Setahun Bartoos Makassar: Saat Barber dan Tattoo Artist Berkolaborasi
Dua hal berbeda, tapi sudah sering disatukan di negara lain
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Bartoos (Barber and Tattoos) merayakan setahun eksistensi mereka dengan sederhana. Berlangsung di Goedang Popsa pada Sabtu malam, 1 Oktober 2022, mereka memindahkan work station ke lantai dua. Alhasil, pelanggan setia ataupun baru bisa datang lalu pulang entah dengan gaya rambut atau tato baru.
Bagi Surasman, pendiri Bartoos, ini adalah bentuk rasa syukur mereka. "Satu tahun yang sangat berarti, apalagi kami kan mulai buka pada masa sulit. Tentu banyak ujian," ujarnya saat ditemui IDN Times.
Pria yang biasa dipanggil Ammang itu turut memboyong empat barber --termasuk dirinya-- dan dua tattoo artist ke acara satu tahun Bartoos. Tak lupa pula, teman-teman serta langganan yang kerap menyambangi lokasi mereka di Jalan Rajawali II No. 48, Mariso.
1. Ide menggabungkan barber dan tattoo artist sudah lama ada di kepala Ammang
Niatan untuk mendirikan barbershop serta tattoo studio sebenarnya sudah dipikirkan Ammang sejak 2017. Ia ingin membuat sesuatu yang beda, di saat Makassar didominasi oleh gabungan kafe dan barber. Inspirasinya sendiri berasal dari internet, terutama dari Amerika Serikat dan Eropa.
Modal sempat jadi penghalang, tapi ide ini mendapat dukungan dari para teman. Banyak pula yang memberi masukan, tapi tak sedikit yang skeptis. Impiannya sempat lama dipendam, sebelum akhirnya terwujud tahun lalu.
"Saya tetap maju dengan rencana ini karena untuk mencari kegiatan. Saya sudah lama diajak dengan salah satu tattoo artist senior, tapi waktu itu saya masih mengiyakan. Dan akhirnya niatan tersebut kesampaian juga di tahun 2021, saat sudah punya modal," jelas Ammang.
Baca Juga: Pameran Di Luar Jam Sekolah: Seni sebagai Ekspresi Remaja