TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mengenal 5 Band Makassar yang Mencuri Perhatian Para Penikmat Musik

Mulai dari folk hingga hardcore punk, semua ada!

KapalUdara.com

Meski terhitung jarang mengirim wakil di deretan tangga lagu mainstream, Makassar sebenarnya memiliki segudang musisi kondang. Setelah Fadly si vokalis band legendaris Padi, belakangan ada juga Is yang pernah membawa Payung Teduh melejit tinggi.

Padahal, kota terbesar di Indonesia Timur ini tak henti-hentinya melahirkan band berkualitas. Contohnya Art2Tonic di awal 2000-an. Mereka dikenal berkat ciri khas lagu yang nyeleneh. Lantas siapa saja grup musik Makassar yang berhasil menembus blantika musik nasional? Berikut lima nama lintas genre pilihan IDN Times Sulsel.

1. Kapal Udara

KapalUdara.com/Dede Rahmady

Kugiran ini sedang rajin-rajinnya mengisi sejumlah gigs. Terlebih sejak mini album perdana mereka, Seru Dari Hulu, rilis tahun lalu. Kuartet bergenre folk ini terdiri dari Muhammad Ayat (Vokalis/Gitar), Saleh Hariwibowo (Gitar), Mardhan Maing (Bass) dan Bobby Pramusdi (Drum/Cajon).

Resmi terbentuk pada awal 2015 silam, Kapal Udara memilih musik yang kental dengan nuansa akustik rupanya diambil sebagai "jalan tengah". Keempat penggawanya ternyata punya referensi lintas genre berbeda, mulai dari reggeae hingga psychedelic rock.

Mengambil inspirasi lirik seputar kehidupan, judul lagunya pun kental dengan nuansa agraris-bahari khas masyarakat kota Makassar seperti "Melaut" dan "Menanam". Yang disebut terakhir jadi langgam andalan mereka di setiap konser.

2. Ska With Klasik

Facebook.com/Ska-With-Klasik

Salah satu nama senior dalam skena musik Kota Daeng ini cukup unik sebab memilih corak musik ska. Berbekal irama enerjik, Ska With Klasik dijamin "menggoyang" setiap konser atau arena pensi yang mereka isi.

Seperti band ska pada umumnya, personel mereka cukup banyak yakni tujuh orang. Mereka adalah Dede (Vokal/Bass), Restu (Terompet), Aswan (Drum), Indra (Keyboard), Aan (Terompet), Arga (Trombone) dan Ayi (gitar).

Kendati sudah berdiri sejak tahun 2010 dan terlibat dalam beberapa album kompilasi, mereka butuh waktu lima tahun untuk merilis album penuh bertajuk Sehari Denganmu. Tembang dengan judul sama jadi nomor jagoan SWK pada setiap penampilannya.

 

3. Theory of Discoustic

TheoryOfDiscoustic.id

Theory of Discoustic kerap disebut unik. Band yang sudah aktif sejak tahun 2010 ini memilih musik folk yang kental dengan nuansa irama tradisional khas Bugis. Pemilihan corak nan berani berujung pada puja-puji pengamat, salah satunya dari mendiang Denny Sakrie.

ToD beranggotakan enam orang yakni Dian Megawati (Vokal/Harmonika), duet gitaris Reza Enem dan Nugraha Pramayudi, Fadly FM (Bass), Hamzarullah (Drum/Perkusi), Adriady Setia Darma (Keyboard/Perkusi).

Grup yang baru saja merilis album penuh pertamanya dengan tajuk La Marupe ini punya tiga kekuatan utama: pemilihan lirik unik nan puitis, perpaduan magis musik serta warna vokal Mega. Tak salah jika mereka didaulat sebagai penutup Makassar International Writers Festival edisi 2016.

4. FrontXSide

RockInCelebes.com

Berbicara musik keras, mengungkit FrontXSide adalah hal mutlak. Kuartet hardcore dengan empat penggawa yakni Indhar (Vocal), Ikky (Drum), Ndo (Gitar) serta Yuri (Bass) sudah menggebrak panggung demi panggung sejak 2012.

Mengandalkan lagu-lagu bertema kritik sosial, unit gahar ini pun cukup sering wara-wiri dalam beberapa festival macam Rock In Celebes, Rock In Kukar, Hellprint hingga Hammersonic.

Setelah serangkaian single dan album mini, mereka baru saja melepas album penuh pertama yakni Gnothi Seauton pada Januari kemarin. Merasa asing dengan kalimat tersebut? Itu adalah falsafah filsuf Yunani Kuno, Socrates, yang meminta manusia lebih mengenal dirinya sendiri. Sangat dalam, ya?

Berita Terkini Lainnya