TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Spot Pilihan Wisata Alam di Bulukumba Selain Pantai

Mulai dari lanskap bukit, kawasan adat, hingga gua stalagmit

Pemandangan Bukit Donggia, salah satu tempat wisata di Kabupaten Bulukumba. (Dok. Basmawati Haris - Instagram.com/basmawatiharis)

Tiap mendengar nama Kabupaten Bulukumba, yang terlintas di kepala pasti suasana pantai dan indahnya kawasan Tanjung Bira. Gak salah memang, sebab daya tarik Butta Panrita Lopi memang terletak pada daerah pesisir.

Eit, tapi Bulukumba masih punya sejumlah obyek wisata memikat. Mulai dari lanskap perbukitan hingga kawasan adat yang kental dengan kesederhanaan. Berikut IDN Times menyusun lima tempat vakansi alam yang patut kamu kunjungi.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Penginapan Paling Estetik di Kabupaten Bulukumba

1. Bukit Donggia

Pemandangan Bukit Donggia, salah satu tempat wisata di Kabupaten Bulukumba. (Dok. Basmawati Haris - Instagram.com/basmawatiharis)

Alamat : Dusun Donggia, Desa Kahayya, Kec. Kindang

Membuka daftar pendek ini adalah Bukit Donggia yang berada dalam wilayah Desa Kahayya. Berada ketinggian 1.400 mdpl, lanskap perbukitan dan lembahnya selalu memanjakan mata pengunjung. Suasana tenang nan asri kian terasa berkat pepohonan di sekeliling area.

Ingin berlama-lama menikmati suasana adem? Di kawasan Bukit Donggia terdapat padang rumput yang kerap digunakan sebagai lokasi berkemah. Kalau pun cuma sekadar singgah, ada sejumlah spot foto bagi kamu yang hobi jepret atau selfie

Jaraknya dari Kota Bulukumba mencapai sekitar 50 kilometer ke utara, dengan waktu tempuh sekitar satu setengah jam. Jalan menuju Bukit Donggia sendiri cukup terjal dan berliku. Rasa lelah selama berkendara dijamin terbayar dengan pemandangannya. Tak ada tiket masuk, tapi fasilitas untuk pengunjung masih minim.

2. Perkebunan Karet Lonsum

Pemandangan Perkebunan Karet Lonsum, salah satu obyek wisata di Kabupaten Bulukumba. (Dok. Winarto T. - Instagram.com/nart_o)

Alamat : Dusun Tibona, Kel. Bonto Minasa, Kec. Bulukumpa

Kebun pohon karet milik PT Lonsum ini sudah ada sejak tahun 1918. Tak heran jika di area sekitarnya terdapat beberapa rumah beraksitektur Eropa lama yang masih berdiri. Sebagai bukti "kejayaan" dari abad ke-20, terdapat sebuah lokomotif kuno yang dipajang pada area taman.

Jejeran pohon karet yang tertata rapi membuat kebun ini kerap dikunjungi oleh wisatawan. Entah untuk sekadar berburu foto atau malah mengamati dari dekat aktivitas para petani karet. Oh iya, lokasinya ideal dilewati saat touring atau memacu adrenalin bersama sepeda gunung.

Untuk mencapai lokasi ini, pengunjung harus menempuh jarak sekitar 45 kilometer (sekitar satu jam perjalanan) dari pusat Kota Bulukumba. Meski bebas didatangi siapa saja, pengunjung tetap diminta menjaga kebersihan.

3. Kawasan Adat Ammatoa

Suasana area sekitar pintu masuk Kawasan Adat Ammatoa Kajang, salah satu obyek wisata di Kabupaten Bulukumba. (Dok. Hafis Dwi Fernando - Instagram.com/hafisdwifernando01)

Alamat : Kel. Tanah Toa, Kec. Kajang

Ini dia salah satu dari sedikit kawasan adat di Sulawesi Selatan. Para penduduk Kawasan Adat Ammatoa masih menjunjung tinggi adat dan budaya warisan leluhur mereka. Ini terlihat dari bentuk rumah, ketiadaan teknologi hingga berpakaian serba hitam. Semua mereka jalankan dengan teguh di era serba modern.

Saat memasuki Kawasan Adat Ammatoa, kamu dijamin terkesima dengan kesederhanaan penduduknya. Rumah-rumah tradisional berjejer rapi, jalanan desa masih dalam wujud setapak bebatuan, lengkap dengan pepohonan rindang yang tumbuh di sekeliling kawasan tersebut.

Pengunjung harus menempuh waktu sekitar satu setengah jam (45 kilometer) dari Kota Bulukumba ke Kawasan Adat Ammatoa. Para wisatawan juga harus mematuhi sejumlah peraturan. Seperti mengenakan pakaian berwarna gelap dan tak memakai alas kaki.

4. Leang Passea

Suasana bagian dalam Leang Passea, salah satu obyek wisata di Kabupaten Bulukumba. (Dok. M. Wahyu Fajrianto - Instagram.com/wahyu_mf / Ian Achmad - Instagram.com/ian.achmad20)

Alamat : Kel. Lembanna, Kec. Bonto Bahari

Hanya sekitar 1 kilometer dari Pantai Mandala Ria, terdapat sebuah gua vertikal bernama Leang Passea. Kata "passea" sendiri dalam bahasa setempat berarti "penderitaan." Tak jelas dari mana asal-usul penamaannya. Tapi, kemungkinan besar karena terdapat tiga peti mati sepanjang 2 meter dan lebar 0,5 meter di dasar gua stalagmit tersebut.

Namun, mengesampingkan aspek "seram", Leang Passea tetap obyek wisata yang indah. Pesona datang dari dinding gua alami yang disinari matahari sebagai cahaya alami. Gak lupa, gua ini juga jadi saksi bisu peradaban prasejarah.

Untuk mendapat pesonanya, Leang Passea biasa dikunjungi pada siang atau sore hari. Jarak tempuh dari Kota Bulukumba mencapai sekitar 35 kilometer, atau satu jam perjalanan darat ke arah barat. Jangan khawatir, gua ini berada gak jauh dari pemukiman warga.

Berita Terkini Lainnya