Rokbang Rua: Deklarasi Menolak Uzur ala Straight Answer

Makassar, IDN Times - Rokbang Rua, edisi kedua acara musik garapan Roko' Bangkeng, berlangsung sarat energi pada Sabtu lalu (15/10/2022). Para anak muda dan fans veteran musik hardcore asal Jakarta, Straight Answer, terlihat girang bisa melepas rasa rindu di Auditorium RRI Makassar.
Jam sudah menunjukkan pukul 20.15 WITA ketika kuartet yang sudah eksis sejak 1996 itu naik ke atas panggung, bersiap menghentak seisi gedung. Sontak saja, pendengar setia Straight Answer langsung merapat ke depan pagar barikade. Banyak sudah datang di venue sejak sore hari.
"Selamat malam, Makassar. Senang rasanya bisa kembali menghibur kalian semua setelah 8 tahun menunggu," ujar Fadhila "Aca" Jayamahendra, sang vokalis, yang sudah mengenakan helm merah andalannya. Mereka membuka set malam itu dengan "Menolak Tunduk", lagu dari album kedua mereka yakni Kami Belum Menyerah (2002).
Baca Juga: Veteran Hardcore Straight Answer Siap "Menggempur" Rokbang Rua
1. Tetap penuh energi saat tampil di hadapan penonton dan penggemar mereka
"Baru kali ini sa band yang vibes-nya nda pernah saya rasakan sebelumnya. Belum pernah kayak begini," ujar Kevin, remaja kelas 2 SMA asal Sungguminasa, salah satu penonton Rokbang Rua. Ia datang dengan vest bergambar ikon tengkorak dari Misfits, legenda horror punk asal Amerika Serikat, lengkap dengan jejeran pin pada bagian dada. Dari fashion statement-nya, Kevin seolah ingin mengatakan bahwa punk susah mati.
Sejak 1996 hingga usia yang kini mencapai 26 tahun, Straight Answer terus wara-wiri di Jakarta dan sekitarnya, memanaskan festival atau ajang musik lain dengan moshpit atau slam dancing. Bahkan mereka sempat lakoni tur Eropa pada 2017 lalu. Selama itu pula Straight Answer melihat bagaimana ekosistem musik di masing-masing daerah, termasuk mewariskan spirit yang mereka usung pada anak muda seperti Kevin.
"Perkembangan ekosistem di suatu daerah juga harus ditingkatkan. Semoga acara seperti ini makin banyak, makin banyak band yang muncul dan hal-hal lain yang berhubungan dengan ekonomi. Yang penting, beli tiket nonton dan gak ngerusuh," kata Aca dalam sesi konferensi pers pada Jumat sebelumnya (14/10/2022).
2. Semangat yang dibawa Straight Answer dalam lagu-lagunya ikut "membakar" venue
Kuartet yang digawangi Aca (vokalis), Anom (bassis), Donald (gitaris) dan Fauzan (drummer) itu memang sudah bisa mendapat status "veteran". Mereka sudah menelurkan empat album dan empat EP, dan masih terus menyambut para pendengar baru yang mengulik diskografi atau yang baru menonton konser mereka. Bisa dibilang, Straight Answer menolak uzur.
"Saya baru pertama kali dengar lagu mereka itu Agustus kemarin, lebih tepatnya itu lagu 'Tour is Never Boring'," cerita Kevin kepada IDN Times. Lagu tersebut masuk dalam Make It Happen, album ketiga yang rilis pada tahun 2014 silam. Dari situlah ia mengulik banyak lagu-lagu andalan Straight Answer setiap manggung.
Sepanjang set yang berdurasi nyaris sejam itu, Aca dan kawan-kawan membawakan berturut-turut "Bangkit Melawan atau Tunduk Ditindas", "Menolak Tunduk", "Ini Saatnya", "Kami Masih Ada", "Hantam Prasangka Buruk" hingga "We're Coming Back" yang merupakan lagu band punk rock Cock Sparrer asal Inggris. Para penonton juga tak lelah singalong hingga diving dengan pagar barikade sebagai tempat melompat.
3. Ada pesan perdamaian yang disampaikan Aca kepada para penonton Rokbang Rua
Tak lupa, Aca yang dikenal sebagai suporter Persija Jakarta membawa pesan perdamaian kepada para fans PSM Makassar. "Gue yakin kita pasti bisa satu tribun, gue yakin itu. Ewako!," ujarnya dengan tangan kiri mengepal, disambut sorakan para penonton. Awan mendung yang sedang menyelimuti sepak bola Indonesia usai Tragedi Kanjuruhan menjadi momentum perdamaian banyak kelompok suporter.
Bertindak sebagai penutup penampilan mereka malam itu adalah "Don't Look Back in Anger", lagu populer milik Oasis. Teriakan pembangkit semangat seketika berganti, lantaran lirik yang meminta pendengar berhenti memikirkan masa lalu dan menyesalinya. Tentu ini sangat menggambarkan asam-garam yang sudah dijalani Straight Answer selama dua dekade.
Kevin, yang tak henti bernyanyi hingga lagu terakhir, mengaku mixed feeling setelah Straight Answer turun panggung. Bisa dipahami karena gelegak masa muda, sesuatu yang lumrah. "Perasaannya campur aduk, emosi dan meluap-luapkan amarah tapi tentu ke arah positif," katanya.
Ternyata, ia juga sudah mengikuti Rokbang Se're yang dihelat tahun lalu. Lantas apa harapannya untuk acara musik garapan jenama kaus kaki Makassar tersebut? "Semoga acaranya terys dilanjutkan sampai ada band-band luar yang diundang," harap Kevin.
Sampai jumpa di Rokbang Tallu!
Baca Juga: Rehat ala Stoner di "Terapi Senyawa", Lagu Debut Barakuda