Satu Dekade Shoot Photography School Membumikan Ilmu Potret

Makassar, IDN Times - Fotografi seolah jadi hal yang cukup mahal, sehingga orang-orang cenderung keder duluan saat ingin mempelajarinya. Harga kamera selangit sudah menjadi alasan untuk berpikir dua kali. Tapi, tidak demikian dengan Shoot Photography School Makassar, sebuah sekolah yang membagikan ilmu jepret-menjepret dengan cuma-cuma.
"Shoot Photography School ini dibentuk pada 2012 lalu. Kami adalah sebuah sekolah di mana semua orang bisa belajar memotret dan fotografi secara gratis. Kami punya banyak tenaga pengajar yang mumpuni," ujar Dwi Julian Ikhsan sang Kepala Sekolah, saat ditemui pada hari terakhir pameran Satu Dekade Shoot di Rumata' Artspace Makassar, 23 Oktober 2022.
"Bahkan, jika murid tak punya kamera, kami menyediakannya khusus untuk mereka," imbuh Julian yang juga memamerkan foto-fotonya.
1. Shoot Photography School membawa misi berbagi ilmu fotografi ke khalayak umum
Menurut Julian, apa yang dilakukannya bersama Shoot Photography School ibarat "membumikan" hal tersebut. Sebab menurutnya, belajar tak boleh mendapat halangan. Terlebih minat orang-orang untuk mengulik teknik fotografi dari dasar pun kian besar dari waktu ke waktu.
"Kenapa gratis, karena kami percaya fotografi adalah skill yang bisa dipelajari oleh semua, mau itu remaja hingga orang tua. Yang penting ada kemauan dan niat untuk belajar, kami tentu akan membantu semaksimal mungkin," tutur pria berkacamata itu, di sela-sela kesibukannya mendampingi pengunjung pameran.
"Karena itu, kami hadir untuk masyarakat Makassar yang memiliki minat besar pada fotografi. Kami pun punya beberapa alumnus yang kini menjadi videografer," sambung Julian.
2. Beberapa alumnus sudah menjuarai lomba di tingkat nasional dan regional
Selama satu dekade eksis, beberapa murid jebolan Shoot Photography School sudah memenangkan kompetisi tingkat nasional dan regional. Seperti Andi Fauzan Sabir Siradj Munir pada Tarumanegara Judicial Law Photgraphy Competition 2022 dan L'Art en Photographie Universitas Atmajaya Yogyakarta 2022.
Ada juga Andi Muhammad Syafrizal, Mohammad Andi Nouval serta Muhammad Fariq Muhsin. Julian sendiri terakhir menjadi pemenang utama kompetisi #AmbassadorKampungSini yang diselenggarakan oleh Kemenparekraf pada Juni silam. Karya-karya mereka, bersama 25 murid lainnya, dipamerkan dalam Satu Dekade Shoot.
"Kalau pada awalnya, kita menyusun konsepnya sejak bulan Februari, kemudian untuk persiapan dan instalasi sejak bulan Juli. Butuh lima kali kurasi dari hampir 1.000 foto. Itu dari 15 angkatan," jelas Julian.
Baca Juga: Mahasiswa HI Unibos Makassar Pameran Foto "How Do You Define Gender?"
3. Julian (kiri), sang Kepala Sekolah, menyebut pihaknya masih punya segudang rencana
Dengan usia sudah mencapai 10 tahun, Julian dan Shoot Photography School masih punya segudang rencana. Satu Dekade Shoot yang dihelat pada 19 hingga 23 Oktober silam disebut bertindak sebagai pintu pembuka untuk hal-hal lain yang ingin diwujudkan.
"Mungkin bukan cuma pemeran, tapi semacam pelatihan-pelatihan untuk umum. Untuk pameran, sebisa mungkin kita lebih bagus dari yang sekarang. Karena tidak mungkin mundur, kan. Terlebih ini jadi pemeran pertama kita," katanya.
"Semoga teman-teman selalu semangat belajar dan berkarya, apalagi kita tetap berbagi di dunia fotografi. Sehingga Shoot bisa berkontribusi di dunia fotografi Indonesia," pungkas Julian.
Baca Juga: Shoot Photography Makassar Gelar Pameran Perayaan Satu Dekade