Atrimoni Bercerita Optimisme ala Makassar di Single Debut "Maju Laju"

Ketiganya punya misi mengabadikan Makassar dalam musik

Makassar, IDN Times - Band pop rock pendatang baru Atrimoni merilis single debut berjudul Maju Laju pada 11 Desember lalu di sejumlah situs streaming musik. Dalam lagu berdurasi nyaris lima menit itu, mereka menyajikan musik rock yang easy listening khas 2000-an. Sedikit banyak mengingatkan pada Kings of Leon, Kaiser Chiefs dan Franz Ferdinand.

Trio Fahri Pratama Putra (vokal-lead guitar), Bayu Nandar (bass) dan Andi Wira Eko Saputra (drum) bersenang-senang sejak awal lagu. Riff Fahri saling menimpali dengan suara gebukan drum dan melodi bass.

Yang menarik adalah Maju Laju sangat terasa Makassar. Ini dari selipan nama ruas Jalan AP Pettarani dalam lirik menuju interlude lagu. Seolah-olah ingin mengatakan bahwa masih ada sisi-sisi dari kota ini yang mungkin luput dari amatan.

Baca Juga: DVY dan Rasa Bersalah Berpura-Pura dalam Lagu "Pretender"

1. Topik menjadi signifikan di kota besar diangkat dalam lagu Maju Laju

https://www.youtube.com/embed/bOdDsDgfaMA

Berbicara dengan IDN Times pada Jumat (30/12/2022), drummer Andi Wira Eko Saputra menyebut Atrimoni memang ingin mengabadikan Makassar dalam musik. "Why not?" jawab pria yang biasa disapa Aweks tersebut sembari bercanda.

"Selain itu, kita bertiga juga dipertemukan di Makassar, lebih tepatnya Universitas Hasanuddin. Fahri dan Bayu di Fakultas Ekonomi, saya di FISIP," sambungnya.

Di sisi lain, Laju Maju sendiri sebagai lagu yang menceritakan upaya seseorang untuk "menjadi signifikan" dalam perantauan di Makassar. Sangat relate dengan banyak orang, termasuk segala keresahan yang dialami sehari-hari.

"Karena merantau itu tak harus bekerja. Bahkan menjadi mahasiswa juga. Jauh dari kampung halaman yang bisa dibilang sebagai zona nyaman kita," ungkapnya.

"Pilihan untuk tetap bertahan di Kota Makassar ini menjadi sebuah keharusan. Dan lagu ini diharapkan bisa menjadi penyemangat atau pengingat bahwa apakah di kota ini kita harus selalu signifikan," imbuh Aweks.

2. Fahri sang vokalis menyebut bahwa rencana awal mereka adalah merilis album

Atrimoni Bercerita Optimisme ala Makassar di Single Debut Maju LajuVokalis band pop rock Atrimoni, Fahri, dalam sesi akustik Aserore di kafe Rumah Teman pada Desember 2022. (Instagram.com/atrimoni_)

Lirik Maju Laju sendiri sudah dibuat oleh Fahri sejak Maret 2021. Tapi ada bagian reff dan coda ternyata belum lengkap. Semua bait baru komplit di akhir 2021, saat ketiganya bertemu di rumah bassis Bayu.

"Saat itu juga sambil membuat garis besar bagan lagu, notasi lirik dan chord-nya," jelas Fahri sang vokalis merangkap gitaris.

Ternyata, Atrimoni sudah membuat 5 lagu dari tahun 2021 hingga 2022. Niatan awal trio ini adalah langsung merilis album alih-alih single. Mereka ingin menyimpan semuanya hingga cukup sekitar 8-9 judul, kemudian dilepas sebagai materi debut.

"Tetapi pertimbangan yang diberi dari teman-teman di luar Atrimoni dan beberapa senior, kami memutuskan untuk merilis 3 single terlebih dahulu dan nantinya akan merilis album," jelas Fahri tentang alasan perubahan rencana.

Ketiganya kemudian membawa Maju Laju yang sudah jadi pada tanggal 23 Oktober 2022 ke studio rekaman Indialismepro. Proses mixing dan mastering-nya sendiri memakan waktu sekitar dua pekan.

3. Sang drummer, Aweks, menyebut pandemi sempat jadi ujian untuk proses kreatif Atrimoni

Atrimoni Bercerita Optimisme ala Makassar di Single Debut Maju LajuDrummer band pop rock Atrimoni, Aweks, dalam sesi akustik Aserore di kafe Rumah Teman pada Desember 2022. (Instagram.com/atrimoni_)

Terbentuk sejak 2019, Atrimoni baru melepas single debut Maju Laju di Desember 2022. Aweks mengaku ada beberapa hal yang jadi alasannya. Selain rencana awal mereka untuk langsung merilis album, ada pandemi COVID-19 turut memberi imbas.

"Latihan kami pertama itu dilakukan saat PSBB pertama yang sangat ketat. Itu juga menjadi halangan kami dalam berkarya," ceritanya.

"Tapi selama pandemi kita semua memang selalu bertemu via Zoom atau Google Meet. Itu lebih ke sharing referensi, model-model penulisan lirik dan lain sebagainya," sambung Aweks.

Secara garis besar, sejumlah karya Atrimoni sudah jadi. Tapi memang butuh banyak waktu untuk menyatukan referensi musik ketiga personel yang berbeda satu sama lain.

"Kami bertiga bebas untuk memasukkan referensi band dan lagu yang tentunya tetap merujuk pada pola dan suasana apa yang ingin dibangun di setiap part lagu yang ingin dibuat," terang Fahri.

4. Kompromi dipilih demi menyatukan para personel dengan musik favorit yang berbeda

Atrimoni Bercerita Optimisme ala Makassar di Single Debut Maju LajuBand pop rock asal Makassar, Atrimoni. (Instagram.com/atrimoni_)

Fahri sedang gandrung blues rock, Bayu gemar mendengar J-Rock yang dibawakan Asian Kung-Fu Generation hingga L'Arc-en-Ciel. Sementara Aweks sudah lama senang mendengar band-band Inggris.

Menyatukan tiga orang dengan musik favorit berbeda diakui Fahri jadi tugas yang sulit. Ini jadi "ujian" saat menentukan genre apa yang akan diusung Atrimoni. Tapi, akhirnya mereka memilih berkompromi.

"Karena referensi musik yang cukup berbeda pada awal terbentuk, band kita agak lama mencari referensi dan menetapkan genre yang akan kita bawa," ceritanya.

"Karena sangat lama dalam menentukan, kami akhirnya menyerah untuk menentukan genre, jadi kami hanya membuat kesepakatan yaitu notasi yang di buat untuk lirik kita usahakan pop, tetapi musiknya kita bebas eksplorasi sesuai keinginan dan keterbatasan masing-masing," imbuh Fahri.

Tetap ada catatan. Harus ada "benang merah" masing-masing instrumen dalam lagu-lagu yang mereka garap, termasuk di Maju Laju.

Di sisi lain, ada tiga grup musik yang jadi referensi utama Atromoni. Yakni Arctic Monkeys, Jimi Hendrix serta grup musik hard rock The SIGIT asal Bandung.

5. Atrimoni berencana menggarap album penuh dan video musik untuk Maju Laju

Atrimoni Bercerita Optimisme ala Makassar di Single Debut Maju LajuBand pop rock asal Makassar, Atrimoni, dalam sesi akustik Aserore di kafe Rumah Teman pada Desember 2022. (Instagram.com/atrimoni_)

Lantas apa rencana Atrimoni selanjutnya? Selain meluncurkan album sebut seperti rencana awal mereka, sebuah video musik untuk Maju Laju juga disiapkan.

"Selain kita bercerita soal sesuatu, kita ingin bereksplorasi dengan menceritakannya secara visual. Jadi gabungan musik dan visual menurutku juga pekerjaan yang menarik. Jadi kenapa tidak?" jelas Aweks.

Selain itu, Atrimoni juga ingin merilis sejumlah single yang sudah digarap sebelum melepas album ke para pendengar. Tujuannya agar nafas band bisa lebih panjang.

"Band ini juga tidak terlalu ambisius. Ya kalau ada tawaran tur tiga benua juga tidak apa-apa," tutup Aweks sambil berkelakar.

Baca Juga: Dejected Meluapkan Rasa Kehilangan di Single Debut "Phantom Pain"

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya