TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Hiroaki Kato, Musisi Jepang Rasa Indonesia di Panggung Makassar F8

Suami Arina "Mocca" ini langsung kagum dengan mie titi

ANTARA FOTO/Arnas Padda

Makassar, IDN Times - Jam beranjak pukul 22.00 WITA saat Hiroaki Kato menyapa para pengunjung Makassar Eight Festival and Forum 2019, di area Sunset Cove 8 Centre Point of Indonesia (CPI). "Selamat malam, Makassar," ujarnya begitu meraih mikrofon. Dengan bahasa Indonesia yang fasih, pria kelahiran Tokyo, 9 Maret 1983 ini menyapa para penonton yang duduk menyemut di sisi kiri-kanan panggung utama.

Tampil dalam balutan busana tradisional kimono, Hiro menjelaskan secara singkat riwayat hidupnya yang penuh warna. "Saya pernah menempuh studi bahasa Indonesia di Universitas Gajah Mada. Saya cinta Jogja, saya cinta Indonesia," lanjutnya. Selain itu, dirinya berprofesi sebagai penerjemah sejumlah karya sastra lokal ke bahasa Jepang seperti novel "Laskar Pelangi" karya Andrea Hirata.

1. Musisi solo kelahiran Tokyo ini turut menjadi pengisi lagu tema untuk Asian Games 2018

Instagram.com/hiroakikato39

Hiro membuka penampilannya dengan cerdik. Ia memilih lagu yang familiar dengan telinga orang Indonesia. "Ue e Muite Arukou" milik mendiang Kyu Sakamato bertindak sebagai pembuka set. Lagu tersebut sempat laku keras di radio-radio Indonesia pada dekade 1960-an dan 1970-an. Namun bagi yang gandrung dengan film-film Warkop DKI, lagu tersebut diplesetkan sebagai "Nyanyian Kode".

Dalam perjalanan musiknya yang masih hitungan tahun, Hiro langsung diberi kehormatan mengisi lagu tema untuk Asian Games 2018 yang berlangsung di Jakarta dan Palembang. Dirinya mengaku masih belum bisa move on dari kemeriahan pesta olahraga benua Asia tersebut. Alhasil, dirinya pun mendendangkan dua lagu tema AG 2018 yakni "Meraih Bintang" dan "Bright as the Sun", dalam bahasa Jepang.

Baca Juga: [FOTO] Meriahnya Pembukaan dan Hari Pertama Makassar F8 2019

2. Pria 36 tahun yang gemar dengan kuliner ini turut memuji coto Makassar dan mie titi

Instagram.com/hiroakikato39

Hiro turut membawakan beberapa materi dari album solonya (Hiroaki Kato, 2017). "Beda Selera" bisa dibilang sebagai lagu unik pembawa rasa lapar. Bukan main, terhitung ada lebih dari tigabelas makanan dalam liriknya. Pria yang juga berprofesi sebagai dosen itu mengambil inspirasi dari salah satu sisi dari Indonesia yang membuatnya kagum: kuliner.

Mulai dari ketoprak, gado-gado hingga soto. Semua renyah berpadu dengan alunan musik dari Jagnsugy. Tepat sebelum tampil sebagai pengisi acara, Hiro diajak mencicipi coto Makassar oleh pihak Konsulat Jenderal Jepang. Sedang beberapa jam sebelum tampil, giliran mie titi yang menyambangi lidahnya. "Ternyata makanan Makassar enak-enak juga, ya," selorohnya sebelum membawakan "Beda Selera".

Baca Juga: Acara Penutupan Makassar F8, Danny: Terima Kasih!

Berita Terkini Lainnya