6 Culture Shock yang Kerap Dialami saat Haji atau Umrah di Tanah Suci

Tidak ditemukan kotak amal seperti masjid di Indonesia

Di bulan Dzulhijjah ini, para jemaah haji dari berbagai penjuru dunia termasuk dari Indonesia sudah mulai diberangkatkan ke Tanah Suci Makkah di Arab Saudi. Mereka akan melaksanakan rukun Islam yang kelima, yaitu ibadah haji. Ibadah ini menjadi penutup sekaligus penyempurna empat rukun Islam sebelumnya.

Selama berada di Tanah Suci, tak sedikit jemaah haji Indonesia mengalami culture shock. Fenomena ini terjadi karena adanya perbedaan lingkungan dan budaya antara Indonesia dan Saudi. 

Berikut beberapa culture shock yang kerap dialami jemaah haji Indonesia saat berada di Tanah Suci Mekkah. Catat ya, barangkali kamu mengalaminya juga!

Baca Juga: Tips Buat Para Jemaah Haji yang Mulai Masuk Makkah

1. Bagi perempuan, salat tidak harus memakai mukena

6 Culture Shock yang Kerap Dialami saat Haji atau Umrah di Tanah Suciilustrasi perempuan di Arab Saudi (pixabay.com/mostafa_meraji)

Di Indonesia, kita sudah terbiasa melihat perempuan memakai mukena saat sedang melaksanakan salat. Mukena merupakan perlengkapan salat yang identik dengan wanita muslim Indonesia. Bahkan, di setiap masjid dan mushala selalu disediakan mukena.

Ketika sedang salat di Tanah Suci, pemandangan yang terlihat justru berbanding terbalik dari biasanya. Sebagian besar perempuan justru terlihat salat dengan abaya polosan dan longgar. Mereka hanya menutupi punggung tangan demgan sarung tangan serta area kaki dengan kaos kaki.

2. Penjual tidak melayani pembelian saat azan

6 Culture Shock yang Kerap Dialami saat Haji atau Umrah di Tanah Suciilustrasi jamaah haji (pixabay.com/nasierjamal)

Culture shock selanjutnya yang bikin jemaah haji terheran-heran adalah melihat pedagang di sekitar area masjid bergegas menuju masjid begitu mendengar adzan berkumandang agar dapat melaksanakan salat berjemaah. Mereka tidak akan melayani pembelian dalam bentuk apa pun. Bahkan, semua dagangannya ditinggal begitu saja tanpa khawatir ada yang mencuri.

Jika hal seperti itu dilakukan di Indonesia mungkin sudah lain cerita. Toko yang dijaga saja masih sering kemalingan, apalagi jika ditinggal tanpa pengawasan. Bisa-bisa barang dagangan beserta uang hasil penjualan ludes tak bersisa.

3. Penggunaan speaker masjid hanya untuk azan

6 Culture Shock yang Kerap Dialami saat Haji atau Umrah di Tanah SuciPotret Masjid Nabawi (pixabay.com/dinar_aulia)

Perbedaan budaya antara Indonesia dengan Tanah Suci selanjutnya adalah soal penggunaan speaker atau pengeras suara masjid. Sebagai tempat ibadah, sebagian besar orang mungkin berpikir bahwa masjid di Tanah Suci akan membunyikan speaker dengan lantunan ayat suci Al Qur'an setiap saat. Kenyataannya, penggunaan speaker di Mekkah dan Madinah benar-benar hanya untuk azan.

Hal ini sangat berbeda dengan penggunaan speaker masjid di Indonesia yang pada umumnya tidak hanya untuk azan saja. Speaker masjid di Indonesia juga digunakan untuk pengeras suara saat mengaji dan berselawat. Bahkan, terkadang speaker masjid digunakan untuk mengumumkan jumlah sumbangan masjid atau barang yang hilang.

4. Tidak ada kotak amal

6 Culture Shock yang Kerap Dialami saat Haji atau Umrah di Tanah SuciPotret Tanah Suci Makkah (pixabay.com/Konevi)

Perbedaan budaya antara Indonesia dengan Tanah Suci selanjutnya adalah tentang kotak amal. Kotak amal merupakan salah satu benda yang selalu kita jumpai di masjid atau musala di Indonesia. Sedangkan di Mekkah dan Madinah, mulai dari pintu gerbang hingga di dalam masjid tidak akan ditemukan kotak amal sama sekali.

Lantas, bagaimana jika ingin memperbanyak amalan bersedekah di Tanah Suci? Pertama, kamu dapat bersedekah langsung kepada tukang bersih-bersih masjid. Kedua, kamu juga bisa membeli Al-Quran untuk disedekahkan di masjid.

5. Askar tak segan menarik orang yang sedang salat jika menghalangi jalan

6 Culture Shock yang Kerap Dialami saat Haji atau Umrah di Tanah Suciilustrasi jamaah haji (pixabay.com/Konevi)

Saat memasuki waktu salat, area masjid akan dipenuhi oleh jemaah yang ingin melaksanakan salat berjemaah. Sebagian orang berpikir jika tidak kebagian shaf bisa bebas mau salat di mana saja. Padahal, masjid di Mekkah memiliki peraturuan khusus mengenai area yang dipergunakan untuk salat dan area untuk jalan.

Ketika ada jemaah yang menggunakan area jalan untuk salat, maka askar atau pasukan pengaman tidak segan untuk menarik jemaah tersebut untuk berpindah ke area yang dipergunakan untuk salat meskipun dalam keadaan sedang salat sekalipun. Hal ini mereka lakukan agar ibadah tetap nyaman dan sesuai dengan aturan. Jadi, jangan shock jika menyaksikan atau mengalami hal tersebut ya!

6. Kebanyakan pedagang bisa berbahasa Indonesia

6 Culture Shock yang Kerap Dialami saat Haji atau Umrah di Tanah Suciilustrasi jamaah haji (pixabay.com/dinar_aulia)

Culture shock selanjutnya yang bikin jemaah heran adalah banyak orang Arab, khususnya para pedagang dapat berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia. Bahkan, sebagian besar pedagang di sana mau menerima pembayaran dengan uang rupiah.

Kok bisa sih pedangan di Makkah dan Madinah berbahasa Indonesia? Ya bisa dong. Mayoritas jemaah yang sedang melakukan ibadah haji di Tanah Suci berasal dari Indonesia, karena itu pedagang pun sudah terbiasa dengan bahasanya. Jadi,  tidak perlu repot untuk belajar bahasa Arab jika ingin melakukan transaksi jual beli.

7. Menu makanan hotel adalah masakan Indonesia

6 Culture Shock yang Kerap Dialami saat Haji atau Umrah di Tanah Suciilustrasi makanan Indonesia (pixabay.com/sorcel)

Saat akan berangkat ke Tanah Suci sebagian besar jemaah haji sudah pasti akan membayangkan memakan berbagai masakan Arab dengan cita rasa yang khas. Namun, setibanya di sana justru mengalami culture shock. Ternyata, menu makanan di hotel sama dengan menu masakan Indonesia seperti rawon, soto, ayam penyet, tumis kangkung dan masih banyak lainnya.

Mungkin pihak hotel menyesuaikan menu makanan menjadi masakan Indonesia karena jemaah haji terbayak berasal dari Indonesia. Apalagi, mayoritas jemaah haji merupakan orang tua yang lidahnya agak susah menerima jenis makanan baru. 

Demikian beberapa culture shock yang kerap dialami jemaah haji asal Indonesia saat berada di Tanah Suci. Jika kamu mengalami culture shock yang berbeda, bagikan pengalamanmu di kolom komentar ya!

Baca Juga: Penyakit yang Sering Menyerang Jemaah Haji, Wajib Waspada!

diah nur fitriana Photo Community Writer diah nur fitriana

Baru memulai menulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya