Panduan Liburan ke Istana Kupu-Kupu dan Air Terjun Bantimurung Maros

Mulai dari air terjun sampai menjelajah gua stalakmit

Makassar, IDN Times - Kawasan Taman Nasional Bantimurung Bulusarung (TN BaBul), Kabupaten Maros, dikenal para wisatawan ebagai salah satu destinasi wisata yang harus dikunjungi jika berlibur di Sulawesi Selatan (Sulsel). Dan Air Terjun Bantimurung jadi daya tarik terbesarnya.

Berjarak 50 kilometer (dua jam perjalanan) dari Kota Makassar, sebenarnya pesona utamanya gak cuma ada di Air Terjun Bantimurung. Masih ada beberapa spot seru dan layak dijajal pencinta fauna kupu-kupu, sampai yang hobi memacu adrenalin.

Berikut ini panduan berwisata ke kawasan Air Terjun Bantimurung, untuk kamu yang baru berkunjung pertama kali. Disimak, ya!

1. Ngadem di tepi Air Terjun Bantimurung

Panduan Liburan ke Istana Kupu-Kupu dan Air Terjun Bantimurung MarosPengunjung menikmati air terjun di kawasan Taman Nasional Bantimurung di Kabupaten Maros. (ANTARA FOTO/Abriawan Abhe)

Nah, ini dia daya tarik utama kawasan TN BaBul. Air Terjun Bantimurung Maros memiliki tinggi 15 meter serta lebar mencapai 20 meter. Ketika cuaca sedang cerah tanpa hujan deras, rata-rata debit aliran airnya yakni 500 liter/detik. Alhasil pengunjung bisa duduk di tepi area air terjun yang berupa bebatuan datar untuk merasakan sejuknya air dari pegunungan.

Air Terjun Bantimurung sendiri sudah dikenal sebagai salah satu destinasi wisata sejak abad ke-20.  Naturalis asal Inggris yang mahsyur Alfred Russel Wallace, dalam buku "The Malay Archipelago", bahkan mengaku terpesona saat menyambanginya pada September 1857.

Kawasan ini baru secara serius digarap sebagai obyek wisata pada tahun 1988, di masa pemerintahan Bupati M. Arief Wangsa.

2. Belajar mengenal fauna mempesona dalam Museum Istana Kupu-Kupu

Panduan Liburan ke Istana Kupu-Kupu dan Air Terjun Bantimurung MarosPemandangan bagian dalam Museum Istana Kupu-Kupu yang berada di dalam kawasan obyek wisata di Air Terjun Bantimurung, Kabupaten Maros. (Google Maps/Olivia Mentang)

Masih berada di dalam kawasan Air Terjun Bantimurung, terdapat Museum Istana Kupu-Kupu. Namanya sendiri terinspirasi dsri sebutan Alfred Russel Wallace untuk kawasan Bantimurung: "The Kingdom of Butterflies", kerajaan kupu-kupu.

Di dalam museum ini, pengunjung bisa menganati dari dekat berbagai jenis kupu-kupu yang sudah diawetkan. Koleksinya mencapai 300-an, mulai dari Troides helena linne, Troides hypolitus cramer, Troides haliphron boisduval hingga Papilo adamantius.

Pengin ngeliat langsung kupu-kupu yang bebas terbang kesana kemari? Kamu bisa datang ke pusat penangkarannya yang terletak 500 meter dari pintu masuk ke Air Terjun Bantimurung.

3. Memacu adrenalin di atas Helena Sky Bridge

Panduan Liburan ke Istana Kupu-Kupu dan Air Terjun Bantimurung MarosPengunjung menikmati pemandangan alam di kawasan Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung (TN Babul) di Maros, Sulawesi Selatan, Sabtu (16/11/2019). (ANTARA FOTO/Arnas Padda)

Helena Sky Bridge ini berada tepat di atas area penangkaran kupu-kupu yang tidak jauh dari area Air Terjun Bantimurung. Mulai beroperasi sejak 2016, jembatan gantung tersebut cocok bagi kamu yang hobi memacu adrenalin. Namanya sendiri berasal dari sebutan ilmiah bagi Kupu-Kuou Raja (Troides helena) yang jadi ikon TN BaBul.

Dengan ketinggian 100 meter dan panjang 50 meter, kamu bisa berjalan sambil melihat pemandangan bukit-bukit karst dari kejauhan. Kalau menengok ke bawah (jika berani), tersaji pemandangan area penangkaran kupu-kupu yang memiliki luas 7 ribu meter persegi.

Helen Sky Bridge juga cocok bagi pencinta fotografi atau yang hobi selfie. Untuk menaiki jembatan ini, kamu harus merogoh kocek sebesar Rp20 ribu di hari biasa serta Rp23 ribu kalau datang di masa akhir pekan atau libur.

Baca Juga: Jelajahi 7 Objek Wisata di Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung

4. Menikmati eksotisnya Danau Toakala

Panduan Liburan ke Istana Kupu-Kupu dan Air Terjun Bantimurung MarosPemandangan Danau Toakala yang berada di kawasan Air Terjun Bantimurung, Kabupaten Maros. (Dok. Diyah Irman Mustikasati - Instagram.com/di.mustikasari)

Nah, Danau Toakala berada gak jauh dari Air Terjun Bantimurung. Tapi untuk ke sini, kamu harus menaiki puluhan anak tangga dan jalan setapak curam yang berada di tepi Air Terjun Bantimurung. Jaraknya sekitar 900 meter, jadi harus siapkan tenaga ekstra.

Sebenarnya, Danau Toakala (biasa juga disebut sebagai Danau Kassi Kebo) ini adalah cerukan di tepi Sungai Pattunuang yang jadi hulu air terjun. Tapi, luasnya genangan air yang belum mengalir membuatnya terlihat seperti danau berukuran kecil.

Daya tarik Danau Toakala adalah permukaan air danau yang berwarna biru muda atau hijau. Ini lantaran airnya mengandung sejumlah kandungan sedimen seperti kalsium. Areanya sendiri dikelilingi rimbun pepohonan, menambah suasana sejuk. Tapi, pengunjung dilarang keras nyebur ke Danau Toakala.

5. Menjelajah gua-gua stalaktit dan stalakmit yang sarat nilai prasejarah

Panduan Liburan ke Istana Kupu-Kupu dan Air Terjun Bantimurung MarosPemandangan salah satu gua yang berada di dalam kawasan Air Terjun Bantimurung, Kabupaten Maros. (Dok. Diyah Irma Mustikasari - Instagram.com/di.mustikasari)

Di sekitar Air Terjun Bantimurung terdapat beberapa gua ("leang") stalaktit dan stalakmit yang bisa dijelajahi oleh pengunjung. Salah satunya Gua Mimpi yang berada gak jauh dari Danau Toakala. Panjangnya mencapai nyaris 1.400 meter dan menembus perbukitan karst.

Selain itu ada pula Gua Batu yang bagian dalamnya dialiri air. Jika dipakai cuci muka, dipercaya bisa memberi wajah awet muda dan enteng jodoh.

Gua-gua tersebut juga diyakini jadi pernah menjadi tempat tinggal manusia prasejarah puluhan ribu tahun lampau.

Selain itu, kamu juga bisa berburu cenderamata dan menginap di Hotel Bantimurung dengan biaya Rp300 ribu per malam. Harga tiket masuk terbagi jadi dua kategori, Rp30 ribu bagi wisatawan domestik dan Rp255 ribu untuk wisatawan mancanegara.

Baca Juga: Potret Maros Seabad Lalu, Bantimurung hingga Benteng Fort Valkenburg

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya