Masjid Tua Tondon, Situs Islam Bersejarah di Bukit Batu Enrekang
Ada beberapa larangan yang harus ditaati oleh pengunjung
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Masuknya Islam di Enrekang pada abad ke-17 tak lepas dari kedatangan Dato' Tallu atau Datu' Tellu ke Gowa-Tallo. Meski begitu, banyak peneliti sepakat bahwa Islam tak datang ke daerah tersebut lewat penaklukan seperti Musu' Asselengeng (Perang Pengislaman), melainkan dipeluk secara sukarela.
Salah satu masjid dipercaya sebagai saksi bisu penyebaran Islam di tanah Enrekang, yakni Masjid Tua Tondon. Situs bersejarah yang biasa disebut Langgara' tersebut berada di Dusun Tondon, Desa Tokkonan, yang berjarak 15 kilometer (35 menit) dari ibukota Kabupaten Enrekang. Tokoh pelopor pembangunan masjid tersebut adalah Nene' Saimi, orang pertama yang membacakan khotbah salat Jumat di Langgara'.
Baca Juga: Masjid Tua Katangka, Tonggak Sejarah Islam di Sulawesi Selatan
1. Berada di kawasan arkeologi Situs Batu Megalitik Tondon
Bangunan Masjid Tua Tondon, yang diperkirakan berusia lebih dari 400 tahun, berada tepat di puncak bukit batuan andesit. Menurut penelitian yang dilakukan Elmy Anggraini dalam skripsi Masjid Tua Langgara' di Desa Tokkonan Kecamatan Enrekang Kabupaten Enrekang (Studi Historis dan Arkeologis) (UIN Alauddin, 2020), bukit tersebut dulu memang area pemukiman masyarakat asli Tondon.
Buktinya sendiri bisa dilihat dari ukiran dan lumpang (lesung) di atas permukaan bukit batu tersebut. Ini membuat Masjid Tua Tondon praktis berada di dalam area Situs Batu Megalitik Tondon.
Selain itu, orang-orang setempat percaya bahwa area tersebut juga menjadi benteng pertahanan dan tempat persembunyian dari peperangan. Ini lantaran hanya ada satu jalan untuk mencapai bukit dan hanya diketahui oleh masyarakat di daerah itu.