TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kinefilia Sajikan Karya Terbaru Sineas Makassar di Cinemata' Hari Ini

Ada 11 film pendek, dari drama keluarga ke eksperimental

Salah satu adegan dalam film pendek "Ride to Nowhere" (2022, Hore Pictures) karya Khozy Rizal. (Dok. Hore Pictures)

Makassar, IDN Times - Bertepatan dengan momentum Bulan Film Nasional, kolektif sineas Makassar yakni Kinefilia melakukan pemutaran film-film pendek lokal pada hari Minggu (19/3/2023). Bertajuk Cinemata' Hari Ini, acara tersebut berlangsung di Rumata' Artspace.

Total ada 11 karya sejumlah komunitas film Makassar akan diputar. Genrenya pun beragam, mulai dari drama keluarga hingga eksperimental. Mayoritas merupakan film-film pendek yang diproduksi dalam kurun waktu dua tahun terakhir (2020-2022), atau saat dunia sinema tiarap akibat COVID-19.

1. "A Taste of Forgiveness" (2021) jadi salah satu film yang diputar di sesi pertama

Beberapa adegan dari film pendek "A Taste of Forgiveness" (Sebelum Lebaran) (2021, Kareem Production) karya Nur Aini. (Instagram.com/kareemproductionstudio)

"Acara pemutaran ini hadir dengan harapan mampu mengumpulkan kembali komunitas-komunitas dan pegiat film di Makassar pada pascapandemi untuk membicarakan lagi sinema Makassar saat ini," demikian petikan pernyataan komunitas Kinefilia terkait tujuan acara tersebut dihelat.

Cinemata' Hari Ini terbagi dalam tiga sesi. Sesi pertama berlangsung pada pukul 13.00 WITA, dengan pemutaran lima film pendek.

Ada Taste of Forgiveness (2021, Kareem Production) karya Nur Aini, sebuah drama keluarga berlatar waktu malam sebelum lebaran yang memenangi gelar Film Terbaik di ajang Festival Film Makassar 2022. Kemudian Hujan Berhenti Hari Ini (2022, Ourcine) oleh Al Mustakim, tentang masalah yang dihadapi pasutri tanpa anak saat dititipi buah hati sang tetangga.

2. Ada juga "Adam (Far Away from the Memories)" yang berlatar Tana Toraja

Sesi pertama berlanjut dengan Candu (2022, Sok Film), film karya sineas Haediqal Pawennai tentang romansa lintas usia yang sempat diputar di Bali International Film Festival 2022. Turut pula drama keluarga sarat pergolakan batin seorang anak berjudul Adam (Far Away from the Memories) (2020, Waesinema) yang dibuat oleh Zhaddam Aldhy Nurdin. Passampo Siri' (2020), film pendek dari Inarah Syarafina yang mengangkat prinsip hidup masyarakat Sulawesi Selatan, jadi penutup sesi pertama.

Dimulai pada 15.30 WITA, sesi kedua juga berisi lima film. Ada film eksperimental Gugatan-Gugatan dari Dalam Tudung Saji (2020, Studio Patodongi) dari Rachmat Hidayat Mustamin, yang menceritakan pertemuan tokoh epos La Galigo Welle' Ricina dan pejuang-pemberontak Kahar Muzakkar di alam arwah. Lalu lanjut dengan The Netra(l) (2022, Tobaine Project), film dokumenter karya Ulfa Evitasari, yang mengangkat hidup seorang tuna netra bernama Jefry.

Baca Juga: Festival Sinema Australia Indonesia Sapa Pencinta Film di Makassar

Berita Terkini Lainnya