TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mendengarkan Angkara Murka Samum di Lagu Anyar "Justice"

Ada perubahan dari sisi musikalitas dari EP perdana

Para personel band metalcore asal Makassar, Samum. (Dok. Samum)

Makassar, IDN Times - Kemarahan adalah energi yang ampuh dalam musik. Dan Samum memuntahkannya di single terbaru berjudul Justice yang rilis pada 12 Desember 2022 lalu. Masih terbawa suasana dari EP debut Amun-Ra yang rilis setahun sebelumnya, unit metalcore asal Makassar tersebut kembali mengangkat isu sosial.

Justice juga ibarat pure wrath, bentuk angkara yang hakiki. Selamat tiga menit, kuartet Dede (vokalis), Fardy (lead guitar), Yayat (bass) dan Ronny (drum) menumpahkan segala kekesalannya atas fakta tentang situasi keadilan yang kini dipertanyakan. Dan ini justru ditambah dengan direnggutnya hak dan kerap terjadi.

Mendengar lagu Justice ibarat bercampurnya agresivitas beat ala Attila, bercampur dengan sensitivitas sosial yang selama ini diusung Architects, band cadas asal Inggris.

Baca Juga: Melanjutkan Hidup ala Jaz Lewat Single ‘Move On Tutorial’

1. Inspirasinya berasal dari pengalaman personal sang vokalis

https://www.youtube.com/embed/SktFh_HqJjA

Dede, sang penulis lirik sekaligus vokalis Samum, mengakui bahwa inspirasi terbesar Justice berasal dari pengalaman personalnya. Keadilan sendiri bukan cuma tentang hukum, tapi juga segala hal di sekitar kehidupan sehari-hari.

"Awalnya saya bikin ini lagu sebenarnya tentang keresahanku ji secara pribadi. Makanya saya coba tumpahkan ke dalam lagu Justice ini," ceritanya saat dihubungi IDN Times, Rabu sore (18/1/2023).

"Sesuai dengan maknanya, karena Justice ini tentang keadilan, di mana saya tidak dapat keadilan dari masalah pribadiku, dan betul-betul terampas begitu saja," imbuh Dede.

Alhasil, ia pun tak menampik jika lagu tersebut sarat dengan perasaan. "Karena secara pribadi, hampir seluruh isi liriknya itu luapan kemarahan semua, stres, emosi, dan lain-lain. Pokoknya campur aduk mi," ungkapnya.

2. Ada perbedaan tersendiri dari mini album Amun-Ra yang rilis pada 2021 lalu

Band metalcore asal Makassar, Samum, saat tampil di helatan Prolog Fest 2022. (Instagram.com/dedeeyd - Instagram.com/albar_nr)

Lantas apa perbedaannya dengan EP debut mereka? Menurut Dede, masing-masing rilisan punya musikalitas, dengan Justice terdengar lebih segar. Amun-Ra sendiri memiliki garis besar berupa keadaan sosial terkini, dengan musik yang mengingatkan pada August Burns Red.

"Kalau di Amun-Ra sendiri itu, hampir semua materinya agak nge-beat dan lebih gelap lah istilahnya. Dari segi lirik, lebih menyinggung ke persoalan politik dan kekacauan yang disebabkan oleh pemerintah, pandemik, dan lain-lain. Paduan musiknya juga," jelasnya.

"Beda sekali dengan di lagu Justice. Dari segi lirik itu lebih ke pengalaman pribadi ji, sama musiknya juga lebih ke metalcore modern," sambung Dede.

Untuk proses penggarapannya sendiri, Justice memakan waktu total sekitar satu bulan di studio RUCS milik Capung ACDP. Bertindak sebagai music director adalah sang gitaris sendiri, yakni Fardy. Tapi, tetap ada ujian yang para personel Samum hadapi.

Baca Juga: Melepas Masalah Bersama Salvation di Single Debut "Menuju Bebas"

Berita Terkini Lainnya