Dari Jakarta ke Afrika, 5 Tempat Ini Juga Bernama Makassar

Tak lepas dari kebiasaan orang Makassar yang kerap bepergian

Makassar, IDN Times - Nama "Makassar" tak cuma dipakai oleh ibu kota Sulawesi Selatan saja, tapi juga pada beberapa kota atau wilayah lain di Asia hingga Afrika. "Makassar" yang digunakan secara luas juga disinyalir berasal dari watak penduduknya yang gemar berkelana, entah mencari tantangan baru atau oleh motif lain. 

Sepanjang abad ke-17 dan ke-18, para saudagar Makassar ini menyambangi seluruh pusat niaga di Nusantara. Mereka turut mendirikan pemukiman untuk ditinggali ketika sedang singgah berdagang. Kawasan tersebut lalu disebut penduduk lokal sebagai Kampung Makassar. Salah satunya, yang dicatat sejarah, berada di sekitar Benteng Oranje Ternate (Maluku Utara).

Tapi seiring waktu, cuma ada sedikit daerah yang masih setia memakai nama "Makassar." Apa saja? Ini dia 5 tempat tersebut seperti dihimpun IDN Times.

1. Makasar, Jakarta Timur

Dari Jakarta ke Afrika, 5 Tempat Ini Juga Bernama MakassarSuasana salah satu pemukiman penduduk di Kelurahan Makasar, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur. (Google Street View)

Membuka daftar pendek ini adalah Kecamatan Kampung Makasar (satu huruf "s") di Jakarta Timur. Wilayahnya mencakup lima kelurahan yakni Cipinang Melayu, Kebon Pala, Makasar, Pinang Ranti dan Halim Perdana Kusuma.

Terdapat dua versi asal-usul nama "Makasar." Menurut Ensiklopedi Jakarta Vol. 2 (Dinas Kebudayaan dan Permuseuman, 2005), sejarawan Hindia-Belanda yakni Dr. Frederik de Haan menyebut rombongan tawanan Perang Makassar (1666-1669) di bawah pimpinan Daeng Matara tiba di Batavia pada tahun 1686.

Sempat diperlakukan sebagai budak, para laki-laki Makassar ini kemudian diintegrasikan dalam regu pasukan tambahan VOC. Dan Kampung Makasar ini adalah lahan yang disediakan pihak Kompeni sebagai tempat tinggal para tawanan.

Kini, Kampung Makasar dikenal sebagai tempat beberapa landmark. Seperti Taman Mini Indonesia Indah, Museum Purna Bakti Pertiwi dan Masjid Agung At-Tin.

2. Pulau Makasar, Sulawesi Tenggara

Dari Jakarta ke Afrika, 5 Tempat Ini Juga Bernama MakassarPemandangan pesisir Pulau Makasar yang berada di Kecamatan Kokalukuna, Kota Bau-Bau, Sulawesi Tenggara. (Google Maps/tri iman)

Selanjutnya ada Pulau Makasar (satu huruf "s") yang berada 2 kilometer dari pesisir Kota Bau-bau, Sulawesi Tenggara. Dasar penamaan juga berasal dari Perang Makassar, di mana Kerajaan Buton masuk dalam faksi VOC bersama Kerajaan Bone. Ini dijabarkan Syahrir Kila dalam artikel "Hubungan Kerajaan Makassar dengan Kerajaan Buton Abad ke-17" (Jurnal Walasuji, Vol. 7 No. 2, Desember 2012).

Sebagai usaha menangkap Raja Bone (Arumpone) Arung Palakka yang disembunyikan Raja Buton La Awu, Sultan Hasanuddin mengirim 700 kapal perang dan 20 ribu prajurit untuk menyerang Bau-Bau pada 23 Oktober 1666. Armada ini dipimpin bangsawan Makassar yakni Karaeng Bontomarannu.

Singkat cerita, pengepungan berjalan selama dua bulan, dan prajurit Buton kelimpungan digempur kapal-kapal perang Gowa. Tapi di saat genting, Arung Palakka (yang sebenarnya berada di Batavia sejak 1663) tiba bersama rombongan militer VOC pada awal  Januari 1667.

Dalam waktu singkat, jalannya perang turut berubah. Ada yang membelot, ada yang menyerahkan diri. Tapi masih banyak prajurit tetap setia bertempur di sisi Karaeng Bontomarannu, meski akhirnya kalah.

Jumlah prajurit Gowa yang ditawan mencapai 10 ribu orang. Dan semuanya ditempatkan di pulau yang kini dikenal sebagai Pulau Makasar.

3. Makkasan, Bangkok (Thailand)

Dari Jakarta ke Afrika, 5 Tempat Ini Juga Bernama MakassarSuasana salah satu sudut pemukiman di kawasan Makkasan, Distrik Ratchathewi, Bangkok, Thailand. (Instagram.com/bankiizdmz)

Makkasan yang berada timur Kota Bangkok ini dikenal sebagai kawasan pemukiman dan simpang susun dalam wilayah Distrik Ratchathewi. Menurut Bernard Dorléans dalam buku "Orang Indonesia & Orang Prancis: Dari Abad XVI Sampai dengan Abad XX" (KPG, 2006), wilayah tersebut dulunya ditinggali oleh para pemukim asal Makassar ("Makkasan" di lidah orang Thailand) yang mendapat suaka. Dipimpin oleh Daeng Mangalle, mereka minggat lantaran jadi korban politik licik di kalangan bangsawan Gowa.

Kapal yang membawa Daeng Mangalle beserta keluarga dan 250 pengikutnya tiba di Tanah Siam pada tahun 1664. Seiring waktu, orang-orang Makassar di Bangkok ini jadi salah satu faksi penting dalam dinamika politik Kerajaan Siam.

Namun, keadaan yang cukup kacau balau memunculkan desas-desus upaya konspirasi penggulingan Raja Siam yakni Phra Narai atau Ramathibodi III (memerintah 1656-1688). Kabar burung menyebut penggerak kudeta ini adalah faksi Melayu, Campa dan Makassar. Saat dikonfrontir langsung oleh Phra Narai, hanya Daeng Mangalle yang tak memohon ampun. Ia bersikukuh dirinya tak terlibat dalam konspirasi yang dituduhkan.

Pada 13 Desember 1688, prajurit gabungan Thiland dan Prancis diperintahkan membumihanguskan tempat tinggal orang Makassar. Tapi, mereka mendapat perlawanan hebat dari pasukan pimpinan Daeng Mangale. Meski akhirnya bisa ditaklukkan, dibutuhkan waktu satu bulan dan jumlah korban dari faksi Thailand-Prancis juga tak sedikit.

4. Macassar, Cape Town (Afrika Selatan)

Dari Jakarta ke Afrika, 5 Tempat Ini Juga Bernama MakassarSuasana pesisir Kota Macassar yang berada tak jauh dari Cape Town, Africa Selatan. (Wikimedia Commons/Abu Shawka)

Makassar juga ada di pesisir Afrika Selatan, tak jauh dari Cape Town. Penamaannya erat dengan riwayat pembuangan Syekh Yusuf, ulama kelahiran Gowa sekaligus Pahlawan Nasional Indonesia.

Suleman Essop Dangor dalam buku "A Critical Biography of Shaykh Yusuf" (1981) menjelaskan bahwa pengajar tarekat sufi Khalwatiyah dan Qadariyah itu dibuang sejauh 10 ribu kilometer dari Makassar. Ini sebagai hukuman atas perannya di Perang Saudara Banten (1682-1683).

Tiba pada 2 April 1694, Syekh Yusuf bersama keluarga dan pengikutnya ditempatkan pada sebuah lahan peternakan di Zandvliet, 36 kilometer timur Cape Town. VOC menempuh cara ini untuk membendung pengaruhnya di kalangan budak Afrika milik Belanda dan Inggris.

Rencana tersebut tetap gagal. Kediaman Syekh Yusuf jadi lokasi perlindungan budak dan komunitas Islam pertama di Afrika Selatan. Sang sufi wafat pada 24 Mei 1699, dan dimakamkan di lokasi pembuangannya. Kelak, Zandvliet diubah menjadi Macassar oleh penduduk sekitar.

Baca Juga: Dulu 1 April, Kenapa 9 November jadi Tanggal Ulang Tahun Makassar?

5. Pante Macassar (Timor Leste)

Dari Jakarta ke Afrika, 5 Tempat Ini Juga Bernama MakassarSuasana pesisir Kota Pante Macassar di Timor Leste. (Instagram.com/asyaryyunus)

Timor Leste punya sebuah kota bernama Pante Macassar yang berada di dalam Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) atau biasa disebut enclave. Lantas kenapa ada unsur nama ibu kota Sulsel?

Menurut buku "Islam di Timor Timur" (Gema Insani Press, 1995) yang disusun Ambarak A. Bazher, wilayah tersebut kerap disambangi para pelaut dan pedagang Makassar yang hendak menuju Dili. Di sana, mereka melakukan proses jual-beli barang dagangan dengan masyarakat setempat. Ini diperkirakan berlangsung sejak abad ke-17.

Tak cuma hasil bumi, saudagar Makassar ini juga disebut menjual senjata untuk penduduk Timor untuk memberontak melawan penjajahan Portugis sepanjang abad ke-18.

Baca Juga: 10 Potret Sejarah Makassar dari Abad ke Abad, Apa Saja yang Berubah?

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya