Suka Musik Folk? 4 Band Makassar Ini Layak Masuk di Daftar Dengarmu
Band inimusik folk yang sarat dengan irama etnik khas Sulsel
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Belakangan, selera musik Indonesia memang berganti. Band-band yang selama ini digolongkan indie alias bergerak jauh dari sorotan media mulai mendapat tempat di panggung nasional. Alhasil beragam genre musik yang dulu mungkin dirasa asing malah menjadi kegemaran baru, terutama di kalangan anak muda.
Salah satu diantaranya adalah folk, musik minimalis yang banyak mengandalkan petikan gitar ini mulai naik daun. Sebutlah Payung Teduh, Dialog Dini Hari, Nostress, Banda Neira, Fourtwnty dan masih banyak lagi. Wabah tersebut turut merambah Makassar. Sejumlah band folk lahir di Kota Daeng beberapa tahun terakhir.
Nah, berikut ini IDN Times menyajikan profil pendek empat diantaranya, yang lagu-lagunya layak masuk dalam daftar putar entah di gawaimu.
Baca Juga: Merasakan Tenang dan Gemuruh Melaut di Dalam Album EP Debut Loka'
1. Theory of Discoustic
Theory of Discoustic kerap disebut unik. Band yang sudah aktif sejak tahun 2010 ini memilih musik folk yang sarat dengan irama etnik khas Sulawesi Selatan. Pemilihan corak nan berani berujung pada puja-puji pengamat, salah satunya datang dari mendiang Denny Sakrie.
ToD beranggotakan enam orang, yakni Dian Megawati (vokal/harmonika), duet gitaris Reza Enem dan Nugraha Pramayudi, Fadly FM (bass), Hamzarullah (drum/perkusi), Adriady Setia Darma (keyboard/perkusi).
Grup yang merilis album penuh pertamanya dengan tajuk La Marupe pada awal 2018 ini punya tiga kekuatan utama: pemilihan lirik nan puitis yang banyak berkutat pada kebudayaan Bugis-Makassar, perpaduan magis musik plus bunyi-bunyian presisi serta warna vokal Mega yang sanggup melajahi nada-nada tinggi. Tak salah jika mereka didaulat sebagai penutup Makassar International Writers Festival edisi 2016.
Baca Juga: [LINIMASA] Data dan Fakta Arus Mudik Lebaran 2019