Virus Corona Bertahan di Masker 7 Hari, Kain 2 Hari, Kertas 3 Jam

Simak cara mendisinfeksi permukaan benda dengan benar

Virus corona COVID-19 yang telah memakan banyak korban jiwa menyebar melalui percikan kecil atau droplet. Virus ini berpindah dari orang terinfeksi melalui batuk atau bersin, maupun saat berbicara, dan dihirup orang lain lewat mulut atau hidung.

Orang juga bisa tertular virus corona jika menyentuh permukaan yang ditempeli partikel virus, kemudian menyentuh mulut, hidung, atau matanya. Itu karena virus mampu hidup di berbagai permukaan benda, seperti tangga, pegangan kunci, atau bahkan uang. Masanya tergantung banyak faktor, seperti suhu, kelembaban, dan jenis permukaan.

Sebuah penelitian yang diterbitkan lewat jurnal The Lancet bahkan menemukan bahwa virus corona bisa bertahan hingga tujuh hari pada permukaan stainless steel, plastik, dan masker bedah.

Baca Juga: Mengapa Kita Harus Pakai Masker saat Wabah Corona? Simak Penjelasannya

1. Daya tahan virus corona berbeda-beda tergantung permukaan

Virus Corona Bertahan di Masker 7 Hari, Kain 2 Hari, Kertas 3 JamPexels.com/bongkarn-thanyakij-683719

Dikutip dari Business Insider, penelitian yang dipublikasikan The Lanet menguji daya tahan virus di ruang bersuhu 71 derajat Fahrenheit dengan kelembaban udara 65 persen. Hasilnya, virus hilang dari permukaan tisu dan kertas cetak dalam waktu tiga jam.

Virus corona butuh waktu dua hari untuk lenyap dari kayu dan kain. Setelah empat hari tidak terdeteksi pada kaca dan uang kertas. Sedangkan pada plastic dan stainless steel baru hilang setelah tujuh hari.

Yang mengejutkan, dari semua bahan yang diuji, virus corona bertahan paling lama di lapisan luar masker beda. Virus masih ada di sisi luar masker pada hari ketujuh penelitian. Penelitian juga mengungkap bahwa coronavirus baru ini bertahan 24 jam lebih lama dibandingkan SARS.

2. Virus bertahan lebih lama di permukaan halus

Virus Corona Bertahan di Masker 7 Hari, Kain 2 Hari, Kertas 3 Jamtwitter.com/PalliThodarson

Menurut Rachel Graham, seorang ahli epidemiologi di University of North Carolina, permukaan yang halus dan tidak keropos umumnya membuat virus corona bisa tahan hidup lebih lama. Misalnya pada gagang pintu dan permukaan meja. Begitu pun dengan ponsel yang terbuat dari kaca dan aluminium.

Sebaliknya, permukaan berpori seperti uang dan kain tidak memungkinkan bertahan, selama ruang kecil atau lubang di dalamnya dapat menjebak virus dan mencegah transfernya.

"Koin akan menularkan virus lebih baik daripada uang tunai, tetapi ini seharusnya tidak menjadi masalah besar," kata Graham kepada Business Insider. “Aturan dasar sebenarnya adalah menganggap uang kotor, karena memang demikian. Terlalu banyak tangan yang menyentuhnya. ”

3. Suhu udara turut mepengaruhi daya tahan virus

Virus Corona Bertahan di Masker 7 Hari, Kain 2 Hari, Kertas 3 JamDok. Dinas Kesehatan Kota Semarang

Studi Lancet menemukan hubungan antara rentang hidup virus dengan suhu di sekitarnya. Pada 4 derajat Celcius, atau 39 derajat Fahrenheit, virus bertahan hingga dua minggu dalam tabung reaksi. Ketika suhu berubah hingga 37 derajat Celcius, atau 99 derajat Fahrenheit, rentang hidup itu turun menjadi satu hari.

Itu karena beberapa coronavirus, termasuk yang baru ini, memiliki semacam amplop, yakni lapisan lemak yang melindungi partikel virus ketika bepergian dari orang ke orang di udara. Jika selubung itu mengering, virus pun mati.

Graham mengatakan, kelembaban yang lebih tinggi pada suhu sedang dan angin rendah, serta permukaan padat bisa mendukung virus bertahan hidup lebih lama. Itulah alasan mengapa virus yang menginfeksi pernapasan biasanya terjadi musiman, sebab temperatur dingin membantu lapisan gel pelindung virus mengeras.

4. Virus corona dapat mati satu menit setelah disinfeksi

Virus Corona Bertahan di Masker 7 Hari, Kain 2 Hari, Kertas 3 Jamsmarthomekeeping.com

Masih dari sumber yang sama, para penulis studi Journal of Hospital Infection mencatat bahwa virus corona dapat mati dalam waktu satu menit jika permukaan dibersihkan secara tepat. Disinfeksi idealnya menggunakan larutan yang mengandung 62% hingga 71% alkohol etanol, 0,5% hidrogen peroksida, atau 0,1% natrium hipoklorit. Graham mengatakan disinfektan permukaan ini bahkan dapat bekerja dalam 15 detik.

Penelitian Lancet menenggelamkan sampel virus dalam cairan pemutih rumah tangga, etanol pada konsentrasi 70%, serta desinfektan lainnya. Hasilnya menunjukkan bahwa semuanya membunuh virus corona dalam waktu lima menit pada suhu kamar. Sedangkan sabun tangan membutuhkan waktu 15 menit.

5. Biasakan mencuci tangan dan berhenti menyentuh wajah

Virus Corona Bertahan di Masker 7 Hari, Kain 2 Hari, Kertas 3 Jamhttps://images.unsplash.com/photo-1584476202526-7dc53eb729fa?ixlib=rb-1.2.1&auto=format&fit=crop&w=500&q=80

Graham menekankan pentingnya mencuci tangan dan tidak menyentuh wajah. Dengan begitu peluangmu mentransfer virus corona dari permukaan benda jadi lebih kecil.

Penelitian dalam Journal of Hospital Infection menyimpulkan bahwa jika seseorang menyentuh permukaan tempat virus influenza A hidup selama lima detik, maka 32% virus yang hidup di permukaan itu dapat berpindah ke tangannya.

Virus corona tidak dapat menginfeksimu melalui tangan sendiri, jika kamu tidak pernah menyentuh mata, hidung, atau mulutmu. Tapi tentu ini lebih mudah diucapkan daripada dilakukan.

"Sebagian besar manusia menyentuh wajah mereka beberapa kali ratusan kali per hari, jadi yang terbaik adalah menyadari betapa bersihnya tangan Anda," kata Graham.

Baca Juga: Risiko COVID-19 pada Bayi dan Anak Kecil, Ini 5 Fakta Pentingnya

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya