Mengenal Museum La Galigo di Fort Rotterdam Makassar

Museum yang memiliki sejumlah benda dan warisan bersejarah!

Museum La Galigo berhasil menarik perhatian pengunjung yang hendak mempelajari sejarah Sulawesi Selatan atau sekadar menjadikannya sarana hiburan. Museum yang terletak di Fort Rotterdam tersebut telah menjadi salah satu destinasi wisata sejarah yang populer di Makassar.

Museum La Galigo menyuguhkan beragam benda dengan nilai sejarah tinggi sekaligus warisan budaya Sulawesi Selatan bagi para pengunjungnya. Selain terkait koleksinya, berikut sejumlah hal menarik dari museum tersebut yang perlu diketahui. Yuk, simak! 

1. Sejarah Museum La Galigo

Mengenal Museum La Galigo di Fort Rotterdam MakassarMuseum La Galigo (dok. istimewa)

Museum La Galigo pertama kali dikenal dengan nama Museum Celebes. Museum Celebes didirikan pada tahun 1938 oleh pemerintah Hindia Belanda, tepatnya di bekas tempat tinggal Laksamana C.J Speelman yang pada saat itu menjabat sebagai Gubernur Belanda.

Ketika baru didirikan, Museum Celebes hanya memiliki sedikit koleksi berupa beberapa benda dan mata uang tradisional Sulawesi Selatan. Koleksi itu didapatkan dari pemberian masyarakat dan penemuan yang diperoleh dari hasil galian.

Menjelang penjajahan Jepang di Makassar, koleksi yang ada di museum tersebut bertambah. Ada beragam benda baru seperti peralatan rumah tangga, peralatan kesenian, dan permainan rakyat yang melengkapi museum itu. Museum Celebes juga sudah memiliki 3 gedung, yakni gedung D, I, dan M yang menjadi tempat di mana sejumlah koleksi itu dipamerkan.

Terlepas dari perkembangan itu, izin operasional dari museum tersebut dihentikan pada masa pendudukan Jepang. Museum ini baru diresmikan pada 1 Mei 1970 dengan nama Museum La Galigo, berkat pegiat budaya yang mencoba merintisnya kembali sejak tahun 1966.

2. Beragam koleksi yang ada di Museum La Galigo

Mengenal Museum La Galigo di Fort Rotterdam MakassarMuseum La Galigo (dok. istimewa)

Tercatat ada sekitar 4.999 buah koleksi bersejarah yang berada di Museum La Galigo. Koleksi yang dimaksud berupa objek pra-sejarah, keramik asing, numismatika, dan naskah.

Tidak hanya itu, Museum La Galigo juga menyuguhkan koleksi etnografi seperti jenis objek hasil teknologi, benda kesenian, peralatan hidup, dan benda-benda lain yang menghiasi museum tersebut. Benda itu dulu digunakan oleh 4 suku asli Sulawesi Selatan, yakni Bugis, Makassar, Mandar, dan Toraja. 

Menariknya lagi, museum tersebut juga memamerkan sejumlah warisan bersejarah dari kerajaan-kerajaan lokal. Ada pula beragam senjata yang dulu digunakan pada masa revolusi kemerdekaan. 

3. Asal-usul nama La Galigo

Mengenal Museum La Galigo di Fort Rotterdam MakassarMuseum La Galigo (dok. istimewa)

Nama La Galigo dahulu diusulkan oleh para cendekiawan dan budayawan. Pasalnya, La Galigo atau I La Galigo merupakan judul dari sebuah karya sastra klasik ternama yang berisi nilai luhur dan pedoman hidup yang dulu jadi tuntunan hidup bagi masyarakat Sulawesi Selatan. Naskahnya dianggap suci, sehingga hanya dibacakan pada saat tertentu saja pada zaman dahulu.

Selain itu, La Galigo merupakan nama anak dari tokoh yang dianggap legendaris oleh masyarakat Sulawesi Selatan, Sariwegading dari pernikahannya dengan We Cudai Daeng Di Sompa. Saat beranjak dewasa, La Galigo pun diangkat menjadi Payung Lolo atau Raja Muda di kerajaan tertua Sulawesi Selatan, Kerajaan Luwu.

4. Pembagian ruangan Museum La Galigo

Mengenal Museum La Galigo di Fort Rotterdam MakassarMuseum La Galigo (dok. istimewa)

Museum La Galigo memiliki pembagian ruangan yang ditata sesuai dengan tema. Ruangan itu antara lain, ruang sejarah kebudayaan lintas peradaban, ruang budaya pedalaman perkampungan, ruang budaya pedalaman agraris, ruang budaya pedalaman maritim, dan ruang perkembangan kota di Sulawesi Selatan.

Menariknya lagi, menurut penuturan seorang sumber, koleksi di ruangan yang disebutkan tadi dipamerkan secara permanen. Ini berbeda dari beberapa koleksi lain yang hanya dipasang atau dipamerkan pada saat tertentu saja.

"Ini koleksi-koleksi museum ditata sesuai tema, terus yang dipamerkan itu di situ berarti permanenki. Beda sama koleksi-koleksi lain yang hanya dipasang atau dipamerkan kalau ada pameran atau ada kunjungan orang penting," ungkap seorang sumber yang tak ingin disebutkan namanya.

5. Alasan yang membuat banyak orang tertarik mengunjungi Museum La Galigo

Mengenal Museum La Galigo di Fort Rotterdam MakassarMuseum La Galigo (dok. istimewa)

Ada banyak alasan yang membuat orang-orang cenderung tertarik mengunjungi Museum La Galigo. Apalagi, museum tersebut sering dimanfaatkan sebagai sumber pembelajaran sejarah secara langsung oleh tenaga pendidik untuk para pelajar.

Selain pelajar, Museum La Galigo juga berhasil menarik perhatian masyarakat umum untuk mengunjunginya. Menurut salah satu pengunjungnya, Siti Raodhatul Ummah, museum tersebut memiliki koleksi-koleksi yang menarik perhatian dan juga punya sejarah panjang yang patut dikenang.

Beberapa informasi di atas dapat membantumu untuk lebih mengenal Museum La Galigo dengan baik. Kamu dapat mengunjunginya secara langsung untuk mengetahui lebih detail tentang museum ternama di Sulawesi Selatan tersebut, lho.

Baca Juga: 10 Benda Koleksi yang Curi Perhatian di Museum La Galigo Makassar

Fina Efendi Photo Community Writer Fina Efendi

WINNER. DAY6.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya