tersebut percaya pada kita. Oleh karena itu, dengarkan baik-baik dan bila diminta, berikan saran yang sesuai atau bantu mereka cari tahu alasan di balik keluhan tersebut. Dengan perhatian yang diberikan, mereka akan tergugah untuk segera mengatasi masalah tersebut.

Hindari tindakan menghakimi. Hal tersebut malah akan membuat mereka mengeluh semakin lama dan tiada berjung. Tanyakan solusi-solusi yang mungkin dilakukan agar masalah bisa cepat diselesaikan. Dengan demikian, mereka akan berhenti mengeluh dan mulai mencari solusi terbaik.

2. Alihkan obrolan ke topik lain sambil tetap menjaga komunikasi yang sehat

ilustrasi bertanya (pexels.com/Christina Morillo)

Kalau memang mereka bukan tipe yang bisa dibimbing mencari solusi, cobalah untuk alihkan pembicaraan. Kita bisa bertanya hal-hal umum seperti rutinitas harian, hobi, kegiatan akhir pekan, dan sebagainya. Hal ini diharapkan bisa mengurangi fokus mereka terhadap hal-hal yang mereka keluhkan.

Saat mereka berhasil kehilangan fokus dari keluhan tersebut, teruslah tanyakan hal-hal yang menanggapi cerita mereka. Sisipkan humor yang relevan untuk meredakan ketegangan. Hindari topik-topik yang bisa mengungkit kembali tentang hal yang dikeluhkan sebelumnya. Kita akan kerepotan sendiri ketika mereka kembali mengeluh tanpa henti.

3. Buat batasan sebelum energimu disedot habis-habisan

ilustrasi mengakhiri pembicaraan (pexels.com/Yan Krukau)

Pada akhirnya, kita harus sadar diri. Setelah berbagai macam upaya dilakukan untuk membantu dan hasilnya masih nihil, ada baiknya kita mulai membuat batasan. Kita harus tahu kapan saatnya untuk berhenti menanggapi sebelum energi kita mulai habis untuk memberikan tanggapan tiada henti.

Kita senantiasa berupaya untuk berpikiran positif. Jangan sampai kebiasaan tersebut ternodai lewat kebiasaan buruk orang di sekitar. Berikan respon secukupnya bila memang ada waktu. Selebihnya, kita bisa fokus pada apa yang sedang kita kerjakan dan biarkan ia berkutat dengan keluhannya sendiri.

Niat baik untuk membantu seseorang perlu untuk tetap kita jaga. Meski demikian, apabila orang tersebut tidak menunjukkan sikap ingin dibantu, kita harus sadar diri untuk berhenti. Kamu juga perlu memastikan dirimu dalam suasana hati yang positif sehingga tidak ikut-ikutan mengeluh seperti orang tersebut.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Irwan Idris
EditorIrwan Idris
Follow Us