Live & Loud 2023: Penonton dan Musisi Sama-Sama Puas!

Jadi pembuka rangkaian ulang tahun Chambers ke-20

Makassar, IDN Times - Helatan Live & Loud, pembuka rangkaian pesta perayaan 20 tahun distro fesyen Chambers, berlangsung pada akhir pekan lalu di area parkir mall Phinisi Point. Festival musik tersebut dikemas secara unik sebab menyajikan dua genre berbeda pada masing-masing hari penyelenggaraan.

Hari pertama, Sabtu (5/6/2023), layak disebut sebagai momen unjuk gigi musik alternatif. Dari jajaran musisi tuan rumah ada duo Natinson, unit pop rock Teenage Satellites dan grup musik Kawan Pencerita yang membawakan seluruh materi dari EP debut mereka yakni Kabar Baik yang rilis tahun lalu.

Meski begitu, daya tarik utama tetap ada pada tiga headliner hari itu. Solois Kunto Aji kembali datang menyajikan Mantra Mantra Live. Penonton sendiri tak terlalu padat, membuat sesi yang mengaduk-aduk emosi tersebut bisa diikuti dengan khidmat.

Baca Juga: Live and Loud 2023: Hadirkan Kunto Aji hingga Barasuara di Makassar

1. Penonton merasa puas dengan sajian di hari pertama yang berisi grup musik alternatif, mulai dari Teenage Satellites hingga Barasuara

Live & Loud 2023: Penonton dan Musisi Sama-Sama Puas!Grup musik pop punk asal Makassar, Teenage Satellites, saat tampil di hari pertama festival musik Live & Loud yang berlangsung di lapangan parkir Phinisi Point, Sabtu 5 Agustus 2023. (Haekal Sandewang for IDN Times)

Selanjutnya ada Barasuara yang membawakan mayoritas materi dari dua album mereka, Taifun (2015) kemudian Pikiran dan Perjalanan (2019). Hari pertama Live & Loud kemudian ditutup dengan pesta joget besama Feel Koplo.

Wawan, salah satu penonton, mengaku datang untuk melepas rindu menyaksikan Barasuara secara langsung. Ini lantaran Iga Massardi dan kawan-kawan sudah cukup lama tidak menyambangi Makassar. "Juga Feel Koplo, kayaknya semua penonton mau nonton mereka," seloroh pria yang berprofesi sebagai karyawan swasta tersebut.

Baginya, Live & Loud seolah menjadi gambaran dari kemeriahan rangkaian acara perayaan dua dekade Chambers. "Event-nya bisa jadi dibilang prestisius. Karena selain merayakan 20 tahun Chambers, juga jadi titik kumpul anak Makassar menuju Rock in Celebes. Ini mengobati rasa kangen orang sekaligus pemanasannya," tutur Wawan yang mengaku cuma datang di hari pertama.

2. Dua grup musik gahar dengan, Seringai dan Burgerkill, kompak menutup helatan ini dengan meriah

Hari kedua, Minggu (6/8/2023), menjadi adalah pertunjukan musik pemacu adrenalin dari sore hingga malam hari. Moshpit dan circle pit sudah tersaji di depan panggung sejak Frontxside, veteran hardcore Makassar, membuka set dengan penuh energi. Jumlah penonton pun lebih banyak dari hari sebelumnya.

Setelah itu, berturut-turut grup musik tuan rumah memanaskan suasana. Mulai dari unit metalcore Samum, grup musik post-hardcore Paniki Hate Light (PHL) serta Phinisi East Kingdom yang mengusung electro-rock yang terbilang masih langka di skena lokal.

Seringai dan Burgerkill menutup helatan Live & Loud dengan penuh energi. Kian istimewa sebab Makassar jadi satu-satunya titik perhentian tur mereka tahun ini, High Octane Metal Engine, yang didominasi kota-kota di Jawa Barat.

Tak lupa, dua grup musik grup gahar ini membawakan lagu Atur Aku sebelum turun panggung. Lagu milik grup musik hardcore Puppen tersebut (dengan Arian13 sebagai vokalisnya) tak pernah absen dari setlist Burgerkill sejak dibawakan ulang dalam album Beyond Coma & Despair (2006).

3. Samum merasa terhormat bisa berbagi panggung dengan grup musik yang mereka kagumi sejak lama

Live and Loud tak cuma menuntaskan penantian penonton, tapi juga membuat para penampil merasa tersanjung. Dede, vokalis Samum, mengaku tersanjung dengan kehormatan ini. Apalagi momennya tepat, yakni setelah video musik untuk lagu Justice dirilis.

"Senang sekali, karena kalau cerita pengalaman, tidak pernah ka berpikir bisa sampai di sini. Karena awalnya band ini dibikin karena iseng ji. Tidak pernah kebayang, apalagi kayak tadi featuring dengan Paniki Hate Light. Luar biasa dan bangga," ujar Dede yang ditemui IDN Times di hari kedua. PHL sendiri bahkan sudah wara-wiri festival saat ia memulai karier sebagai musisi.

Dede turut menjelaskan rencana Samum ke depan. "Anak-anak sudah bicarakan mau buat album penuh. Insyaallah rilis di tahun 2024. Musiknya tetap metalcore, tapi ada corak yang lebih modern. Harapannya juga bisa main di luar Makassar juga," pungkas.

Baca Juga: Makassar F8 2023, Jadwal, Harga Tiket-Line Up Artis Mengisi Konser

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya