TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Punya Ciri Khas, Ini 4 Tempat Wisata Religi Umat Kristen di Sulsel

Masing-masing spot memiliki sejarah dan keunikan tersendiri

Ilustrasi - jemaat beribadah di Gereja Katedral Makassar saat menyambut Natal pada Desember 2020 . IDN Times/Sahrul Ramadan

Bagi banyak umat Kristiani, mengunjungi tempat-sempat wisata rohani pada akhir tahun jadi salah satu agenda tetap. Selain sebagai kegiatan ibadah, ini juga dilakukan untuk mengetahui sejarah agama.

Di Sulawesi Selatan (Sulsel) sendiri terdapat sejumlah destinasi wisata religi Kristiani. Mulai dari bangunan hingga patung, semua memiliki keunikan dan ceritanya sendiri. Cocok dikunjungi bersama keluarga, teman dan bahkan rombongan jemaat.

Nah, berikut IDN Times menyusun daftar pendek tempat-tempat tersebut, seperti dirangkum dari berbagai sumber.

1. Gereja Katedral Makassar

Pemandangan Gereja Katedral Makassar dari bagian gerbang masuk. (Dok. Meilany Tanko Putra - Instagram.com/meilanytputra)

Alamat : Jl. Kajaolalido No. 14, Kel. Baru, Kec. Ujung Pandang, Kota Makassar

Membuka daftar pendek ini adalah Gereja Katedral Makassar (GKM), yang bernama resmi Gereja Hati Yesus Yang Mahakudus. Pembangunannya sendiri dirintis oleh Pastor Aselsbergs SJ, pemuka Katolik yang ditugaskan oleh pemerintah Batavia pada tahun 1892, setelah terjadi kevakuman selama 225 tahun.

Setelah pembelian sebidang tanah di Komedistraat (kini Jl. Kajaolalido) pada 1895, proses pembangunannya pun dimulai pada pertengahan tahun yang sama. Tapi, prosesnya tertunda beberapa bulan sebab kusen jendela dan besi dari Belanda terlambat tiba. Awal tahun 1900, gereja katedral resmi digunakan.

Jika melihat foto-foto dari awal abad ke-20, desain awalnya sangat berbeda dengan yang sekarang. Ini terjadi lantaran gereja tertua di Makassar itu mengalami renovasi sebanyak dua kali. Masing-masing pada tahun 1923 dan 1939-1941.

2. GPIB Immanuel Parepare

Pemandangan gedung GPIB Immanuel Parepare dari area gerbang masuk. (Dok. Salmon Leonardo - Instagram.com/salmonleonardo)

Alamat : Jl. Bau Masepe No. 470, Kel. Cappa Galung, Kec. Bacukiki, Kota Parepare

Berasa di tengah Parepare, gedung Gereja Protestan di Indonesia Bagian Barat (GPIB) Immanuel ini sudah berdiri pada 22 Desember 1931. Diresmikan oleh Pendeta W.W. Costa, gereja sederhana ini adalah yang tertua di Bandar Madani. Lokasinya pun mudah dijangkau sebab berada dalam kawasan pusat kota.

Desain bangunan berumur 91 tahun tersebut tak banyak mengalami perubahan. Bagian pintu dan jendelanya pun masih sama dengan yang dipasang pertama kali. Kesan bersahaja terpancar kuat tak cuma lantaran warna tembok yakni putih beraksen hitam, juga karena ukuran gedung cuma 17 x 7 meter persegi.

Salah satu ciri khas Gereja GPIB Immanuel Parepare ini adalah figur ayam jantan yang berada di puncak atap menara pintu masuk. Benda tersebut berfungsi sebagai penunjuk arah angin berembus, dan lazim digunakan di Eropa. 

Baca Juga: Gereja Katedral Makassar, Simbol Toleransi Beragama di Tanah Daeng

3. Gereja Toraja Jemaat Sima Simbuang (Tana Toraja)

Pemandangan Gereja Toraja Jemaat Sima Simbuang yang berada di Kabupaten Tana Toraja. (Dok. Enike Handayani - Instagram.com/enike.hyani)

Alamat : Kampung Rura, Kel. Sima, Kec. Simbuang, Kab. Tana Toraja

Selanjutnya ada Gereja Toraja Jemaat Sima Simbuang di Kabupaten Tana Toraja. Mulai digunakan pada tahun 1935, gereja ini terkenal lantaran memiliki desain sangat mirip dengan tongkonan (rumah adat suku Toraja) terutama pada bagian atap.

Kesan tradisional kian menonjol lantaran seluruh bagian bangunan, mulai dari dinding hingga atap, menggunakan kayu sebagai bahan dasarnya. Karena berada di puncak sebuah bukit, gereja ini memiliki pesona tersendiri lantaran dikelilingi bentang alam Tana Toraja yang sangat khas.

Untuk mencapai Gereja Toraja Jemaat Sima Simbuang, pengunjung harus menempuh sekitar 3 jam perjalanan darat ke arah barat dari ibu kota Tana Toraja yakni Makale. Rasa lelah akibat medan terjal dan jalan berkelok sepanjang 71 kilometer langsung berbayar dengan lanskap indah di sekeliling gereja.

Baca Juga: 9 Katedral Paling Estetik di Indonesia, Tak Perlu Jauh-Jauh ke Eropa

Berita Terkini Lainnya