Mengenal Benteng Balangnipa, Saksi Bisu Perjuangan Rakyat Sinjai

Sempat jadi basis pertahanan militer Belanda dan Jepang

Makassar, IDN Times - Dari sekian banyak benteng dalam catatan sejarah Sulawesi Selatan, kini hanya empat yang masih bisa dikunjungi. Salah satunya adalah Benteng Balangnipa di Kabupaten Sinjai.

Menurut buku Mozaik Kepurbakalaan Sulawesi Selatan (Disbudpar Sulsel, 2012), versi awal benteng ini sangat sederhana. Hanya berupa gundukan batu gunung yang direkatkan dengan baru lumpur.

Tetapi, tumpukan batu tersebut adalah titik pertahanan terpenting Persekutuan Tellu Limpo'E, saat terlibat konfrontasi bersenjata dengan tentara Hindia-Belanda pada periode 1859-1869. Tellu Limpo'E sendiri adalah gabungan tiga kerajaan kecil yakni Bulo-Bulo, Tondong dan Lamatti yang memutuskan bergabung dalam satu pemerintahan di tahun 1557.

1. Bentuk dan desain bangunan yang sekarang merupakan hasil pemugaran dengan gaya arsitektur khas Eropa pada 1864, usai Balangnipa direbut Belanda. Proses renovasi besar-besaran rampung tahun 1868

Mengenal Benteng Balangnipa, Saksi Bisu Perjuangan Rakyat SinjaiPemandangan bagian halaman depan Benteng Balangnipa, salah satu obyek wisata di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan. (Instagram.com/erni.intank)

2. Benteng ini seluas luas 190 meter persegi, dan berbentuk persegi empat. Dibangun selama empat tahun dengan material seperti bata merah, pasir, kapur, semen, lantai kayu, serta atap dari genteng

Mengenal Benteng Balangnipa, Saksi Bisu Perjuangan Rakyat SinjaiPemandangan Benteng Balangnipa, salah satu obyek wisata di Kabupaten Sinjai (Sulawesi Selatan) pada dekade 1890-an. (Dok. Balai Pelestarian Cagar Budaya Provinsi Sulawesi Selatan)

3. Gerbang masuk menjadi bagian dari bangunan bagian utara. Dulu, Balangnipa berhadapan langsung dengan Sungai Tangka yang menjadi pintu masuk jalur laut menuju wilayah Sinjai

Mengenal Benteng Balangnipa, Saksi Bisu Perjuangan Rakyat SinjaiPemandangan gerbang masuk Benteng Balangnipa, salah satu obyek wisata di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan. (Dok. Balai Pelestarian Cagar Budaya Provinsi Sulawesi Selatan)

4. Pintu masuk Balangnipa jika dilihat dari bagian dalam benteng. Memiliki enam bangunan, benteng ini dulu difungsikan sebagai pusat administrasi Hindia-Belanda wilayah Onderafdeling Sindjai

Mengenal Benteng Balangnipa, Saksi Bisu Perjuangan Rakyat SinjaiPemandangan gerbang masuk Benteng Balangnipa, salah satu obyek wisata di Kabupaten Sinjai (Sulawesi Selatan) dari dalam area benteng. (Dok. Dinas Pariswisata dan Kebudayaan Kabupaten Sinjai)

5. Masing-masing bangunan punya fungsi sendiri. Mulai dari kantor administrasi Hindia-Belanda, barak Komandan KNIL, barak pasukan KNIL, dapur, gudang dan penyimpanan senjata api

Mengenal Benteng Balangnipa, Saksi Bisu Perjuangan Rakyat SinjaiPemandangan bagian dalam Benteng Balangnipa di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan. (Dok. Balai Pelestarian Cagar Budaya Sulawesi Selatan)

6. Di empat sudut benteng terdapat bastion, tempat memantau lalu lintas Sungai Tangka dan area sekeliling benteng. Tinggi dindingnya mencapai 2 meter, dengan tebal rata-rata adalah 42 cm

Mengenal Benteng Balangnipa, Saksi Bisu Perjuangan Rakyat SinjaiPemandangan salah satu sudut Benteng Balangnipa, salah satu obyek wisata di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan. (Instagram.com/imgaffur)

7. Benteng Balangnipa sendiri memiliki sejumlah benda bersejarah. Salah satunya yakni meriam tembaga yang dulu digunakan serdadu KNIL. Ada juga porselin kuno buatan China serta keramik-keramik khas Jepang dan Eropa

Mengenal Benteng Balangnipa, Saksi Bisu Perjuangan Rakyat SinjaiMeriam kuno yang menjadi benda bersejarah di dalam Benteng Balangnipa, salah satu obyek wisata di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan. (Dok. Muhammad Takdir)

8. Selain menjadi cagar budaya serta museum daerah, Benteng Balangnipa kerap menjadi tempat penyelenggaraan acara-acara seni budaya oleh berbagai kelompok di Sinjai

Mengenal Benteng Balangnipa, Saksi Bisu Perjuangan Rakyat SinjaiPemandangan bagian dalam Benteng Balangnipa, salah satu obyek wisata di Kabupaten Sinjai (Sulawesi Selatan), saat digunakan menjadi galeri lukisan. (Instagram.com/aycezz)

Masuk masa pendudukan Jepang, bala tentara Dai Nippon menggunakan Benteng Balangnipa sebagai tempat latihan militer Heiho dan PETA sekaligus basis pertahanan. Usai Indonesia merdeka, bangunan ini kemudian dialih fungsikan sebagai tangsi/asrama Polri, kemudian Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sinjai, hingga akhirnya jadi museum daerah seperti sekarang.

Bangunan tersebut ditetapkan sebagai Warisan Budaya Benda oleh pemerintah Indonesia pada 4 Oktober 1999. Sejak tahun 2018, Balai Pelestarian dan Cagar Budaya Kemendikbud RI melakukan revitalisasi secara bertahap. Mulai dari mengganti atap genteng, perbaikan lantai, pengecatan ulang hingga perbaikan beberapa bangunan yang sudah usang.

Di masa pandemik, Benteng Balangnipa masih terbuka untuk pengunjung. Tentu saja dengan memakai masker, serta mencuci tangan di tempat yang sudah disediakan pihak pengelola.

Alamat : Jl. Sungai Tangka No. 1, Dusun Tokinjong, Kel. Balangnipa, Kec. Sinjai Utara, Kab. Sinjai.

Baca Juga: 5 Spot Wisata Paling Populer di Sinjai, Ada Hutan Mangrove!

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya