Pandemik, Tren Pembayaran Digital QRIS di Sulsel Meningkat

BI target 400 ribu penggunaan QRIS di Sulsel

Makassar, IDN Times - Bank Indonesia Perwakilan Sulawesi Selatan melaporkan meningkatnya tren penggunaan metode pembayaran digital dengan pindai kode reaksi cepat, atau Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).

Hingga Februari 2021, BI mencatat sudah ada 192.294 pedagang yang mendaftarkan dirinya untuk penggunaan QRIS. Jumlahnya tumbuh 209,3 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

"Ini menjadikan Sulsel menempati peringkat ke-7 dari segi jumlah merchant QRIS di Indonesia dan sebagai salah satu daerah dengan tingkat pertumbuhan merchant QRIS tertinggi di Indonesia," kata Kepala Perwakilan BI Sulsel, Budi Hanoto dalam konferensi pers di Hotel Four Points Makassar, Selasa (23/2/2021).

Baca Juga: BRIS Online Tawarkan Transaksi Mudah, Cepat, dan Aman dengan QRIS

1. Didorong situasi pandemik COVID-19

Pandemik, Tren Pembayaran Digital QRIS di Sulsel MeningkatIlustrasi transaksi digital (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Meningkatnya penggunaan QRIS di Sulsel, kata Budi, didorong oleh situasi pandemik COVID-19. Sebab terjadi pergeseran pada interaksi antar manusia dan mengurangi intensitas pertemuan fisik. Digitalisasi pembayaran tanpa kontak langsung turut mendukung transaksi dengan minim kontak fisik.

Transaksi dengan QRIS juga sudah merambah di lingkup pemerintah. Untuk meningkatkan pelayanan publik, utamanya di masa pandemik, BI bersama Pemprov Sulsel telah menerapkan QRIS sebagai solusi transaksi pembayaran. 

"Seperti pajak dan retribusi daerah untuk memberikan kemudahan pelayanan transaksi kepada masyarakat," kata Budi.

2. BI target 400 ribu penggunaan QRIS

Pandemik, Tren Pembayaran Digital QRIS di Sulsel MeningkatDok.IDN Times/Istimewa

BI akan terus mendorong pertumbuhan penggunaan QRIS sebagai metode pembayaran digital. BI menggandeng seluruh Pemda se-Sulsel untuk mempercepat transformasi digital.

"Bagaimana kalau kita masif dan seluruh kabupaten kota juga masif. Saya berharap itu lebih dari 400 ribu merchant," kata Budi.

Menurut Budi, pembayaran dengan metode QRIS tidak cuma memudahkan masyarakat dan wirausaha, melainkan juga perbankan.

"Memudahkan masyarakat untuk bertransaksi. Memudahkan para wiraswasta ekonomi kecil dan menengah sangat terbantu dengan itu. Kalau bank juga otomatis dengan perputaran uang yang ada," katanya.

3. BI dorong penerapan transaksi elektronik di seluruh pemda

Pandemik, Tren Pembayaran Digital QRIS di Sulsel MeningkatIlustrasi transaksi digital (IDN Times/Dokumen)

Untuk mendorong keuangan digital, BI Sulsel membentuk 5 tim percepatan dan perluasan digitalisasi daerah (TP2DD) di Makassar, Pare-Pare, Maros, Gowa, dan Barru. TP2DD adalah forum koordinasi antar instansi dan stakeholder terkait untuk mendorong elektronifikasi transaksi pemerintah daerah (ETP).

Budi mengatakan, TP2DD terdiri dari Pemprov Sulsel, BI, Otori Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Sulselbar. BI menargetkan seluruh kabupaten/kota se-Sulsel sudah harus membentuk TP2DD. 

"Kami sudah komitmen dengan tim dari Bank Indonesia untuk roadshow di kabupaten kota sehingga hari ini terbukti bahwa seluruh kabupaten kota hadir. Ini pertanda bahwa ada perhatian serius dari kabupaten kota," kata Budi.

Baca Juga: Kemenkop UKM Dukung QRIS sebagai Alat Transaksi Keuangan Online UMKM

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya