TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Lelucon Ini Hanya Dipahami Orang Makassar, Betul ndak Ces?

hahahahaha...

lingkarannews.com

Setiap daerah di Indonesia pasti punya lelucon atau celotehan yang khas. Dan lelucon itu hanya lucu jika diceritakan dengan dialek bahasa setempat. Kadang pula, orang dari daerah lain sulit paham untuk tahu bagian mana kelucuannya.

Nah, lelucon-lelucon di bawah ini hanya bisa dipahami orang Makassar. Betul ndak ces?

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Baca Juga: 5 Film Karya Sineas Lokal Ini Bakal Membuatmu Cinta Budaya Makassar

1. Menghalangi wanita bunuh diri

unsplash.com

Suatu hari, preman berhenti di tengah jembatan dan melihat seorang wanita mau bunuh diri. Dia berusaha menghentikan aksi tersebut.

Preman: "Mo ko bikin apa, Cewek?"
Wanita: "Mo ka bunuh diri, Daeng!"
Preman: "Kalo begitu kasih ka pale ciuman trakhirmu nah, mau ji to dek cium ka?"

Lalu wanita itu pun mencium preman tersebut. Preman pun senang dan bertanya lagi.

Preman: "Ciumanmu hot sekali, Dek! Kenapa ko mau bunuh diri? Cantikmu lagi dan bodymu bagusna lagi, kan sayang to dek!"
Wanita: "Sedihka, Daeng..! Ka Orang tuaku nda mengerti perasaanku Daeng, na larangka pake baju perempuan kodong padahal ku sukaki kayak perempuan Daeng..."

Preman: "Cuih..Cuiiiih...setangg!!! Ternyata ko banci pale.!! Songkolo!! Pigi moko bunuh diri saja kalo tidak saya yang bunuhko itu setanggg..!!"

Aksi preman itu memanfaatkan kegalauan sang wanita justru berujung menyadari kalau dia bukanlah seorang perempuan.

2. Menukar sendal dengan kuda

unsplash.com

Udin asal Jeneponto shalat Jumat disebuah Masjid di Bone-Bone. Setelah selesai shalat, ia keluar dari Masjid dalam keadaan tergesa-gesa. Perutnya mules bukan buatan. Namun, ia kaget, sandal barunya hilang. Ia mencari, dibantu Amir yang kebetulan penjaga Masjid.

Amir : “Pak, kalau di sini itu hilang sandal, jarang didapat.”

Udin : “Wah, bagus itu … kalo begitu saya pulang dulu!”

Amir bingung karena respon Udin. Dia tak habis pikir tentang orang Jeneponto yang satu ini, sandalnya hilang tapi malah senang.

Beberapa hari kemudian Udin datang kembali ke Masjid, sengaja bertemu Amir untuk menanyakan sandal yang hilang Jumat kemarin.

Udin : “Bang Amir, mana kuda saya?”

Amir : “Lho, kok tanya saya? Kuda apaan? Bukannya yang hilang kemarin cuma sandal?”

Udin : “Iya. Tapi katanya kalo sandal yang hilang, jarang didapat …”

Amir : “Apa maksudta’?”

Udin : “Maksudku saya mau ka’ ambil itu jarang”

Amir : “Kok jarang mo di ambil? Apa itu jarang ka? Kukira jarang itu artinya tidak sering … “

Udin : “Awwee lapuang … JARANG itu artinya KUDA!”

Nah, Jarang berarti Kuda. Jadi Udin berpikir bahwa bila sandal hilang di Masjid, maka akan diganti dengan kuda!

Baca Juga: Mau Sukses? Ini 7 Falsafah Hidup Orang Makassar yang Bisa Kamu Tiru

3. Nyamuk pengganggu

unsplash.com

Ari ditugaskan sang ibu untuk beli kelambu karena di kamarnya banyak nyamuk. Sebelum berangkat, Ari sudah mengingat apa yang harus dibeli. Namun, sampai di toko, dia lupa nama benda yang harus dibeli.

Penjaga toko: "Mau beli apa ki'?"
Ari : "Anu pak, saya mau bli itu, kain yang digantung di sana, gantung di sini trus saya di dalam dan nyamuk di luar ma' ngung-ngungg."

Penjaga toko berpikir keras.

Ari: "Iya pak yang saya di dalam, nyamuk di luar ma' ngung-ngungg itu, masa bapak tidak tahu."

Penjaga toko pun sadar dan berkata, "Oh Kelambu!"

4. Sudah makan?

cbc.ca

Neni pulang ke rumah bersama salah satu temannya, Aso. Saat pulang, ternyata sang ibu sudah masak makan siang. Saa itu, sang ibu mengajak Neni untuk makan bersama.

Mama: "Neni, Siniko makan skalian sama mama!"
Neni: "Iye' ma."
Mama: "Eh adai Aso, sudahmaki makan, Nak?"
Aso: "Blumpi tante." (sambil tersenyum malu)
Mama: "Ooo, pulangmaki dlu makan pale, Nak. Nanti sakitki!"
Aso: Yah...

Bukannya mengajak Aso untuk makan bersama, sang ibu malah suruh Aso pulang untuk makan di rumahnya.

Baca Juga: Ramah di Kantong, 7 Tempat Ini Wajib Kamu Kunjungi Jika ke Makassar

Berita Terkini Lainnya