2. Aku Ingin Pulang meski Sudah di Rumah

Aku Ingin Pulang meski Sudah di Rumah (instagram.com/ardina.reads)

Aku Ingin Pulang meski Sudah di Rumah merupakan buku karya Kwon Rabin yang berisi 204 halaman. Penulisan di buku ini seperti diary, memakai sudut pandang pertama dan kata-katanya ringan, ringkas, dan padat. Karena memakai sudut pandang "aku", penyampaiannya pun ga menggurui pembaca (which is I love the most).

Buku ini diambil dari pengalaman sangat penulis. Merasakan lelah meskipun sudah pulang dirumah tapi merasa tidak sedang dirumah. Rumah bukan hanya tentang 'bangunan', tapi juga tentang rasa nyaman dan aman sehingga kita bisa pulang dengan rasa tenang. Namun, tidak sedikit dari kita yang belum menemukan rasa 'rumah' itu, dan karena itulah sang penulis menyajikan tulisan-tulisannya di buku ini.

Kadang kala, manusia terlalu sibuk berlomba-lomba menjadi bintang yang paling terang dan lupa bahwa mereka tetaplah bintang yang bersinar. Berbagagialah, karena ketinggian bintang tidak ditentukan oleh orang lain, melainkan diri sendiri.

3. Daily Dose of Shine

Daily Dose of Shine (instagram.com/kbo.oxtagram)

Daily Dose of Shine merupakan buku karya Ahmad Fuadi yang berisi 144 halaman. Buku ini berisi tentang quotes dari sahabat-sahabat Rasulullah (paling banyak dari Ali Bin Abi Thalib) dan quotes anonim dari negara Timur Tengah. Quotes yang bernafas Islami ini mebuat kita mendekatkan diri ke Allah SWT. 

Kata-kata yang di ucapan seseorang terkadang dapat membuat kita tenang bahkan terhibur, tak jarang yang bicara adalah orang hebat yang membuat kita termotivasi, omongannya tak panjang, hanya sepenggal kata-kata yang bisa kita temukan dalam buku ini.

Bukunya penuh ilustrasi gemes, quotesnya bikin semangat, pas banget baca quotes-quotesnya pas lagi ngerasa down.

4. Hello Stress!

Hello Stress! (instagram.com/joglobukujogja)

Hello Stress! merupakan buku karya Melani Haryono yang terdiri dari 70 halaman. Buku ini berisi hal yang berkaitan dengan stress dan dilengkapi variasi cara untuk mengatasinya.

Melalui buku ini kita dapat mengubah pandangan terhadap yang namanya stress. Agar semakin bersemangat, ilustrasi yang penuh rona pun turut memenuhi buku ini.

Buku ini memuat empat bagian di dalam isinya. Secara garis besar, buku ini membahas tentang apa itu stres dan bagaimana cara penyembuhannya. Penyembuhan ini pun masih dibagi lagi menjadi tiga bagian, yakni tubuh, perilaku, dan pikiran.

Bahasa yang digunakan sederhana, singkat, padat, dan tidak bertele-tele. Setiap halamannya full color dan ilustrasi, membuat pembacanya makin enjoy dalam menikmati isi bukunya. Benar-benar bisa menghilangkan stres, sesuai quote yang dikemukakan oleh British Study. Bisa dikatakan, buku ini seperti sahabat. Buku ini pun sukses dengan tujuannya, yakni meredakan stres.

5. Luka Dalam Bara

Luka dalam Bara (instagram.com/cuma_suka_baca)

Luka Dalam Bara merupakan buku karya  Bernard Batubara yang berisi 100 halaman. Buku ini merupakan penggalan-penggalan kecemasan dan kesedihan yang penulis rasakan, dan dituangkan kedalam sebuah tulisan, hingga tulisan-tulisan itu dikumpulkan dan disatukan menjadi buku yang memilik sampul depan dan ilustrasi-ilustrasi yang menarik. 

Membaca buku ini seperti sedang membaca diary seseorang, dan surat-surat yang dituliskan tapi tidak dikirimkan. Walaupun buku ini isinya seperti curahan hati penulis, tapi ada beberapa hal yang bisa menyentil kita dengan lembutnya, kayak patah hati tuh harusnya kita luapkan aja, entah dengan kata-kata atau tulisan, supaya lega.

Tidak akan ada yang menduga jika buku ini akan membawa kita mengikuti tuangan kisah dan perasaan milik seorang lelaki terhadap perempuan yang dicintainya. Selain bertabur manisnya ilustrasi cinta, kalimat yang dirangkai di dalamnya juga sangat indah.

Bisa nih buku-buku tersebut jadi teman saat weekend. Daripada melakukan hal yang tidak bermanfaat mending baca buku, ya kan?

Baca Juga: 6 Toko Buku Indie di Jogja, Asyik Jadi Tujuan Wisata Pencinta Buku